10

1.8K 44 0
                                    

Sarah Alexandria
-10-
Happy reading

...

Akhirnya setelah beberapa menit
perjalanan, mereka sampai di depan rumah Sarah. Sarah melepaskan sabuk pengamannya.

"Gue boleh masuk?"

"Ha?" Bingung Sarah

Leon menggaruk tengkuknya yang tidak gatal. "Gini... Gue– gue"

"Ngomong yang jelas" kesal Sarah

"Mau jalan dulu gak?"

Sarah mengerutkan alisnya. "Jalan?"

Leon mengangguk. "Ke mall yuk, gue– gue mau cari sesuatu" ajaknya

"Kan lo yang mau cari sesuatu, bukan gue"

Leon menghela nafasnya. Sepertinya mengajak Sarah ke mall bukanlah ide yang bagus. Sarah terlalu ketus dengan orang lain.

"Lupain aja" pasrah Leon

"Oke" Sarah membuka pintu mobil Leon dan keluar dari mobil itu. "Silahkan jalan lagi". Ia menutup pintu tersebut.

"Terima kasih?" Leon menatap Sarah kesal

Sarah tersenyum miring. "Sama-sama" jawabnya lalu berjalan masuk ke dalam rumahnya meninggalkam Leon yang menatapnya tajam.

"Dasar!" Kesal Leon. Ia menancap gasnya dan mengendarai mobil itu dengan kecepatan sedang.

Sarah melirik ke arah mobil Leon yang perlahan menghilang dari pandangannya. "Thanks buat tumpangannya" batinnya

Sarah membuka pintu rumahnya. Sepi. Berantakan. Sarah menghela nafasnya, ia menaruh tasnya dan sepatunya.

Ia mengambil piring kotornya dan kedua abangnya yang belum di cuci tadi pagi. Ia mulai mencuci piring, setelah itu ia menyapu dan mengepel.

Biasanya pembantu yang akan melakukan hal ini, namun hari ini mereka semua izin karena–

"Mereka izin karena apa ya? Gue lupa" batin Sarah.

Setelah berberes rumah, Sarah memutuskan untuk berbaring di kamarnya. Ia mengambil tasnya dan membawanya ke dalam kamarnya. Sebelum istirahat, Sarah memutuskan untuk mandi terlebih dahulu.

Setelah mandi, Sarah mengambil piyama abu-abu miliknya. Ia memakainya dan mengeringkan rambutnya yang masih basah.

▪▪▪

Ia berjalan keluar dari kamar sambil membawa buku novelnya. Ia mengambil susu cokelat favoritnya dan duduk di gazebo taman belakang rumahnya.

Waktu istirahat seperti ini sangat nyaman untuknya. Angin sore yang sejuk, susu cokelat yang dingin, sofa yang empuk, dan novel fantasi favoritnya.

"Ah nyamannya" batin Sarah

Ia mulai membaca novelnya itu. Membolak-balik setiap kertas yang ada di dalam buku itu. Meminum susu cokelatnya.

"Sarah"

Sarah menutup buku novelnya. Ia mengerutkan alisnya. Sepertinya ada yang memanggil namanya.

"Siapa ya?!" Teriak Sarah agak kencang

"..."

Tidak ada sahutan. Sarah semakin penasaran. Ia mulai berdiri dari sofanya dan berjalan masuk ke dalam rumah. Ia melirik ke arah meja makan dan dapur yang paling dekat dengan taman belakang.

"Gak ada orang" batinnya

"Sarah!"

Suara itu terdengar lagi. Oke, Sarah mulai merinding. "Siapa sih?!" Kesalnya

Sarah Alexandria [HIATUS]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang