9. Strangers - Confused

6.1K 239 5
                                    

Selamat membaca ^^


"Aku akan pulang sendiri Axton. Terimakasih." Kata Kei mengambil ponsel yang berada di dalam tasnya.

Axton dan Kei keluar dari ruangan dokter dengan santai. Rasa deg-deg an di jantung Kei sudah berhenti. Mungkin anaknya mendukungnya untuk tidak memberitahu bajingan di sampingnya.

"Yes, do it Mrs. Guinavarre." Kei lega mendengar itu.

Mereka memasuki lift untuk menuju ke lantai satu. Kei melihat ponselnya yang bergetar karena balasan dari Seirra.

"Terakhir kapan ya kita bertemu? Oh! Dan cepat sekali kau sudah menikah." Ucapan Axton menggetarkan mata Kei yang menatap ponsel.

"Aah, hmm.. mungkin dua bulan lalu?" Jawab Kei sedikit gelisah. Namun, ekspresi datarnya tetap terjaga supaya tidak terbaca.

Axton melirik Kei yang menatap pantulan dirinya sendiri melalui lift. Axton ingat betul tentang pertemuannya dengan Kei adalah satu bulan yang lalu.

"Kau sudah menikah? Dan siapa suamimu?" Kali ini suara berat Axton berubah menjadi lebih dingin dan serius.

"Ah, ya. Oh! Aku pamit. Terimakasih sekali lagi."

Kei langsung pergi dari tempat menyesakkan itu menuju kearah Seirra yang menunggunya di depan rumah sakit. Hatinya serasa akan meledak. Ia hanya berdoa agar Axton tidak mengetahui semuanya, dan tidak akan pernah mengetahuinya.

"Seirra." Panggil Kei pada sekertarisnya yang ada di sampingnya.

"Yes, miss."

Kaca jendela berembun. Bayangan kota yang buram membuatnya mendesah kesal. Hidupnya yang sempurna mau tidak mau akan ia lepas. Kei akan melepasnya, jika ini demi anaknya.

"Mau berjanji padaku?" Tanya Kei. Seirra mengangkat sebelah alisnya, ia sangat tidak percaya dengan apa yang didengarnya. Kei tidak pernah berjanji.

"Ada apa, nona?" Perasaan Seirra tidak enak. Tidak mungkin Kei akan meninggalkan semuanya.

"Berjanjilah padaku untuk terus duduk di kursimu sampai aku kembali. Jangan pernah meninggalkan perusahaan, dan kabari aku apapun yang terjadi."

Mobil berhenti di mansion milik keluarga Guinavarre. Sergio masih di dalam, terlihat mobilnya masih terparkir rapi di bagasi.

"Ta-tapi nona, ha-" Belum selesai kalimat yang diucapkan oleh Seirra, Kei membuka pintu mobil dengan kasar dan memasuki rumah.

Menarik nafas berkali-kali sebelum memasuki mansion. Di ruang tamu Kei melihat Angela dan Jeremy bersama adiknya, Sergio sedang menikmati waktu yang sepertinya indah.

Sergio bukan ancaman bagi Kei. Gio hanya adik kecilnya yang sebenarnya putus asa setelah Jeremy memutuskan untuk memberikan semuanya pada anak kandung perempuannya ini.

"Kei! Sini, gabung sama kami!" Teriak ibunya berbinar. Sesenang itu ibunya melihat Sergio datang menemuinya.

"Aku akan ke kamar untuk berganti baju." Kei berusaha tersenyum sumringah dan menaiki tangga.

Semuanya kembali melayangkan perhatian untuk Sergio. Kei akan membuat keputusan tersulit dalam hidupnya. Kei menatap kamarnya dengan tersenyum. Selesai sudah hidupnya disini.

"Sudahlah Kei, berhenti menangis. Dasar cengeng," Rutuknya pada dirinya sendiri. "Kau harus tegak, kepala diangkat. Kau harus tetap menjadi Kei Guinavarre seperti sebelumnya." Lanjutnya.

Kei mengganti pakaiannya dan turun untuk menemui keluarganya. Hari ini saja, Kei ingin merasakan kehangatan keluarga ini karena ia tidak akan melihatnya lagi beberapa bulan, tahun atau selamanya.

"Gio, kau tak bawa hadiah untukku?" Tanya Kei tiba-tiba.

Seorang Kei yang selalu menolak hadiah dari Sergio mendadak meminta seperti ini. Jeremy melongo memastikan bahwa perempuan di depannya ini adalah anaknya.

"Kau tidak datang hanya dengan pakaian dan mobilmu bukan?" Sergio tergagap. Sudah lama sejak kakaknya terlihat manis seperti ini.

"Tentu tidak, akan kuambilkan." Sergio meninggalkan ruang tamu.

Hanya tersisa Kei, Angela dan Jeremy. Kei tersenyum yang terlihat aneh dimata orang tuanya.

"Dad, aku akan menawarkan kesepakatan." Jeremy menatap serius putri tersayangnya.

"Yes, my lil princess. Katakan apapun yang kau mau."

Kei menarik nafas panjang, "Aku akan pergi dari sini."

Angela dan Jeremy kaget bukan main. "Kenapa mendadak-" Angela menggigit bibirnya yang akan berteriak.

"Mom, trust me. I will be back again. You just wait for me." Kei meraih tangan ibunya.

Ia akui bahwa dirinya berlebihan, hanya pergi sebentar harus menghebohkan ibu dan ayahnya.

Sergio kembali membawa tas belanja dengan tulisan brand terkenal. Ternyata Gio benar-benar membawa oleh-oleh untuk Kei.

"Ada apa ini? Mom, kau menangis?" Tanya Gio.

Angela menggeleng dan tersenyum. Kei mengambil hadiahnya dan pergi ke kamar.

"Aku tidak akan membawa apa-apa. Aku hanya akan membawa diriku." Kata Kei.

--

Pagi dengan udara dingin berangin menghamburkan rambut perempuan yang sedang berjalan menuju pesawat yang akan ditumpanginya. Tujuan perjalanannya adalah ke Georgia, Savannah.

"Miss Guinavarre, silahkan."

Kei duduk dan menatap jendela. Ya, keputusannya sudah bulat. Ia akan hidup bahagia disana bersama anaknya. Peri kecilnya.

"Miss Guinavarre, senang bertemu denganmu disini." Kata seseorang benar-benar membuat jantung Kei akan lepas dari tempatnya.















Bersambung...

Strangers I'm In LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang