Chapter 5 : Fate

5.6K 783 28
                                    

Author Side.

Keduanya sama sama diam, dan menatap satu sama lain.

Sampai akhirnya Jimin tersadar dari lamunannya dan segera berlari pergi meninggalkan laki laki itu.

"O-ohh astaga! M-ma-maaf, lupakan saja apa yang aku bilang tadi! Aku juga salah berlari di lorong. Selamat tinggal!"

Lelaki berambut hitam itu hanya diam, melihat tubuh mungil Jimin hingga akhirnya hilang di ujung lorong.

"...Dia ingin aku menghisap darahnya?"

; ; ;

Hoseok menghela nafasnya ketika ia berhasil sampai di tempat duduknya.

Belajar bukanlah salah satu hobinya tapi jika tidak dia lakukan dan dia mendapat nilai jelek apa yang akan dikatakan klannya?

Mengingat hal itu Hoseok kembali menghela nafasnya.

Andai saja dia tidak dilahirkan sebagai keluarga kerajaan, dia yakin hidupnya akan lebih bahagia dari ini.

Tidak ada enaknya menjadi seorang bangsawan bagi Hoseok.

Selalu saja, setiap menit, setiap detik gerak geriknya di perhatikan. 

Diapun Jarang di izinkan bermain keluar rumah sejak kecil.

Sahabat juga tidak punya.

Pacar? Oh ayolah, bukankah kita sudah tahu sendirian seumur hidup adalah nasibnya?

"Ahgr!" Hoseok mengacak acak rambutnya sendiri, di alihkan pandangannya menuju jendela yang terhubung langsung dengan lorong.

Tiba tiba dia melihat seorang laki laki bertubuh mungil yang tidak asing baginya, Park Jimin, sedang berjalan di lorong... klan werewolf?

Dengan cepat dia meninggalkan kursinya dan pergi menghampiri Jimin yang kelihatan sedang bingung seraya membawa setumpuk kertas di tangannya.

"Hey! Hey!" Panggil Hoseok, Jimin tidak menoleh.

"Jimin!" Panggil Hoseok sekali lagi, akhirnya Jiminpun menoleh.

"Uh- Oh- Woa- Ah selamat siang, Aedelwulf-nim." Jimin membungkuk kearah Hoseok.

"Tidak perlu seformal itu. Sedang apa kau disini?"

Kedua belah mata Jimin bergerak kearah setumpuk kertas di tangannya, lalu kembali menatap Hoseok.

"Aku dihukum karena telat kekelas, ummㅡ"

"Um? Ayolah katakan saja."

"Ah maaf, aku dihukum karena telat ke kelas, Hoseok hyung. Dan sekarang aku harus mengirimkan berkas berkas ini ke Ruang Tata Usaha klan werewolf." Jelas Jimin, Hoseok mengangguk mengerti.

"Kau ini aneh sekali, tadi bukannya kau langsung lari menuju kelasmu saat bel makan siang berakhir?" Tanya Hoseok lagi, Jimin kikuk.

Jimin terlihat berfikir sejenak, Hoseok mulai menepakan kakinya, tidak sabar.

"A-ahh! itu tadi aku tidak sengaja menabrak orang. Dan aku juga sedikit melamun setelahnya, ahahaha."

Marked By Him + kth.jjkTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang