10√

48 6 0
                                    

Anya sudah memutuskan untuk menemui Marco hari ini. Setelah pulang kampus dia harus menemui marco.

Anya melajukan mobil nya menuju cafe untuk bertemu dengan Marco. Setelah kejadian hari Minggu Anya menjauhi Marco selama berhari-hari dan sekarang waktunya untuk Anya berbicara. Anya tak menunggu lama karena baru saja datang lalu Marco pun datang.

"Maaf" ucap Anya menundukkan kepalanya.

"Buat" tanya Marco yang keliatannya acuh.

"Karena aku selalu menjauh. Aku ga berani buat tatap muka sama kamu" ucap Anya masih menundukkan kepalanya dan jarinya tak henti meremas baju nya sendiri.

"Seharusnya kamu tau kita ini bukan anak kecil yang selalu bertengkar. Kamu udah dewasa apa kamu ga pernah punya niatan untuk lanjut dengan aku" ucap Marco kali ini Marco menatap mata Anya dengan aura marah.

Anya yang mendengar hanya diam.

"Kalau kamu cemburu dengan Clara lalu apa daya aku yang selalu ngeliat kamu jalan terus sama Arnold" jelas Marco masih menatap mata Anya.

"Maaf" hanya itu kata yang keluar dari mulut anya.

"Oke. Ini untuk yang terakhir kalinya kita mulai hubungan ini dengan baik jangan selalu bersikap seolah semua permasalahan salah pada lelaki. Aku minta sama kamu jauhi Arnold oke" ucap Marco sambil mengangkat dagu Anya agar mata mereka saling bertemu.

Anya hanya menganggukan kepalanya. Marco yang melihatnya kembali tersenyum.

"Jangan nangis lagi ya. Pesan makan dulu ya abis makan aku antar kamu pulang ya soalnya aku ada tugas lagi" ucap Marco sambil mengusap air mata yang keluar dari mata Anya.

Mereka makan dengan di selingi candaan yang dimulai dari Marco. Dan Marco tidak lupa memberikan kata-kata puitis. Marco memang ahli membuat wanita siapa saja yang apabila mendengar kata-kata puitis keluar dari mulut Marco pasti akan jatuh hati.

"Anya" panggil Marco dan Anya langsung menghentikan makannya.

"Teman sejati ku saat ini adalah rindu, bila kau tak percaya tanya saja pada rindu sudah berapa kali nama nya sudah ku ucap setiap doa ku"

Anya merasa malu pipinya sekarang sudah merah macam habis di pukul mistar.

"Tuhan menciptakan kamu dan aku untuk bersama bukan untuk di biarkan saja pergi seperti angin"ucap Marco sambil menggenggam tangan Anya.

"Kayak anak baru gede aja alay nya" sindir Anya dan langsung memalingkan muka yang sebenarnya muka Anya sudah memerah semenjak mendengar kata kata gombal dari Marco.

"Tapi suka kan" ledek Marco sambil memainkan alis nya.

"Nih aku juga punya kata-kata kayak kamu tadi" ucap Anya tak mau kalah.

"Enak ya jadi cowok bisa nembak cewek yang dia suka" ucap Anya sambil tersenyum menatap Marco.

Marco yang mendengar segera membalas ucapan Anya. Toh jadi laki sebenernya ga enak.

"Enak ya jadi cewek bisa sesuka hatinya nolak cowok manapun" ucap Marco tak mau kalah.

Anya yang berusaha membalas gombalan dari Marco terus berusaha memikirkan. Anya akhirnya ingat dulu teman nya pernah bilang kata-kata gombal juga kepada Anya saat di bangku SMA

"Tinta saja berada di dalam tempatnya lalu dimanakah tempat hatiku berada" kata kata puitis pun keluar dari mulut Anya.

"Pacarnya siapa sih kok jago banget bikin kata puitis nya" ledek Marco sambil mencubit pipi Anya gemas.

"Ih sakit" sungut Anya kesal tetapi hatinya sedang berjatuhan seperti bunga.

"Pulang yu" ajak Marco setelah melihat Jam di tangan nya.

Mereka berjalan keluar cafe dan segera berjalan melewati jalannya ibu kota yang penuh lampu kendaraan. Setelah menempuh jalannya ibu kota akhirnya Marco sampai di rumah Anya.

"Makasih ya oiya mau masuk dulu" ucap Anya setelah turun dari motor Marco.

"Ga makasih aku langsung pulang dinas aja"

"Ingat jaga jarak sama Arnold jangan sampe nabrak" tegas Marco dan mendapatkan senyum manis dari anya.

Marco segera menghidupkan motor nya dan bergegas meninggalkan rumah Anya.

Anya masuk dengan keadaan bahagia disana Anya melihat Arnold yang sedang duduk. Anya pikir ini saat yang tepat untuk bicara dengan Arnold.

"Nod" panggil Anya dan segera menuju sofa yang di duduki Arnold.

"Apa zef" jawab Arnold sambil menolehkan kepalanya ke Anya.

"Hubungan kita itu apa" tanya Anya

"Ya sahabat lah bahkan kalau mau lebih juga gapapa" jawab Arnold sambil cengengesan.

Anya yang tak paham maksud Arnold langsung saja mengabaikan nya.

"Gue mau kita temenan aja ya" ucap Anya dan Arnold langsung menolehkan kepalanya kearah Anya.

"Lo berubah zef" Anya menyipitkan matanya menatap Arnold yang tampak tersenyum paksa.

"Maksudnya apa sih nod"

"Dulu Lo ga sedingin ini. Tapi semenjak beberapa hari ini lo tampak ngehindarin gue, gue punya salah ya sama Lo"

"Semuanya udah berubah, gue sama Marco akan memulai yang baru"

"Gue tau, tapi bisakan jangan sedingin ini sama gue dan jangan ngehindarin gue"

"Gue mau mulai lembaran baru sama Marco. Jadi yang tercatat di lembaran itu ya hanya gue dan Marco"

"Tapi kita masih sahabatan kan"

"Kita memang dulu sahabatan tapi untuk saat ini gue milih opsi teman biasa dari pada sahabatan nod"

"Kenapa" jawab Arnold dengan suara lemah.

"Seorang sahabat akan selalu ada dalam situasi dan kondisi apapun, sementaranya gue gak mungkin ngelakuin. Gue ga ingin nyakitin perasaan Marco dengan kedekatan kita nod. Maaf" setelah itu Anya pergi ke kamar meninggalkan Arnold yang masih terdiam.

'gue selalu di belakang kok' batin Arnold sambil tersenyum dan langsung meninggalkan rumah Anya.

Sedangkan Anya di dalam kamar sedang gelisah antara mau bahagia atau sedih. Anya kembali mengingat dimana dia berkata yang menurutnya sangat menyakitkan untuk Arnold. Anya segera berbaring di kasur kesayangan nya. Namun Anya melihat sebuah notifikasi dari hp nya dan segera membuka nya.

From: nonod👅🐵
'Aku bodoh. Aku selalu saja rindu padamu padahal aku tau kamu akan mengabaikannya'

From: nonod👅🐵
'sakiti saja aku agar kau bahagia, aku yakin dengan kamu menyakiti aku rasa ini perlahan pasti akan hilang'

Anya yang melihat hanya tertawa karena sejak dulu mereka bersahabat Arnold sering mengirim kata kata puitis setiap malamnya.

Anya mematikan hp nya dan segera bergegas menuju alam mimpi. Namun saat akan memejamkan mata Anya melihat sebuah notifikasi dari hp nya.

~•~
Hello!!
Maaf ya lagi sibuk ujian dan seleksi Timnas bola wanita soalnya ;)
Jadi ceritanya ga jelas gitu apalagi alur nya. Kemarin marah trus besok baik hehe maaf soalnya ga fokus. Aku usahakan deh buat chapter berikutnya pasti bagus.

Jangan lupa pencet bintang di bawah👇

Komen kalo kalian mau komen;)
Mksh;)

IG: @alyakomala_

"MARVANOLD"Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang