Sore hari setelah semua anggota tim berkumpul, ternyata hari yang saya khawatirkan datang juga. Hari dimana kita harus mencukur gundul rambut di kepala kita. Saya pikir itu hanya candaan semata tetapi mereka tampak serius karena telah memanggil tukang cukurnya ke camp WASH PMI. Teman-teman tampak senang bersikap usil pada saya, "Udahlah ki, ikhlasin aja rambutnya.hehehe.." Ingin rasanya pergi kabur menghindarinya tetapi percuma saja. Tak ada pilih kasih semua digunduli bahkan orang-orang yang rambutnya rapi karena baru saja pulang dari tempat potong rambut. Damn, what am I supposed to do? I'm stuck here!
Jika dipikir lagi kehilangan rambut itu tak seberapa, toh memang pasti akan tumbuh lagi. Tak sebanding dengan kekecewaan dan kesedihan warga terdampak yang telah kehilangan banyak hal yang dicintainya. Ya, anggap saja aksi tersebut merupakan bentuk charity untuk warga Lombok dan sahabat yang telah mendahului kami, alm Tata dan Zulhadi.
Hari semakin gelap sekitar pukul 21.00 WITA kami mendapat telepon dari posko utama PMI di rest area untuk segera mengirimkan air bersih kepada seorang ibu yang akan melahirkan, kami pun dengan sigap segera meluncur ke lokasi persalinan di pengungsian daerah Sesait. Selama menunggu air bersih, ibu Bidan dan keluarga ibu yang mengandung sempat merasa panik karena harus segera membantu persalinan tetapi tidak ada air bersih sama sekali. Sebelum air bersih tiba proses persalinan berlangsung cukup alot, kemudian entah mengapa ketika kami tiba di tenda pengungsian tempat persalinan bayi yang dikandung keluar dari rahim ibunya dengan mudah. Semua orang yang berada di lokasi terharu, berbahagia dan bersyukur atas keselamatan bayi yang baru saja lahir ke dunia yang fana ini. Mungkin ini salah satu bukti kebesaran dan keagungan Tuhan Yang Maha Kuasa.
Berdasarkan keterangan dari dr.Budiman di Kayangan, berkat kejadian itu orang tua dari bayi yang baru lahir tersebut memberi nama Lalu Wash Supriadi. Welcome to the world, kiddos!
Seperti yang saya katakan sebelumnya bahwa Lombok tengah dilanda musim kekeringan. Hingga suatu hari pernah terjadi kebakaran sehingga kami diminta untuk mendorong air untuk memadamkan kebakaran yang terjadi di daerah Tanjung. Ya, begitulah kami apa pun akan kami usahakan selama kami mampu. Bravo WASH PMI!
KAMU SEDANG MEMBACA
#LOMBOKPUNYACERITA
Short Story"Catatan singkat tentang suka duka selama operasi gempa bumi di Lombok, Nusa Tenggara Barat. Ditulis berdasarkan sudut pandang saya secara pribadi dan tidak mewakili tim secara keseluruhan." - Den Eki Julianto -