Siapa yang tidak terpesona saat mendengar kata Lombok? Negeri seribu mesjid yang dihiasi oleh cantiknya pantai Senggigi, pulau yang berdiri tegak ditopang kokohnya Gunung Rinjani serta balutan hangatnya keramahan para penduduk. Meski pun belum dijajaki sama sekali, Lombok menjadi destinasi yang paling menarik bagi saya apalagi dengan adanya keberadaan Gunung Rinjani menjadikan satu-satunya gunung di Indonesia yang saya kagumi dan wajib didaki walau hanya sekali dalam seumur hidup. Dari ribuan pegunungan yang terhampar di tanah Indonesia, Rinjanilah yang paling mempesona di mata saya.
Pada hari Sabtu di bulan Juli 2018, saya berada di Gudang Pusat Air dan Sanitasi Darurat PMI atau yang lebih dikenal dengan sebutan WASH (Water, sanitation and hygiene) Palang Merah Indonesia. Saat itu saya kedatangan orang yang merupakan one of the best mentors I've ever had. Beliau baru saja melakukan perjalanan dengan sepeda motornya dan tentunya berbagi cerita mengenai perjalanannya. Obrolan hari itu diakhiri dengan rencana touring ke Jogjakarta atau bisa saja ke Lombok. It's gonna be amazing!
Bermodalkan beberapa pengalaman kawan yang pernah ke sana dan referensi dari internet, akhirnya saya memantapkan diri untuk pergi berlibur seorang diri ke Lombok pada bulan Agustus 2018. Tidak sedikit yang meragukan saya untuk solo-backpacker tapi itu semua tak berpengaruh apalagi sampai membuat hati goyah karena sebelumnya sudah pernah saya lakukan ketika berpergian seorang diri ke Malaysia - Vietnam – Singapore tahun 2017 lalu. Terima kasih Palang Merah yang telah memberikan banyak teman di belahan bumi ini. Hehehe...
So, solo-backpacker to Lombok? Why not?
Lombok, I can't wait to see you next month!
KAMU SEDANG MEMBACA
#LOMBOKPUNYACERITA
Short Story"Catatan singkat tentang suka duka selama operasi gempa bumi di Lombok, Nusa Tenggara Barat. Ditulis berdasarkan sudut pandang saya secara pribadi dan tidak mewakili tim secara keseluruhan." - Den Eki Julianto -