Part 2 [You're Jeon Eunha]

2.8K 318 4
                                    

Yooo comeback with me!!!

Happy Reading! :)

...

...

...

...

Hamparan pasir melukis jejak mereka, bentangan laut hitam begitu luas dihadapan mereka, membawa angin yang menerbangkan helaian rambut dan menusuk kulit. Hening. Hanya terdengar debur ombak dan semilir angin yang menyapa pepohonan.

Dua jam yang lalu mereka masih berada disuasana tegang yang menyebalkan. Jungkook mengeluarkan motornya saat dilihatnya Eunha yang sudah berlari keluar gerbang. Mengejar Eunha dan memaksanya naik ke motor lalu pergi melaju sekencang angin.

Pantai Heundae menjadi tujuan Jungkook. Memakan waktu kurang lebih sejam dari rumahnya, barulah mereka sampai. Jungkook turun dari motornya dan menarik tangan sang adik lebih mendekat ke tepi laut. Membentak sang adik dan menyuruhnya menangis kencang.

Seketika jerit tangis membelah kesunyian laut malam. Eunha menangis, menjerit dan berteriak menumpahkan segala kegelisahan dan sedihannya selama ini. Kesedihan karena selalu diacuhkan dan dicaci Neneknya, kegelisahan tentang identitas aslinya, dan juga kepahitan fakta yang diterimanya. Dia jatuh terduduk dengan wajah basah karena air mata. Cukup lama dan selanjutnya dia merasakan pelukan hangat kakaknya yang tidak pernah dia dapatkan sebelumnya.

Dan sekarang, disinilah mereka. Duduk berdampingan memandangi laut malam. Keheningan merayap diantara mereka tapi tak menimbulkan kecanggungan. Keheningan itu justru menenangkan. Jungkook tak bersuara setelah berteriak menyuruh Eunha menangis. Dia memberikan waktu agar adiknya itu tenang dari segala beban dipundaknya.

"Dulu…" Jungkook membuka suara pada akhirnya, "…aku masih berusia enam tahun saat Ibu membawa seorang bayi mungil ke rumah dan mengatakan kalau itu adalah adikku."

Eunha mendongak menatap kakaknya yang bercerita sembari menggali ingatan lama, "Bayi itu tidur dengan begitu tenang dalam gendongan Ibu. Rambutnya yang mulai memanjang berwarna hitam dan sangat halus ketika disentuh. Sedetik kemudian bayi itu terbangun, menampilkan matanya yang indah".

"Aku tertegun saat dia meraih jari telunjukku yang mengelus pipi gembilnya. Aku tahu dia bukan adikku yang sebenarnya tapi Appa dan Eomma selalu berkata kalau dia adalah Jeon dan salah satu anggota keluarga yang harus aku jaga dan aku sayangi. Perlahan aku mulai mengenalnya seiring dia tumbuh, langkah pertamanya, kalimat pertamanya, semua masih terekam baik diotakku".

"Saat dia pertama kali memanggilku Oppa, aku terpaku, dalam pikiranku untuk pertama kalinya aku berkata pada diriku sendiri 'Aku seorang kakak.' Aku mulai memanjakannya, menghabiskan waktuku setiap hari untuk bermain bersamanya. Adik kecilku yang manis tumbuh menjadi gadis yang cantik." Jungkook menoleh menatap Eunha dengan tatapan hangat yang selama ini selalu ia sembunyikan dari adiknya. Tangannya terangkat membelai dan mengusap kepala Eunha sembari tersenyum lembut. Hati Eunha terenyuh, dalam hati dia bertanya kemana senyum dan tatapan itu selama ini. dia tidak pernah melihatnya.

"Sekarang bayi mungil itu sudah menjadi seorang gadis remaja yang cantik dan manis. Duduk disampingku dan menatapku dalam. Tapi matanya yang bengkak membuat hatiku sakit. Aku ingat kala dia menjatuhkan air mata pertamanya disaat dia belajar berjalan. Aku ada disana, menggendongnya dan berkata 'gwenchana' lalu memberikannya sebuah permen. Seketika dia tertawa senang dan memelukku erat".

Love and Lust {EUNKOOK} - COMPLETEDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang