Anya berlari menuju parkiran saat Anya akan membuka pintu mobil tangan nya di cekal oleh seseorang. Sebenarnya tanpa menolah juga Anya sudah tau siapa orang itu.
"Tunggu nona zefanya"-marco menarik tangan Anya.
"Apa sih bapak polisi yang terhormat kenapa anda selalu menggangguku."-tegas Anya sambil menarik tangan nya.
"Saya sudah bilang kalau kamu adalah prioritas saya "- ucap Marco
"Bahkan kita baru bertemu tadi pagi pak"-ucap Anya masih dengan emosi.
"Cinta ini hadir tanpa bisa kucegah, meski terlalu cepat. Tapi aku tidak salah menjatuhkan pilihan, Memilihmu sebagai prioritas ku. Kamu gadis baik dan kamu mampu membuatku merasa jatuh cinta kembali"-ucap Marco lalu meninggalkan Anya sendiri di parkiran cafe.
'jangan baper anya' -batin Anya
Akhirnya Anya masuk kedalam mobil dan bergegas segera menuju rumah.
Malam nya ibu kota membuat Anya merasa tenang, selama perjalanan banyak notifikasi dari sang polisi rese tetapi Anya biarkan begitu saja toh yang suka dia kenapa harus Anya pikirkan. Saat sampai di rumah yang Anya liat adalah adik nya yang sedang duduk di ruang keluarga ."Tumben belom tidur van,"-tanya Anya kepada adik nya dan Anya berjalan menuju sofa dan duduk di samping Adek nya.
"Belom ngantuk kak, oiya kok tumben Kaka baru pulang"- tanya Revan ya dia adalah adik dari Anya.
"Tidur gih besok sekolah, Kaka ke atas dulu ya. Good night Van"-ucap Anya sambil mencium kening adik kesayangannya dan pergi ke atas menuju kamar.
Didalam kamar Anya langsung membershikan diri dan menyalakan hp sebentar. Ternyata polisi rese nya khawatir terhadap Anya buktinya saja dia tidak berhenti menelpon dan mengirim pesan kepada Anya.
Karena Anya sudah lelah akhirnya Anya hanya melihat saja pesan yang Marco kirimkan tadi. Dan Anya langsung pergi ke dalam alam mimpi yang indah.~'~
Anya terbangun karena suara ketukan kamar nya yang sedari tadi tak henti hentinya mengetuk.
Dengan mengumpulkan sedikit nyawa nya Anya segera bangkit dari kasurnya dan membuka pintu ."Kaka lama banget sih, ayo anterin aku motor aku bocor ban nya"- ucap Revan dan langsung menarik tangan Anya .
"Eh iya iya Kaka ambil kunci mobil dulu "-anya bergegas kedalam kamar dan mengambil kunci mobil nya. Tanpa berganti pakaian Anya langsung keluar untuk mengantar kan adik nya.
"Cepetan dikit Napa sih bawa mobil nya, aku telat nih kak"- ucap Revan tak sabar ketika melihat Anya membawa kendali mobil dengan lambat.
"Sabar bocah yaudah sih kalau telat paling di hukum "- ucap Anya santai kepada adik nya.
"Enak aja seorang Revansyah Pratama telat aduh nanti para fans aku bisa bisa pada keluar kelas buat ngeliat aku di hukum"- Revan menyombongkan diri kepada Kaka nya. Ya memang Revan cukup di gemari oleh wanita-wanita di sekolah nya selain ganteng Revan memiliki bakat bermain musik dan suara yang bagus.
"Itu cewe cewe yang liat kamu mata nya ada di Monas Van"-ledek Anya dan ternyata sudah sampai di sekolah Revan.
"Bodo amat"- Revan langsung keluar dari dalam mobil tanpa mengucapkan terima kasih kepada Kaka nya. Anya hanya menggeleng melihat tingkah adik nya yang menginjak remaja ini.
Akhirnya Anya melajukan mobil nya menuju rumah untuk segera mandi karena jam kuliah Anya akan dimulai.
~'~
Saat Anya sampai di kampus Anya segera berjalan menuju kelas. Saat melewati koridor tiba tiba ada yang memanggil nama Anya.
"Zef tunggu "- teriak seseorang dari belakang dan otomatis Anya menoleh ke belakang.
KAMU SEDANG MEMBACA
"MARVANOLD"
RomansaKisah kasih yang simple. "Setiap perbuatan pasti akan mendapatkan karma, jika kau melukai perasaan seseorang maka takdir akan membalasnya lebih kejam dari apa yang kau perbuat" "Jangan bersedih karna dia. Aku disini untuk kamu"-Arnold Dia tidak men...