Happy reading...
Sudah satu bulan setelah pernikahan berujung drama yang hampir merenggut nyawa. Keinginan untuk menikah dengan lelaki yang dicintai tidak terlaksana, dan saat menikahpun ia hampir mati. Pikirannya melayang mengingat saat berlari ke aula pernikahan dengan berantakan, "ah, masih membuatku merinding." gumamnya.
Jalang yang hampir membunuhnya dan anaknya sudah dipastikan membusuk di penjara, karena tuntutannya dilipat gandakan oleh pengacara Guinavarre. Bahkan perusahaannya bangkrut.
Setelah itu pun drama masih berlanjut dengan Marianne yang memaksa Axton dan Kei untuk tinggal di mansion yang sudah ia beli sebagai hadiah katanya, yang ternyata memang sudah dibeli atas nama Kei.
"Padahal kami sepakat akan tinggal di mansion-ku" Desah Kei mengingat saat dirinya terpaksa memasuki mansion ini.
Mansion mewah dengan pekarangan yang luas disertai taman bermain. Niat sekali bukan?
Jam menunjukkan pukul delapan malam. Kei segera berganti pakaian karena akan mengikuti makan malam keluarga.
--
Hotel mewah lima puluh tingkat menyambut Kei dengan hangat. Aset pertama yang ia bangun sendiri dengan jerih payahnya.
Hari ini Kei mengenakan dress hitam panjang dengan rambut tergerai, terlihat benar-benar sempurna.
"Oh, haii Kei you look pretty." Kata Marianne, Kei tersenyum dan duduk dengan santai.
"Kemana Axton? kenapa belum sampai?" tanya Gerald pada Marianne.
"Hampir sampai." Jawab Marianne.
Kei melihat sekeliling dan memanggil seorang pelayan. "Ice cream chocomint please." pintanya.
"Aneh, padahal dulu kau tak terlalu menyukai ice cream and mint." Kata Jeremy. Kei hanya meringis.
Ia baru mengingat bahwa belum mengatakan pada semua orang bahwa dirinya hamil.
"Axton!" Teriak Marianne histeris dan segera menghampiri anaknya dengan semangat.
"Ah, aku lupa belum mengatakannya. Aku hamil dad, mom." Kata Kei begitu Axton duduk.
Semua yang ada di meja tersebut terkejut bukan main. Disaat sudah menjadi istri orang? hamil? pikiran-pikiran kotor memenuhi meja ini.
"Oh god. bayi itu anakku." Kata Axton saat mengerti suasana tiba-tiba menjadi canggung.
Axton menatap tajam Kei yang malah menjilati ice cream tanpa merasa bersalah. Kei hanya mengangkat bahunya.
"Ahh!! anakmu? aku jadi bisa bernafas dengan lega." Kata Angela dengan senyumannya yang manis.
Mereka memulai makan malam dengan senang karena mendapat kabar yang cukup mengejutkan.
"Kalau cucuku perempuan akan kubelikan pulau untuk ulang tahunnya yang pertama." Kata Jeremy girang.
"Aku tidak perduli perempuan atau laki-laki, yang pasti akan kuberikan separuh sahamku saat ulang tahunnya yang kedua." Kata Gerald tidak mau kalah.
"Hei! di umur satu tahun si bayi masih belum bisa berdiri sendiri. apa yang sedang kalian bicarakan?" Sahut Marianne geleng-geleng kepala.
Lalu mereka tertawa terbahak-bahak. Kei mengelus perutnya yang masih rata. "Sebelum lahirpun kau sudah memiliki segalanya." gumamnya.
Makan malam berjalan dengan sangat lama. Ini sudah menunjukkan pukul sebelas, Kei mulai bosan dan lumayan mengantuk. Kei melihat Axton yang sedang menatapnya, entah kenapa daritadi rasanya Axton selalu menatapnya.
Axton berdiri dan menarik tangan Kei. "Aku akan bicara sebentar." pamitnya. Gerald memberinya izin dengan gerakan tangannya.
"Why?" Tanya Kei penasaran.
Tanpa aba-aba Axton mendekatkan wajahnya pada Kei dan melumat bibirnya kasar. Kei terkejut dan berusaha untuk mendorong Axton menjauh darinya. Setelah meronta dengan kencang Axton berhasil mundur satu langkah dari Kei.
"Apa yang kau lakukan padaku?" Tanya Kei mendesis marah.
"Bukan apa-apa." Jawab Axton dan meninggalkan Kei sendirian di lorong hotel.
"Shit, rasanya aku dipermainkan." kesalnya dan akan kembali ke meja mereka.
Dijalan menuju meja Kei melihat sebuah kamar terbuka, ia berniat menutupnya. Tapi kenapa rasanya tidak asing? dan terkejutnya Kei melihat pelayan yang memberikannya ice cream sedang bercumbu dengan suaminya sendiri. Yes, Axton Satan Hamilton brengsek.
Kei menutup pintu dengan kasar, hingga mengeluarkan suara sangat nyaring menggema di lorong tempatnya berdiri. Axton menatap Kei dengan putus asa? tapi kenapa?
"Lanjutkan." Kata Kei sambil berjalan pergi dari sana. Axton segera merapikan bajunya dan mengikuti Kei, dan meninggalkan sejumlah uang pada pelayan itu.
Saat Axton sudah sampai meja Kei tidak berada disana, katanya Kei sudah pulang duluan.
"Kalau begitu aku pergi." Pamit Axton berlari berusaha mengejar Kei.
Ternyata Kei belum pergi, ia berdiam diri di tengah hotel tempat orang keluar masuk. Axton memeluknya dari belakang dan membisikkan "Apa yang kau harapkan dariku?"
Kei membalikkan badannya dan mengusap bibir Axton dengan lembut.
"Tidak dengan pelayan Ax, itu menjijikkan." Kei mendorong Axton keras dan meninggalkannya disana.
Vote dan komen yaa❤
maafin defon lama updatenya😭
KAMU SEDANG MEMBACA
Strangers I'm In Love
Roman d'amourDON'T COPY MY STORIES! Axton Milan Hamilton, lelaki sempurna dengan sebutan 'Prince Charming'. Pewaris utama keluarga Hamilton, keluarga kaya nomor satu di dunia. Billioner yang hartanya tidak akan habis tujuh turunan. Sifat Arogan, egois, dan...