Chapter 9 : Who Else?

4.3K 705 21
                                    

Author Side.

  "Kau? Lagi...?" Laki laki itu menatap Jimin kaget. 

Jimin mengatur nafasnya, lalu mempersiapkan diri untuk melakukan full bow (membungkuk seperti sujud) kearah laki laki di depannya itu.

"Maafkan saya Leander Arthur Thorne-nim, saya telah menabrak anda. Saya mohon jangan keluarkan saya dari Winterville." Ucapnya dengan nada serius.

"Hahahaha! Apa apaan itu!"

Dia tertawa terbahak bahak di hadapan Jimin, Jimin menatap laki laki itu dengan muka paniknya, takut kalau 'Arthur' tidak puas dengan permintaan maafnya.

"A-apa saya salah bicara, Arthur-nim?" Tanya Jimin dengan terbata bata.

"Hey! Memang benar aku dari keluarga Thorne, tapi kau tidak perlu seformal itu kepadaku. Berdiri." Perintahnya seraya mengulurkan tangannya.

Jimin akhirnya bisa merasakan betapa hangat dan nyamannya tangan lelaki berambut hitam pekat itu untuk kedua kalinya, diapun berdiri dan membungkuk sekali lagi kearahnya.

"M-maaf."

"Lagi? Oh sudahlah lupakan saja, lain kali hati hati. Oh iya, jangan panggil aku Arthur, Yoongi saja cukup." Ucapnya, mata Jimin berbinar.

"Jadi kau tidak akan mengeluarkanku dari Winterville, Arㅡ Yoongi-nim?!" Yoongi mengangkat sebelah alisnya.

"Untuk apa aku melakukan itu?"

Jimin berfikir sejenak, "Entahlah? mungkin karena kau kesal karena aku menabrakmu lagi?"

Yoongi terkekeh, lalu menggeleng.

"Tidak, tenang saja. Kalau begitu aku duluan, aku harus ke ruang tata usaha."

"U-untuk apa?"

"Melaporkan jika kartu labku hilang, karena hari ini aku adaㅡ"

Dengan cepat Jimin memberikan sebuah kartu berwarna merah ke tangan Yoongi.

"Kau menjatuhkannya kemarin." Jelas Jimin, Yoongi tersenyum lega.

"Oh syukurlah, terima kasih, errㅡ"

"Jimin, Park Jimin. Sekali lagi maafkan aku, selamat tinggal, Yoongi-nim." Ucap Jimin seraya memutar badannya ingin meninggalkan Yoongi.

"Tunggu! kau mau kelaboratorium?"

Jimin lagi lagi larut dalam pandangan mata Yoongi yang begitu tajam, dia kemudian mengangguk pelan, Yoongi tersenyum.

"Kalau begitu ayo jalan bersama. Aku juga harus pergi ke tempat pensucian, kebetulan dekat dengan lab."

Tangan Yoongi meraih tangan Jimin, kemudian mereka berlari bersama menuju laboratorium utama.

Oh tahukah kamu Yoongi, lelaki yang kau pegang tangannya sedang menahan detak jantungnya yang sepertinya ingin meluap dan pecah?

; ; ;

; ; ;

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Marked By Him + kth.jjkTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang