Twenty

275 44 16
                                    

"Terkadang merelakan itu tidaklah mudah...jika ingin merasakan cinta maka siapkan dirimu untuk terluka"


Hari ini adalah hari senin, seperti yang kalian ketahui hari senin adalah hari dimana upacara dilaksanakan dan Jiyeon adalah salah satu dari sekian orang yang jenuh akan upacara, menurut Jiyeon "Monday is a bad day".

Masih di lapangan sekolah, entah kenapa teriknya matahari tidak membuat guru itu bosan berbicara terus-menerus yang membuat sebagian orang menyumpah serapahi guru tersebut.

 
"Aigooo sampai kapan ssaem itu akan terus berbicara, ckk menyebalkan" keluh seseorang yang berdiri di samping Jiyeon.

Untuk sesaat Jiyeon menoleh lalu kembali fokus namun sesaat kemudian terjadi kegaduhan dalam barisan Jiyeon. Ada yang pingsan itulah yang terjadi, Jiyeon terkejut namun berusaha tetap tenang.

 
Akhirnya setelah banyak sumpah serapah yang dikeluarkan sebagian orang, guru itu mengakhiri juga dongengnya yang membosankan. Dalam perjalanan menuju kelas, Jiyeon mengobrol dengan Suzy.

 
"Zy-ah tadi yang pingsan siapa??" tanya Jiyeon.
 
"Kim Na-Na, sepertinya dia sedang sakit" jawab Suzy.
 
"Huhhh....aku sudah sangat khawatir, kupikir itu kau" balas Jiyeon sambil mengelus dadanya.
 
"Eiyyy kau menghawatirkan ku jinjja??" goda Suzy.
 
"Ckk jangan GR....kajja kita mampir ke kantin dulu" ucap Jiyeon berlalu meninggalkan Suzy.
 
"Yakk micheoseo....hyaaa Park Jiyeon!" teriak Suzy yang hanya di balas lambaian tangan oleh Jiyeon.
 
"Yaissss bocah itu" gerutu Suzy lalu menyusul Jiyeon menuju kantin.

@kelas XIB

Jika kalian mengira Jiyeon benar-benar ke kantin kalian salah besar, tidak mungkin Jiyeon berani melakukan hal itu.

 
"Jiy...." panggil Suzy.
 
"Hemm" yang dibalas Jiyeon hanya dengan deheman.
 
"Pinjam pr matematikanya dong" bujuk Suzy sambil menampilkan aegyonya.
 
"Ckk....hentikan itu, nih hanya kau! jangan di share ke yang lain" ancam Jiyeon.
 
"Makasi sayang...." balas Suzy sambil memberikan flying kiss yang membuat Jiyeon bergidik geli.
.
.
.
.
@Kantin

Waktunya untuk mengisi perut yang sudah berdemo sedari tadi, Matematika benar-benar membuat jiyeon lemas seketika. "Jika setiap hari seperti ini rambutku bisa rontok" itulah yang beberapa saat lalu diucapkan oleh Jiyeon saat dalam perjalanan menuju kantin.

"Jiyeon-ah, Suzy-ah di sini" panggil Krystal saat melihat Jiyeon dan Suzy yang memasuki kantin.

"Sudah lama?" tanya Suzy yang di jawab gelengan oleh Eunji.
 
"Kalian pesan apa? Biar aku yang pesankan" ucap Krystal sambil berdiri dari duduknya.

"Seperti biasa Krys" sahut Jiyeon.

"Okay...." setelah mengatakan itu Krystal pun pergi ke tempat memesan makanan.

Pranggg

"Upss...sorry aku tidak sengaja" ucap Naeun sambil memandang remeh Krystal yang terjatuh dengan pakaian yang di penuhi dengan makanan.

 
"Naeun sialan...beraninya dia mengusik Krystal" emosi Jiyeon benar-benar sudah tidak bisa dikendalikan lagi, lalu ia segera berlalu ke lokasi kejadian.

"Aduhhh kasian deh....bajunya jadi kotor" ucap Naeun dengan nada mengejek.
 
"Naeun sudahlah, jangan seperti ini" bujuk Bomi yang tak ingin Naeun berbuat lebih jauh lagi.
 
"Kau membelanya....kalau begitu sana bergabung dengan para sampah itu" bentak Naeun sambil menghempaskan tangan bomi, untunglah Jaebum segera memegang pinggang sang kekasih.
 
"Apa yang kau lakukan Naeun-ssi?" tanya Jaebum penuh penekanan.
 
"Cihhh....lihatlah pangeranmu ini sudah datang, hehh drama yang membosankan" ledek Naeun.
 
"Membosankan atau iri karena tidak ada yang memperlakukanmu seperti itu Naeun-ssi?" tanya Jiyeon sambil tersenyum remeh, sementara yang lain sedang membawa Krystal ke toilet.
 
"Cihhh....aku iri pada drama kalian yang murahan ini, maaf saja standarku tinggi dan aku terlalu terhormat untuk mengurusi sampah seperti kalian" balas Naeun angkuh.
 
"Jinjjayo? tapi mengapa kau sampai membuat seseorang jatuh? apakah itu yang dilakukan oleh seseorang yang terhormat?" balas Jiyeon yang terkesan menyudutkan Naeun, lalu setelah itu Jiyeon pun pergi dari kantin.

"Awasss kau Park Jiyeon" geram Naeun lalu pergi dari kantin tak lupa sebelum itu dia menatap sengit kearah Bomi.

@rooftop

Jam istirahat sudah selesai namun para siswa masih berkeliaran karena guru sedang mengadakan rapat.

"Jadi apa yang membuat kalian berkumpul disini?" tanya Jungkook penasaran.

"Kami menyerah...." ucap Suho, Sehun, dan Mingyu bersamaan yang membuat Jungkook heran.

"Mangsud kalian?? menyerah akan hal apa?" tanya Jungkook lagi.

"Ckk tentu saja tentang Jiyeon, kau ini kenapa bodoh sekali sih" keluh Sehun.

"Mwoo??? Kalian serius?" tanya Jungkook memastikan, dia benar-benar belum bisa percaya.

"Kau tidak ingin membuat kami menarik semua ucapan kami sebelumnya kan Jung" ucap Suho sambil beranjak dari duduknya lalu berdiri di pinggir pembatas.

 
"Ahhh segarnyaaa" ucap Suho sambil memejamkan matanya.

"Tapi kenapa tiba-tiba?" tanya Jungkook untuk yang kesekian kalinya.

"Yahh karena kami tahu kalau Jiyeon itu hanya menyukaimu, tidak mungkin kan kami memaksa Jiyeon untuk mencintai kami. Kami tidak sejahat itu" balas Mingyu sambil meminum sebotol air.
 
"Wahhh senangnya, dengan ini akan mudah untuk mendapatkan Jiyeon.....aaaa gomawo Sehun-ah, hyungdeul" ucap Jungkook tulus.
.
.
.
.

Karena rapat masih berlangsung jadi siswa diizinkan untuk pulang lebih awal, yang disambut oleh teriakan para siswa.

"Jiyeon" panggil sebuah suara saat Jiyeon sedang berjalan di koridor, tidak perlu ditanya siapa yang memanggil Jiyeon karena hanya satu orang lah yang suka memanggil jiyeon tanpa embel-embel sunbae. Yapss orangnya adalah Jungkook si pangeran sekokah.

"Ckk waee?" jawab Jiyeon acuh, dia benar-benar sedang badmood karena pertengkarannya dengan Naeun.

"Apa-apaan balasanmu itu, terdengar tidak tulus" keluh Jungkook yang membuat Jiyeon harus exstra sabar untuk menghadapi bocah yang satu ini.

"Sebenarnya mau mu apa sih?" kesal Jiyeon.

"Ckk itukah caramu berbicara dengan orang yang kau sukai?" tanya Jungkook kesal.

"Dan itukah caramu berbicara dengan sunbae mu sendiri ckk dasar bocah" balas Jiyeon lalu berjalan mendahului Jungkook.

"Yakkk siapa yang kau bilang bocah hahh! bahkan aku lebih tinggi darimu" ucap Jungkook sambil menyusul Jiyeon. Karena tidak mendapat respon dari Jiyeon Jungkook pun menarik pergelangan tangan Jiyeon lalu menyudutkannya di dinding.

Glekk

Jiyeon benar-benar tidak bisa jika harus berada dalam posisi seperti ini lebih lama lagi, bahkan dia bisa merasakan hembusan nafas Jungkook di wajahnya.

"Ap..p apa yang kau lakukan?" ucap Jiyeon terbata-bata.

"Menurutmu?" goda Jungkook sambil membelai pipi Jiyeon, lalu....

"Hahahaha....." tawa Jungkook meledak seketika.

"Ya ya ya...kau seharusnya melihat ekspresimu tadi haha...apa kau berpikir aku akan menciummu?" Jungkook benar-benar menggoda Jiyeon habis-habisan.

"Aisss menyebalkan, minggir" bentak Jiyeon lalu ingin pergi dari sana sebelum Jungkook memegang tangannya lagi.

"Kau masih berutang jawaban padaku Jiy" ucap Jungkook, kali ini dengan wajah yang serius.

"Mwoo? museun suriya?" bingung Jiyeon.

"Ckk dasar pikun, kajja ikut aku" Jungkook pun membawa Jiyeon ke suatu tempat.

Hayooo kira-kira kemana???😆






Tbc

Entah sudah berapa kali author ingkar janji, katanya bakal up ntar malem ehh tau-taunya mlah sekarang, resek kan. Tapi percayalah kemarin author bener-bener lagi buat pr MTK jadi nggak bisa up:(....mianhae🙏

Sekian ajaa, inget vote yaa karena satu vote kalian sangat mempengaruhi author dalam berkarya😊

PHY~

LOVE ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang