Eighteen

254 45 11
                                    

 Author pov

  
"Kenapa kau tidak pernah cerita" marah Suzy saat tahu keadaan Jiyeon.
 
"Aku hanya tidak ingin merepotkan kalian...maafkan aku" ucap Jiyeon sambil menunduk.
 
"Lalu kau anggap kami ini apa Jiy, kita ini sahabat suka duka harus kita hadapi bersama" Suzy benar-benar tidak habis pikir dengan jalan pikiran sahabatnya ini. Jadi tadi setelah Sehun pergi Jiyeon segera menelpon Suzy untuk menjemputnya, dan disinilah sekarang mereka berada, di rumahnya Suzy...tak lupa Suzy pun memanggil Krystal dan Eunji.

"Jangan bilang kau melakukan ini karena aku Jiy?" tanya Krystal sambil duduk di samping Jiyeon.
 
"Bukan sepenuhnya karena mu Krys tapi karena aku memang tidak mencintainya. Aku takut menyakitinya jika aku menerima dia" jawab Jiyeon.
 
"Tapi sekarang kau sudah menyakitinya Jiy" Eunji ikut menimpali.
 
"Lalu aku harus apa? aku juga tidak ingin ini terjadi, tolong jangan salahkan aku seperti ini...hiks hiks.." lagi... entah sudah berapa kali Jiyeon menetesksn air matanya.

"Hahhh, mianhae sudah membentakmu tadi. Aku hanya tidak ingin kau menanggung semuanya sendirian Jiy...miann" Suzy memegang tangan Jiyeon sambil meminta maaf.
 
"Anni...aku yang salah, mianhaee" Jiyeon pun memeluk Suzy.
 
"Aaaa....aku juga ingin" rengek Krystal lalu ikut berpelukan dan disusul oleh Eunji. Persahabatan mereka benar-benar luar biasa, saling merangkul dan saling melindungi.

  Keesokan harinya~

@Kantin

  
Dari banyaknya siswa yang sedang menikmati makanannya hanya satu orang yang terlihat hanya mengaduk-aduk makanannya, who??

"Hahhh" terdengar hembusan nafas untuk yang kesekian kalinya.
 
"Ckk kau kenapa sih? Dari tadi hahh huhh hahh huhh....mengganggu orang makan saja" decak Hanbin yang kesal mendengar helaan nafas Jiyeon.
 
"Diam!" perintah muntlak dari seorang Jiyeon, yang membuat Hanbin dan Jaebum saling pandang.

"Dia kenapa sih?" bisik Hanbin ke Jaebum.

"Mungkin sedang bulannya" Jaebum ikut berbisik.

Brakkk

"Uhukk uhukk...."
 
"Yaisss, makan itu pelan-pelan. Nih air, minum dulu" omel Jaebum yang melihat Hanbin tersedak.
 
"Yakkk...Park jiyeon bisa selow tidak hahh, huuh untung aku tidak mati tersedak" omel Hanbin yang kesal karena Jiyeon tiba-tiba menggebrak meja.

"Huhh....aku bisa gila lama-lama, aaah bodohnya kau Park Jiyeon " Jiyeon merutuki dirinya sendiri, lalu tak lama kemudian Suzy cs menghampiri meja Jiyeon.

"Pas sekali, kalian urus teman kalian yang sudah gila ini. Ckckck....aku heran kenapa mau berteman dengannya" ucap Hanbin geleng-geleng kepala sambil melihat Jiyeon yang masih sibuk dengan urusannya.

"Memangnya Jiyeon kenapa?" tanya Krystal.
 
"Entahlah..." jawab Jaebum sambil berdiri dari duduknya.
 
"Mau kemana?" tanya Suzy sambil duduk disebelah Jiyeon.
 
"Ada yang melihat Bomi?" bukannya menjawan Jaebum malah balik bertanya.
 
"Ckkk...jawab dulu kan bisa, aku tidak melihatnya" jawab Suzy sedikit jengkel.
 
"Aigoo begitu saja marah, sini aku peluk" ucap Jaebum sambil membuka lebar tangannya.
 
"Yakkk...Kau cari mati yaa" teriak Suzy sambil mengangkat garpunya.
 
"Dasar nenek lampir, siapa juga yang mau memelukmu" ledek Jaebum lalu segera pergi dari kantin.
 
"Yakkkk....Im Jaebum awas kau nanti" teriakan Suzy menggelegar memenuhi kantin, membuat teman-temannya harus menutup telinganya.

"Awas saja nanti si Jaebum itu. Ckk apa kau lihat-lihat" Hanbin yang sedang makan pun jadi sasaran empuk Suzy.
 
"Mwoya....siapa yang melihatmu ckck, aku duluan. Kalian lebih baik urus Jiyeon dulu" pamit Hanbin tak lupa dia memberikan death glare nya pada Suzy.

LOVE ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang