Hari ini aku kuliah pagi, jadi jam 6 aku sudah bangun, mandi, sarapan, dan sisanya membereskan flat selagi waktu masih ada.
Ngomong-ngomong aku ini tidak terlalu feminim dan tidak tomboy juga. Tapi aku sangat suka memakai t-shirt with skinny jeans, atau kemeja dengan skinny jeans, atau hoodie, atau jaket atau semacamnyalah. Aku tidak terlalu suka baju yang terbuka, maka dari itu aku sangat jarang memakai dress ataupun rok.
Jadi, hari ini aku memakai tanktop dibalut kemeja, skinny jeans serta tidak lupa converse putihku.
Aku sampai dikelas tepat 5 menit sebelum kelas dimulai, hampir saja aku terlambat lagi.
Sesampainya didalam, ternyata kelas sudah penuh. Tinggal sisa satu kursi kosong, dan ternyata ... Ah aku duduk disebelah Harry lagi. Kenapa harus dia sih? Zayn, Niall atau siapa kek gitu, itupun kalau kami dikelas yang sama. Huh
Sabar Ave sabar, batinku.
Kelaspun dimulai, waktu terasa sangat lama sekali berjalan. Bisa mati kebosanan aku disini. Sekilas akupun melirik kesebelahku, lebih tepatnya ke Harry. Ternyata Harry juga sedang melihatku, dia tersenyum. Aku melihat manik matanya yang hijau itu.
So beautiful, batinku lagi. Kemudian aku berbalik tersenyum.
Apa? I smiled at him? Astaga, sungguh aku tidak sadar. Aku hanya refleks, percayalah!
Akupun buru-buru mengalihkan pandanganku. Menatap kearah bawah.
Matanya yang hijau itu...
Ada kedamaian disana...
Semua orang pasti akan terpukau melihatnya...
Sekilas, aku teringat lagi beberapa kejadian saat aku bertemu Harry. Pertama saat dia menolongku- maksudku saat dia hanya membawaku ke flatnya kemudian saat aku sadar aku pulang.
Yang kedua saat di Nandos.
Yang ketiga saat di kampus.
Yang keempat saat dia menolongku dari kecelakaan itu.
Pikiranku kemana-mana jadinya
****
"Averyna Anderson!" seseorang berteriak tepat ditelingaku. Harry.
"Styles, i'm not deaf!" balasku teriak padanya.
"Bagaimana tidak? Aku sudah memanggilmu- hmm mungkin sudah 10 kali Ave! Itu yang kau bilang tidak tuli?" dia menaikkan sebelah alisnya.
Astaga 10 kali? Sebegitu seriusnyakah aku melamun tadi? Sebegitu lamanyakah aku melamun? Sampai kelas sudah selesaipun, sampai ruang kelas kosongpun aku masih melamun.
"Tuhkan! Kau memang tuli Ave! Jangan melamun terus!" akupun tersadar. Astaga anak ini tidak bisa santai apa? Tidak usah berteriak seperti menjual barang 1000 3 begitu.
"STYLES JANGAN BERTERIAK," dia menutup telinganya. Take that Styles.
"Hei jangan berteriak Ave, aku tidak tuli!" balasnya teriak lagi. God.
"SIAPA YANG MEMULAINYA DULUAN TUAN HARRY EDWARD STYLES," kesal aku dibuatnya.
Dia tersenyum. Aku berteriak padanya tapi bisa-bisanya dia tersenyum? Dia memang gila.
"HELLO WHY ARE YOU LAUGHING," tanyaku padanya, masih emosi.
Dia masih tetap tersenyum. "ARE YOU CRAZY?" ah, aku lelah berteriak.
KAMU SEDANG MEMBACA
Lightweight
Fanfiction“She’s such a lightweight.” –Harry Styles “I’m a lightweight.” –Averyna Anderson Inspiration from Demi Lovato's song - Ligthweight I just really really love that song! So enjoyy! x Amazing cover by @xlily_merx Copyright © 2014 by shaniaayr