Semalam Katya mungkin pulang cukup larut, aku tidak ingat pukul berapanya. Karena saat dia sampai saat aku sudah tertidur.
****
“Kat, kamu pulang jam berapa tadi malam?” tanyaku saat menuju dapur, baru bangun tidur.
“Sekitar jam setengah 12,” dia melihatku serius.
“Apa saja yang kalian lakukan sampai kau bisa pulang jam segitu?” aku meminum teh hangat yang dia buatkan.
“Seriously Ave, kami hanya jalan bersama, sehabis itu dia mengajakku menonton,” dia duduk dihadapanku.
Harry juga mengajakku menonton.
“Pasti sangat menyenangkan, yakan?” tanyaku padanya.
“Kau habis menangiskan? Aku sangat yakin akan hal itu,” she got me!
“Ti-tidak, mungkin mataku bengkak karna digigit sesuatu,” aku dengan cepat menyangkalnya.
“Aku bahkan tidak mengatakan bahwa matamu bengkak, aku hanya mengatakan bahwa kau menangis.”
“Fine,” aku duduk di sofa kemudian disusul olehnya.
“Mengapa kau menangis?” sebaiknya aku ceritakan sajalah.
****
“Mengapa kau menyuruhnya masuk sih, bilang saja kalau kau sedang tidak enak badan, atau tidak mau diganggu atau kau sedang ada tugas kuliah,” dia dari tadi nyerocos panjang lebar.
“Kau tahu aku tidak mungkin menolaknya,” jawabku sambil menunduk. Katya memegang kedua bahuku pelan.
“Kau harus tahan dengan semuanya Ave, kau tidak bisa terus begini,” dia menatapku iba.
“Tapi-tapi aku tidak bisa,” ini masih pagi, namun perasaan sedih melandaku.
“Kau pasti bisa. Apa perlu aku carikan seorang laki-laki yang jauh lebih baik daripada dia?” dia menghela napas begitupun juga denganku.
“Sama sekali tidak perlu, I can handle all of this,” aku segera bangkit dan pergi menuju kamar mandi.
“Dan satu lagi, aku sudah mendapatkan part time jobku, jadi mulai nanti malam aku akan bekerja.” Katya mengangguk paham.
****
Kuliahku akan selesai sebelum makan siang. Aku memutuskan untuk makan siang dikantin saja. Mumpung moodku sedang bagus. Biarlah kali ini aku makan siang sendirian.
Saat hendak memasuki kantin, aku melihat sepasang kekasih itu lagi.
Oh, sudah baikan.
Moodku yang bagus seketika hancur saat melihat mereka juga memasuki kantin. Aku memutar arah jalanku, pergi meninggalkan kantin sialan itu.
Jalanku ku arahkan menuju taman yang memang cukup jauh dari kampus.
Aku datang ke taman where I used to play with Harry.
Aku memilih tempat yang sangat salah, pergi ke taman ini hanya akan membuatku mengenang kejadian itu.
Aku terduduk dikursi taman, melihat pandangan ke sekeliling. Mengingat kejadian bersama Harry waktu itu.

KAMU SEDANG MEMBACA
Lightweight
Fanfiction“She’s such a lightweight.” –Harry Styles “I’m a lightweight.” –Averyna Anderson Inspiration from Demi Lovato's song - Ligthweight I just really really love that song! So enjoyy! x Amazing cover by @xlily_merx Copyright © 2014 by shaniaayr