Chapter 10 : Get A Room

4.6K 753 15
                                    

Flashback, Author Side.

"Sebagai gantinya, izinkan aku menghisap darahmu, Jungkook."

Taehyung menggengam tangan Jungkook, menariknya pergi meinggalkan kantin, Jungkook merasakan debaran di hatinya. 

Kejadian ini sungguh tidak disangka olehnya, dia saja tidak sadar kalau tadi dia membentak dan menolak Taehyung.

"Kita mau kemana?" Ucap Jungkook, memutuskan untuk menyerah dan mengikuti Taehyung.

"Kekamar mandi." Jawabnya singkat. Jungkook menghentikan langkahnya, Taehyung menoleh kearah Jungkook.

"Aku tidak mau."

Ucapan Jungkook membuat Taehyung membulatkan matanya. Hebat sekali, hari ini dia di tolak dua kali oleh Jungkook.

"Kenapa?" Jungkook menggeleng, dia melepaskan genggaman Taehyung.

"Kenapa harus aku? Aku bukan keturunan bangsawaan, tidak sepantasnya kau menghisap darahku, Darrien-nim."

Kedua tangan Taehyung meraih pipi Jungkook, kemudian mendekat kearahnya. Jungkook merasakan wajahnya memanas, karena jaraknya dengan Taehyung yang begitu dekat.

"Kau bertanya kenapa? Ya, karena aku menyukaimu, sejak pertama kali aku melihatmu di kelas sejarah kemarin."

"Huhㅡ Jangan jangan tadi kau menyatakan perasaanmu di lorong ya? kepadaku?"

Jungkook menatap Taehyung, kaget. Taehyung terkekeh dan mengangguk.

"Dan setelahnya aku di bilang 'gila' olehmu." Jungkook membungkukkan badannya kearah Taehyung.

"M-maafkan aku, A-akuㅡ"

Di dekapnya mulut Jungkook oleh Taehyung, mata merah pekatnya seperti menusuk seluruh tubuh Jungkook dan membuatnya tidak bisa bergerak.

"Aku tidak mau mendengar permintaan maafmu, yang lebih penting sekarang, kau ikut denganku ke kamar mandi karena aku sudah lapar."

Ditariknya kembali tangan Jungkook, kemudian mereka berlari melewati lorong demi lorong, menghiraukan seluruh pandangan yang menuju kearah mereka berdua.

Setelah berlari cukup lama mereka akhirnya sampai di kamar mandi umum, yang biasanya bisa dipakai oleh seluruh klan. Kamar mandi ini jarang di gunakan, dan sepertinya mereka akan aman disini.

"Masuk." Perintah Taehyung, Jungkook menelan ludahnya, lalu melirik kearah Taehyung.

"T-tapi, Da-darrienㅡ"

Taehyung melirik kearah jam tangan yang ada di tangannya, "Bell masuk sudah hampir berbunyi." 

"Dan satu lagi, aku tidak suka dipanggil 'Darrien' olehmu. Aku ingin kau memanggil namaku, Kim Taehyung."

Didorongnya tubuh Jungkook masuk kedalam kamar mandi dan kemudian di kuncinya kamar mandi tersebut. Jungkook berusaha mengatur nafasnya kemudian menatap Taehyung. Taehyung tersenyum.

"Aku akan menghisap darahmu, dari belakang. Karena menurut pamanku, rasa sakitnya akan berkurang." Jelas Taehyung, Jungkook mengangguk.

"Berbalik badanlah, Jungkook."

Jungkook memutar badannya, kemudian menelan ludahnya. Rasanya hari ini adalah hari yang berat untuknya.

"Jangan bergerak dan tahan rasa sakitnya, ini tidak akan lama." Ucapnya kemudian memeluk Jungkok dari belakang. Mata merahnya melirik kearah leher putih Jungkook, kemudian di hisapnya pelan darah lelaki bergigi kelinci itu.

Darah yang mengalir keluar dari lehernya, Jungkook sangat merakan itu. Dia menutup matanya dan mengigit bibirnya sendiri, menahan rasa perih gigi tajam Taehyung yang menusuk dalam kulitnya.

"H-hyung." Setelah beberapa menit Jungkook merasa tubuhnya melemas, Taehyungpun akhirnya berhenti setelah mendengar panggilan dari Jungkook.

"Maaf, apa kau merasa lemas sekarang?" Jungkook mengangguk, Taehyung mengelap bekas darah yang ada di mulutnya, kemudian melepas pelukannya.

"Kalau begitu sudah cukup. Ayo ke kantin, aku akan membelikanmu... um... apa itu namanya? Susu?"

Taehyung memiringkan kepalanya, berfikir. Jungkook mengangguk.

"Terima kasih, hyung."

"Aku yang harusnya berterima kasih, ayo?"

Baik Jungkook maupun Taehyung melonjak kaget kita melihat orang di depan mereka, sedang mencuci tangan. Mata kuningnya menatap Taehyung dan Jungkook dari kaca, kemudian dia menghela nafasnya.

"A-Ashnard hyung?"

Lelaki bernama Asnard itu memutar badannya, meninggalkan Taehyung dan Jungkook yang masih terdiam di kamar mandi.

"Eyyy, get a room, Darrien. Jangan melakukan hal tidak senonoh dikamar mandi."

.

.

.

Say hello to, Ernest's 2nd Elder Brother, Aedelwulf Ashnard~!

Say hello to, Ernest's 2nd Elder Brother, Aedelwulf Ashnard~!

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Marked By Him + kth.jjkTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang