Long time no see :vSorry ya semua karena udah bikin kalian nunggu terlalu lama.
Hampir ga punya waktu untuk ngurus hal lain soalnya. Terlalu cape karena banyak kesibukan smpe bikin kalian nunggu lama :(
Kedepannya aku usahain buat ga terlalu lama bikin kalian nunggu, maaf ya :)
Okelah langsung aja kek biasanya
Happy Reading!! :)
"Kami ingin bicara!"
Chang Wook, Ji Won dan Sung Ryung menoleh menatap Jungkook dan Eunha yang berdiri dengan raut gugup yang sangat kentara. Merasa ditatap dengan bingung, mereka mendudukan diri disofa. Duduk berdampingan menghadap Ayah dan Ibunya.
"Ada yang mau kami bicarakan pada kalian."
"Apa? Kenapa kalian gugup begitu?" Ji Won yang lebih dulu buka suara. "Eunha-ya? Ada apa sayang?"
Eunha yang mendapat pertanyaan itu hanya membuka tutup mulutnya tanpa bicara. Jantungnya berdegup kencang, dia sangat takut. Dalam hati dia bertanya, apa semuanya akan baik-baik saja sesuai yang dikatakan sang kekasih? "It-ituu…"
"Aku dan Eunha.." tak tega melihat sang kekasih yang sulit bicara, Jungkook mewakili. Dia yang mengusulkan ide ini pada Eunha, dia yang akan bicara dan tanggung jawab akan semua resikonya.
Sejujurnya, dia juga sedikit ragu. Dia belum tahu bagaimana pendapat Ibu dan Neneknya, yang membuatnya yakin adalah dukungan yang pernah Ayahnya katakan waktu itu. tapi, dia merasa kalau sekarang, bahkan sang Ayah terlihat pura-pura tidak tahu tentang perasaannya pada Eunha.
"Kalian kenapa?" Chang Wook membuka suara.
"Aku dan Eunha… kami saling menc –"
"Maaf mengganggu Sajang-nim."
Mereka menoleh saat salah satu pembantu menginterupsi perkataan Jungkook. "Ada Jimin-ssi yang ingin bertemu dengan Anda." Tak lama setelah mengatakan itu, seorang pria datang menyusul.
Menundukan badannya dengan hormat sebelum menyapa, "Selamat malam Jeon-ssi, maaf menganggu waktu berkumpul Anda bersama keluarga."
"Apa yang kau katakan Jimin-ssi? Tidak apa, duduklah." Jimin mengambil tempat duduk disofa yang ada disamping Chang Wook. "Jadi, ada perlu apa?"
"Berkas yang anda minta sudah selesai Jeon-ssi. Anda menyuruh saya untuk menghubungi anda secepatnya jika sudah selesai, makanya saya kesini sekarang."
"Benarkah? Baguslah!"
Jimin mengangguk dan mengeluarkan beberapa berkas dari tasnya, sementara yang lain hanya diam mendengarkan. Dia memberikan berkas-berkas itu pada Chang Wook dan saat pria itu melihatnya, dia tersenyum dan mengangguk. Menoleh kepada istrinya yang tersenyum ragu padanya. Jimin pergi setelah memberikan berkas-berkas itu.
"Appa? ada apa?" Jungkook membuka suara.
"Ah kebetulan sekali kita sudah berkumpul. Lihat ini.." Chang Wook membuka satu berkas diatas meja agar bisa dilihat semua orang. "…Eunha-ya?"
Eunha berkedip saat sang Ayah memanggilnya. "Kami memasukkanmu ke dalam kartu keluarga Jeon. Jadi sekarang kau resmi menjadi anak kami."
Seketika tubuh Eunha dan Jungkook menegang.
KAMU SEDANG MEMBACA
Love and Lust {EUNKOOK} - COMPLETED
RomansaKau adikku dan aku sangat mencintaimu. Aku tidak peduli akan semua hal, yang aku inginkan hanya kau menjadi kekasihku.