4√

67 10 0
                                    

Semakin hari semakin dekat hubungan Marco dan Anya contohnya saat ini Marco mengajak Anya nonton bioskop di salah satu mall ibu kota.

"Mau kemana kak sore sore gini udah rapi"- tanya revan ketika melihat Anya turun tangga sudah memakai celana jeans dan kaos yang dibalut dengan jaket.

"Mau jalan dong "- ledek Anya kepada Ade nya.

"Oh sama bang Marco ya?"- tanya revan yang dibalas anggukan oleh Anya.

Revan melihat perubahan dari diri Anya selama beberapa hari terakhir ini, Anya lebih ceria dibandingkan dahulu.

"Aku pergi dulu van, jaga rumah ya"- Anya langsung berlari menuju depan rumah dan di depan gerbang sudah ada Marco yang menunggu nya di motor ninja nya itu.

Marco menyerahkan helm kepada Anya dan Anya memakainya. Selama perjalanan hanya ada keheningan di antara dua insan tersebut.
Tidak terlalu lama untuk menuju mall hanya 20 menit saja sudah sampai .

"Nih"- Anya menyerahkan helm kepada Marco dan Marco menerima helm nya dan merapikan rambutnya.

"Udah ganteng belum"- tanya Marco kepada Anya yang di selingi tawa.

"Ga pernah ganteng kamu mah"- ledek Anya kepada Marco.

Mereka berjalan masuk kedalam sebuah mall dengan tangan Marco dan Anya saling bergandengan layaknya seorang kekasih.

Setelah mengantri tiket Anya dan Marco masuk kedalam studio bioskop.
Setelah berlama lama menonton film akhirnya Anya dan Marco keluar dari bioskop .

"Tadi kenapa di terima coba lamarannya udah tau suka nya sama si Hendrick eh tunangannya sama Marcell"- Anya masih terbawa dengan suasana film tersebut.

"Salahin yang buat film kenapa harus sad ending coba "- ucap Marco sambil membawa Anya ke sebuah restoran.

Mereka duduk dan langsung memesan makanan .

"Anya"- panggil Marco ingin mengajak Anya mengobrol sambil menunggu makanan datang.

"Apa"- jawab anya.

"Entah kenapa aku begitu takut kehilanganmu ketika kamu bukanlah milik ku"- ucap Marco sambil menarik tangan Anya.

"Aku takut kehilangan wanita seperti kamu"-lanjut Marco sedang kan Anya hanya bisa diam seribu diam.

"Jadi mau kan kamu jadi pacar saya"- tanya Marco dengan menatap mata hitam milik Anya dan di usap tangan Anya dengan lembut.

"Gi.."- ucapan Anya terpotong karena pelayan datang dan membawa kan makanan yang tadi mereka pesan.

Akhirnya mereka makan dan tidak ada dari mereka yang memulai pembicaraan. Mereka makan dengan pikiran yang penat

Setelah selesai makan. Anya melanjutkan pembicaraan yang tadi belum selesai.

"Iya aku mau"- ucap Anya saat mereka selesai makan. Marco yang baru saja menyelesaikan makan nya terkejut dengan ucapan Anya barusan.

"Mau apa? Puding?"- ledek Marco sambil mengambil puding di meja .

"Ih aku serius "- sungut Anya kesal.

"Jangan serius serius nanti bubar"- ucap Marco sambil tertawa.

Anya hanya diam tak membalas ucapan Marco tadi. Marco yang melihat Anya diam hanya bisa tertawa .

"Ga usah ngambek nanti aku beliin permen " -marco masih saja meledeki Anya.

"Yaudah maaf aku salah "-akhirnya Marco mengalah kepada wanita tercinta nya ini.

"Lagian kamu aku serius kamu malah gitu"- sungut Anya kesal.

"MARVANOLD"Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang