1 Meeting You

41 2 0
                                    

Kang Hye Ri seorang mahasiswa baru dari Busan. Ia memasuki kampus dengan terburu-buru dan hampir terlambat karena baru pulang kerja paruh waktu, dan tidak sengaja menabrak seorang pria yang tengah asik memainkan ponselnya.
“Joesonghamnida.” Kata Hye Ri sambil mengambil bukunya yang jatuh.
“Gwaenchana.” Jawab pria itu sambil mengambil ponselnya yang jatuh dan menatap Hye Ri dengan bingung.
Hye Ri tidak memperdulikan pria yang ada dihadapannya dan segera berlalu dari sana.
Kriiing.. ponsel pria itu berbunyi, kemudian ia menjawab ponselnya.
“Yeoboseyo?”
“Ini aku.” Jawab seorang pria dari seberang telepon.
“Aa Hyeong, wae?”
“Ji Sung-ssi apa kau sudah di kampus?”
“Tentu.”
“Setelah pulang jangan kemana-mana, langsung pulang kerumah.”
“Oke Hyeong.”

Ji Sung berjalan sambil memikirkan wanita yang menabraknya tadi “Hah! sayang sekali aku tidak mengajaknya berkenalan tadi, diakan cantik” Gumam Ji Sung.

***

Dan disebuah gedung yang menjulang tinggi ke langit, seorang pria berusia 27 tahun dengan mobil mewah dan dengan coolnya ia turun dari mobil disebuah kantor yang besar, dia adalah Kim Ji Sang hyeong nya Kim Ji Sung. Ji Sang pun masuk ke kantor dan beberapa pegawai yang dilewati maupun berselisih dengannya di jalan menunduk memberi salam.

“Bagaimana jadwal hari ini?” Tanya Ji Sang pada asistennya.
“Anda akan ada makan malam dengan investor malam ini.”
“Jemput Ji Sung untuk ikut.”
“Baik.”

***

Dosen masuk kelas dan berkata, “Hari ini kita ada dua orang mahasiswa pindahan baru. Silahkan masuk.”
Hye Ri pun masuk.
“Ini Kang Hye Ri pindahan dari Busan. Silahkan perkenalkan dirimu.”
“Annyeonghaseyo, naneun Kang Hye Ri, senang bertemu kalian semua.”
“Apa aku telat.” Kata seorang pria sambil berjalan masuk keruangan.
“Ya ini Kim Ji Sung.” Kata Dosen. Ji Sung melambaikan tangannya sambil tersenyum, membuat para wanita yang ada disana terasa akan meleleh.
“Wah dia tampan sekali.” Kata salah seorang siswi pada temannya.
“Iya, dia sangat tampan.” Bisik para siswi lain dari tempat duduk mereka.
“Silahkan perkenalkan dirimu.”
“Naneun Kim Ji Sung, aku baru pindah dari Amerika.”
“Ya, kalian berdua boleh duduk sekarang.”
Mereka berdua duduk bersebelahan. Ji Sung mencoba menyapa Hye Ri “Hai, boleh aku tahu namamu?”
“Aku Kim Hye Ri.” Jawab Hye Ri singkat.
“Kamu tidak ingat aku?”
“Nde?”
“Kau tidak ingat aku?” Tanya Ji Sung sekali lagi.
“Em.. ya tadi aku menabrakmu ya, ah! Jeongmal joesonghamnida.”
“Gwaenchana. Kamu pindah darimana?”
“Aku baru pindah dari Busan.”
“Oh begitu.”

***

Jam pelajaran selesai, para mahasiswa pulang.
“Kau akan pulang?” Sapa Ji Sung pada Hye Ri.
“Nde.” Hye Ri menjawab singkat.
Kemudian ada beberapa wanita datang menghampiri Ji Sung.
“Annyeonghaseyo.” Sapa para wanita.
Ji Sung hanya mengangguk dan tersenyum pada mereka.
“Aku duluan.” Kata Hye Ri.
“Aaa.. baiklah.” Ji Sung sebenarnya ingin menahan Hye Ri, tapi para wanita itu mehannya dengan beberapa pertanyaan.
“Bolehlah kami meminta nomor ponselmu?” Tanya salah seorang wanita pada Ji Sung.
“Em.. Tapi aku jarang menggunakan ponsel.”
“Tidak apa-apa, kau bisa membalas pesan kami saat kau membuka poselmu.” Pinta wanita yang lainnnya.
Ji Sung ragu, tapi ia merasa tidak enak untuk menolak, “Baiklah, mana poselmu?” Pinta Ji Sung yang akhirnya memberikan nomor ponselnya kepada para wanita itu.
“Gamsahamnida.” Kata para wanita bersamaan.
“Nde, aku pulang dulu.”
“Hati-hati dijalan.”
Ji Sung pun berjalan, tidak jauh disana sudah ada mobil mewah yang menunggunya.
“Tuan, silahkan masuk.” Sekretaris Ji Sang menjemputnya.
Ji Sung segera masuk kemobil dan menghela nafas.
Para wanita tadi melihat Ji Sung dijemput menggunakan mobil mewah.
“Lihat! Mobilnya mewah sekali. Dia pasti kaya.” Ucap salah satu wanita.
“Daebak!” Jawab salah satu wanita lainnya.

Sepanjang perjalanan Ji Sung teringat akan Hye Ri. Setelah sampai ia tersadar.
“Dimana ini? Bukannya hyeong menyuruhku untuk langsung pulang kerumah?” Tanya Ji Sung pada Sekretaris hyeongnya.
“Dia akan mengajak anda makan malam bersama investor.”
“Tapi aku bahkan belum berganti pakaian.”
“Silahkan ganti disini, itu baju anda. Saya akan keluar”
“Hah.. Hyeong keterlaluan sekali” keluh Ji Sung.

Ji Sung keluar dari mobil di sebuah restoran mewah dan sudah dengan pakaian formalnya.
“Annyeonghaseyo.”
“Duduklah.”
“Belum ada orang Hyeong?”
“Sebentar lagi.”
Beberapa saat kemudian sekelompok orang datang.”
“Annyeonghaseyo Sajangnim, silahkan duduk.” Sapa Ji Sang.
“Ne, gamsahamnida. Siapa dia?” Tanya salah seorang kolega bisnis Ji Sang.
“Ah dia adikku Kim Ji Sung.” Kata Ji Sang menepuk bahu Ji Sung sebagai kode untuk memberi salam.
“Annyeonghaseyo Sajangnim, senang bertemu dengan anda.”
Manager itu mengangguk dan tersenyum.
Ji Sang membicarakan proyek yang akan dekerjakan bersama investor tersebut.
Ji Sung hanya melamun tanpa mendengarkan apa yang dibicarakan Hyeongnya dengan investor itu, dia merasa bosan. Dipikirannya malah muncul sosok Hye Ri “Hah! Kenapa dia yang ada dipikiranku? Aku bisa gila jika begini. Apa aku menyukainya? Hah! Tidak mungkin aku baru saja bertemu dengannya.” Pikirnya dalam hati.

Rapat selesai dan mereka pulang. Dan tak ada satu hal pun yang tersisa di ingatan Ji Sung tentang rapat tadi. Dalam perjalanan pulang Ji Sang bertanya “Bagaimana kuliahmu?”
“Yah.. lumayanlah.”
“Aku mau setelah lulus nanti kamu menjadi Wakil Presdir di perusahaan.”
“Morago?” kata Ji Sung kaget.
“Wae? Kau tidak mau?”
“Aku belum siap hyeong.”
“Pikirkan saja dulu, masih ada waktu dua tahun.”

Setibanya dirumah Ji Sung langsung menuju kamarnya dan berbaring diatas tempat tidurnya.
“Hah.. bagaimana aku akan menjadi Wakil Presdir. Aku tidak siap. Aku ingin bermain-main dan menikmati hidup dulu. Dua tahun itu begitu cepat.” Pikirnya.
Setelah itu Ji Sung langsung tertidur karena hari ini ia sangat lelah.

Joesonghamnida : Maaf
Gwaenchana : Tidak apa-apa
Yeoboseyo : Halo (dalam telepon)
Hyeong : Panggilan adik laki-laki ke kakak laki-laki
Wae ? : Kenapa ?
Annyeonghaseyo : Halo/Apa kabar
Naneun : Saya
Nde/Ne : Ya/Iya
Nde? : Ya?
Jeongmal : Benar/sungguh
Gamsahamnida : Teriamkasih
Morago ? : Apa katamu ?
Daebak : Luar biasa

Sad Love StoryTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang