Bonus pict Marco ;)
"kamu mau pesan apa" tanya Marco kepada anya. Saat ini mereka sedang berada di cafe yang berada di ibu kota.
"Coklat hangat" balas Anya sambil memainkan hp.
Marco memesan pesanan mereka berdua. Setelah menunggu akhirnya pelayan tadi datang dengan membawa pesanan yang Marco pesan tadi.
"Selamat menikmati" ucap pelayan setelah menaruh pesanan Marco di meja.
Marco melihat Anya yang sibuk dengan hp nya akhirnya memiliki ide untuk memfoto sang kekasihnya itu.
Setelah memfoto Marco mengunggahnya di snapgram akun sosmed milik marco.
"Ngapain kamu" tanya Anya saat melihat Marco senyum senyum sendiri saat memainkan hp nya.
"Gapapa" jawab Marco langsung mematikan hp nya.
"Boong. Ada coklat ya di mulut aku" tanya Anya sambil mengambil hp nya untuk melihat wajah nya.
"Coklat nya ga ada tapi manis nya ada" ledek Marco sambil meminum minumannya.
Anya diam mematung Pipi nya memerah dan tentu saja hatinya bertebaran.
"Receh banget gombalannya" ucap Anya acuh padahal senyum senyum sendiri tadi saat mendengar kata kata yang di ucapkan Marco.
"Yaudah besok besok kalo aku punya gombalan receh aku kasih cewe lain ya" ucap Marco dan mendapatkan tatapan dari mata hitam Anya.
"Cowok kok baperan"
"Cewek kok caper" ledek Marco tak mau kalah dari Anya.
"Bodo amat wle" ucap Anya sambil menjulurkan lidahnya dan dengan segera Marco mengusap kepala dari Anya.
"Jelek banget kamu kalo lagi julurin lidah kaya tadi kaya black mamba"
Anya diam tidak membalas ucapan Marco tadi. Anya marah masa iya cewe secantik dan semanis Anya di samakan dengan black mamba.
"Kalo lagi diem tambah cantik"
"Pacaran aja sama mayat sana" ucap Anya masih dalam mode ngambeknya.
"Kalo mayat nya kaya kamu Ayuk aja"
"Kamu doain aku supaya mati" sungut Anya kesal dan langsung berjalan keluar cafe.
Marco menaruh uang di meja dan langsung mengejar Anya keluar.
"Ih kok jadi baper beneran sih" ucap Marco setelah menarik tangan Anya untuk berhenti.
Anya masih diam.
"Maaf kalo gitu deh, jangan cemberut gitu senyum dong" ucap Marco sambil menarik pipi Anya sehingga membuat senyum paksa.
"Yaudah aku antar pulang yuk" Marco menarik Anya menuju motor nya.
Mengitari malam nya ibu kota sangat lah menyenangkan.
"Tau ga kenapa malam gelap" tanya Marco sambil mengendarai motor nya.
"Ga tau" ucap Anya. Anya pikir Marco akan memberi gombalan lagi sehingga membuat Anya tersenyum di belakang Marco.
"Karena kalo terang ya siang nama nya" ucap Marco. Lalu marco melanjutkan omongan tadi "dasar bodoh" lirih Marco pelan namun masih terdengar di telinga Anya.
"Kalo aku bodoh ngapain mau sama aku" sungut Anya kesal dan tepat dengan lampu merah yang mengharuskan mereka berhenti.
"Aku kan mau pacaran sama kamu bukan mau belajar" jawab Marco sambil terkekeh.
Lampu berubah menjadi hijau dan artinya motor Marco harus berjalan.
Akhirnya Marco telah sampai di depan rumah Anya."Mau masuk dulu ga" tanya Anya saat turun dari motor.
Saat Marco akan bicara tiba tiba gerbang rumah Anya terbuka. Dan munculah adik nya sedang berjalan menuju Kaka nya dan Marco.
"Masuk aja bang di dalam ada mamah papah tuh" ucap Revan langsung meninggalkan Anya dan Marco.
"Mau kemana Van" teriak Anya saat melihat adiknya berjalan menuju keluar komplek.
"Ke supermarket disuruh mamah" balas Revan dengan teriakan juga.
"Ayok co masuk dulu" ajak Anya dan Marco yang melihatnya hanya mengangguk saja.
Akhirnya Marco membawa masuk motor nya dan langsung di parkir kan di halaman Anya.
Marco masuk kedalam rumah Anya dengan Anya di depannya dan juga tangan mereka saling bertautan.
"Mah pah kenalin ini pacar anya" ucap Anya memperkenalkan Marco kepada kedua orang tua nya yang sedang duduk di sofa.
Anya mempersilahkan Marco untuk duduk sedangkan Anya sudah meninggalkan Marco dengan kedua orang tua nya. Anya berjalan menuju dapur untuk mengambil minum dan beberapa makanan ringan.
"Siapa nama kamu" tanya papah anya dengan tegas dan menatap Marco seakan Marco maling ayam yang baru saja di tangkap.
"Saya Marco Sinaga om" jawab Marco lembut dan berusaha menatap mata papah anya.
"Kamu polisi" tanya papah anya lagi. Sedangkan mamah Anya melihat Marco dengan jengkel.
"Iya om" Marco mulai gugup dengan suasana seperti ini. Marco pikir orang tua Anya friendly tetapi nyatanya tidak.
"Saya beri kesempatan sama kamu untuk berpacaran dengan anak saya tapi kalau kamu tidak menggunakan kesempatan itu dengan baik" ucapan papah anya menggantung.
"Kamu yang saya cari kemanapun" lanjut papah anya dan Marco langsung bergidik ngeri.
"Pulang saja kamu ini sudah malam. Anya butuh istirahat dan kamu harus Dinas juga kan besok" ucap mamah Anya sambil berlalu dari dua lelaki yang sedari tadi mengobrol.
Marco berdiri dan menyalami papah Marco tak lupa Marco berpamitan dengan papah anya.
"Saya pulang dulu om, salam buat Anya dan Tante om" Marco keluar dari rumah Anya. Dan segera mengeluarkan motor nya.
"Sabar ini baru mertua belum keluarga besar nya co" ucap Marco pada diri sendiri dan langsung bergegas meninggalkan rumah Anya.
Anya yang baru saja kembali dari dapur terheran karena tidak ada Marco disana hanya ada Revan dan papahnya.
"Van Marco mana" tanya Anya sambil menaruh nampan di meja.
"Aku baru pulang dari supermarket jadi mana tau" ucap Revan acuh langsung meminum minuman yang Anya bawa tadi.
"Pah marco mana" tanya Anya kali ini terhadap papanya.
"Pulang" jawab papah anya dengan acuh dan langsung berdiri.
"Papah mau ke kamar kalian jangan tidur malam malam" lanjut papah Anya kepada Anya dan Revan.
"Malam pah" ucap Anya dan Revan bersamaan
"Malam juga" balas papahnya saat di anak tangga.
"Aku makan ya" sahut Revan dan langsung memakan cemilan yang tadi Anya bawa.
"Kaka tidur duluan ya. Selamat malam Van jangan tidur malam malam" Anya meninggalkan Revan yang sedang makan dan juga menonton televisi.
"Tuhan Revan ga milih milih jodoh kok Revan cuma mau jangan kirim mertua yang galak kaya mamah papah" ucap Revan berdoa kepada Tuhan .
~•~
Jangan lupa pencet bintang di bawah👇
Komen ya supaya aku bisa memperbaiki kesalahan yang aku punya;)
Mksh;)
Instagram: @alyakomala_
KAMU SEDANG MEMBACA
"MARVANOLD"
RomanceKisah kasih yang simple. "Setiap perbuatan pasti akan mendapatkan karma, jika kau melukai perasaan seseorang maka takdir akan membalasnya lebih kejam dari apa yang kau perbuat" "Jangan bersedih karna dia. Aku disini untuk kamu"-Arnold Dia tidak men...