Chapter4

266 34 12
                                    

Aku terbangun sore harinya. Cuaca seperti sangat bersahabat denganku. Berhubung aku tidak ada kegiatan, aku memutuskan untuk pergi berjalan-jalan saja. Mengunjungi  taman disekitar sini. Aku hanya memakai t-shirt biasa dan skinny jeans serta tak lupa converse putih kesayanganku.

Sesampainya disana, aku duduk di kursi taman seorang diri. Ah, sebaiknya aku meminta Katya menemaniku.

Ave: Kat, where are you? Temani aku di taman mau tidak?

Tak lama sebuah pesan masuk ke ponselku. Dari Katya rupanya.

Katya: I’m sorry Av Av! Aku tidak bisa, aku masih dikampus sekarang. Maaf yaaa luv u! x

Ave: Kau tega sekali padaku. Baiklah, hati-hati disana banyak hantu ya. Aku mengerjainya lagi.

Katya: AVERYNA ANDERSON!

Haha, take that Kat! Akupun mengabaikan pesan terakhirnya itu. Kusimpan kembali ponselku.

****

Tumben sekali taman hari ini ramai, biasanya hanya ada beberapa pasang kekasih, serta beberapa keluarga yang masih memiliki anak balita.

Dan aku, hanya sendiri disini.

Untungnya, tadi aku membawa kameraku. Ya walaupun kamera yang sudah lama, tetapi masih bergunalah untuk memotret sesuatu.

Akupun membidik objek foto seolah aku adalah fotografer handal.

Click

Foto pertama, sepasang kekasih yang sedang berjalan tak jauh dariku sedang menautkan jari-jari mereka. Terlihat ada kasih sayang disana.

Click

Foto kedua, seorang anak kecil sedang memakan es krimnya yang sudah meleleh. Terlihat mulutnya belepotan oleh es krim dimana-mana. Sangat menggemaskan.

Click

Foto ketiga, seorang anak kecil sekitar 4tahun sedang bermain ayunan ditemani oleh ayah dan ibunya. Mereka terlihat sangat bahagia sekali.

Foto ketiga ini, mengingatkanku pada saat masa kecilku dulu. Aku, Austin serta dad dan mom pergi ke taman hanya untuk mengabulkan permintaanku untuk pergi bermain ke taman. Kemudian kami makan es krim bersama.

Kenangan yang sangat ku rindukan. Kenangan masa kecilku. Mataku mulai berkaca-kaca.

Aku orangnya memang agak sensitive, hanya mengingat saja aku bisa sedih seperti ini.

Akupun menghapus benih-benih air mataku yang belum sempat turun.

Tiba-tiba seseorang menarik-narik ujung bajuku.

Lebih tepatnya seorang anak kecil yang sedang memakan es krimnya.

“Hey baby girl, ada apa?” tanyaku padanya lembut. Dia ini menggemaskan sekali.

Diapun menoleh kearah sepatunya. Tali sepatunya lepas. “Can you ummm fix it?” tanyanya. Imut sekali. Ingin aku mencubit pipi tembemnya itu!

“Of course. Wait.” Akupun merunduk dan mengikat tali sepatunya yang lepas itu. “Done.” Lanjutku lagi. Sekarang posisiku sepantaran dengannya.

“Thankyouuuuu.” katanya sambil mengelus pipiku lembut, walaupun pipiku agak sedikit lengket dibuatnya karna jarinya yang berlumuran es krim. Seharusnya aku yang mengelus pipinya!

LightweightTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang