Maaf kalau up nya agak lama. Terima kasih sekali atas semua dukungan kalian. Dukungan dari kalian semua juga sangatlah berarti.
Happy Reading :)
Jungkook gusar, ingatannya kembali saat melihat Eunha berbicara dengan pemuda sial kemarin. Dan nama pemuda itu sama dengan pemuda yang menelpon adiknya pagi itu. "Sial!" dia mengumpat kesal dan mengacak rambutnya. "Siapa orang itu?"
Tak bisa dipungkiri kalau rasa cemburu mulai menggerogotinya. Saat Eunha SD, dia bisa tenang karena adiknya masih kecil. Saat Eunha SMP, dia juga masih bisa mengawasi dan melarang adiknya jika ada sesuatu yang tidak dia sukai. Dan saat SMA, Eunha masuk sekolah khusus putri. Jadi selama ini dia tahu kalau Eunha tidak pernah dekat dengan laki-laki manapun. Makanya dia bisa tenang dan masih bisa mengendalikan diri.
Dan sekarang! Adiknya mulai dekat dengan seorang pemuda. Usia Eunha yang sudah beranjak dewasa membuatnya semakin gusar. Tentu saja Eunha seperti gadis lainnya yang pasti juga akan jatuh cinta dan berpacaran. Dan dia tidak rela jika itu benar terjadi.
Tiba-tiba dia tersentak akan satu pemikiran. " Eunha milikku. Dia hanya milikku!" dia berdiri dan mengambil sesuatu dari laci meja kerjanya. Sebungkus bubuk putih ada dalam genggamannya. Sedikit ragu sebenarnya tapi bayangan Eunha yang menjadi milik laki-laki lain membuat hatinya panas dan begitu saja keluar dari kamar.
. . .
Eunha baru saja selesai mandi. Memang sudah kebiasaannya jika dia mandi sebelum tidur. Dan saat dia keluar kamar mandi hanya dengan jubah mandi, dia cukup kaget melihat kakaknya yang sudah berdiri didekat ranjangnya sambil memegang sebuah foto. Itu fotonya yang terpajang diatas meja.
"Oppa?" dia mencoba memanggil. Apa yang membuat kakaknya ada dikamarnya. Sangat jarang Jungkook berada dikamarnya. Dia berjalan mendekat dan berdiri disamping Jungkook. " Apa ada yang ingin Oppa bicarakan?"
Jungkook menaruh kembali foto itu dan meraih segelas susu yang dia bawa sebelumnya. "Kemarin aku menarik tanganmu terlalu kasar." Dia menyodorkan susu itu pada Eunha. Gadis itu tersenyum tipis saat menyadari kalau kakaknya menyesal dan membuat susu itu sebagai tanda maaf. "Maaf."
Senyum Eunha semakin melebar saat dia merasa kalau kakaknya memalingkan wajah karena sedikit malu. Dia meraih gelas susu itu, "Tidak apa. Aku minum ya."
Tanpa menunggu respon Jungkook, dia langsung meneguk minuman putih itu. Tanpa dia sadari bahwa kakaknya meliriknya dari ekor mata dengan tatapan sulit diartikan. "Gomawoyo Oppa."
"Hn."
Eunha menaruh kembali gelasnya dan menatap kakaknya yang seperti ingin menyampaikan hal lain. "Yang kemarin... siapa?" gadis itu mengernyit. Siapa yang ditanyakan kakaknya? "Laki-laki kemarin."
"Oh itu. Dia Jinyoung, Kim Jinyoung"
"Pacarmu?"
"Eh? Uh,, bu-bukan. Dia hanya teman kok. Kami sekelas dan satu kelompok dalam tugas. Sungguh!"
Jungkook mengangguk mengerti akan ucapan adiknya. Dia kembali mencuri pandang saat Eunha mulai menguap. Mata indah kecoklatan itu mulai sedikit menyipit.
"Aku tidak suka kalau kau mulai pacaran."
Mengibaskan tangannya, Eunha merasa benar-benar mengantuk " Aniyo Oppa. Huuaah.. aku tidak pacaran.." suaranya mulai pelan sambil menguap. "Lagipula kenapa aku tidak boleh pacaran?"
"Kau disini untuk kuliah. Dan aku disini untuk mengawasimu. Aku tidak ingin mengawasi pacarmu juga. Jadi lebih baik kau jangan pacaran."
"Ya." Kesadarannya mulai hilang. Sosok Jungkook mulai buram dan rasa kantuk itu semakin besar.
![](https://img.wattpad.com/cover/162322022-288-k490814.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Love and Lust {EUNKOOK} - COMPLETED
RomanceKau adikku dan aku sangat mencintaimu. Aku tidak peduli akan semua hal, yang aku inginkan hanya kau menjadi kekasihku.