Pagi nya Hye Ri bangun dan menatap sekelilingnya “Dimana aku?” ucapnya kebingungan. Kemudian ia keluar dan melihat Ji Sang dan Ji Sung dimeja makan.
“Ah Hye Ri kau sudah bangun? Ayo makan disini.” Kata Ji Sung.
“Nde.” Kata Hye Ri canggung.
Hye Ri makan dengan perasaan agak bingung dan merasa bersalah.
“Ah ya mungkin kau merasa bingung kenapa kau bisa ada disini? Tadi malam kau ketiduran dan kurasa kau sedikit mabuk, aku tidak bisa membuka password rumahmu dan akau juga tidak menemukan kunci di tas mu, jadi aku membawamu kesini. Aku tidak tega membangunkanmu.” Jelas Ji Sung panjang lebar.
“Gamsahamnida, joseonghamnida sajangnim.”
“Sudah tidak apa. Bersikap santai saja ini bukan kantor.”
“Ya bukankah kalian teman?” Tanya Ji Sang pada Hye Ri.
“Nde sajangnim.”
Merekapun melanjutkan makan, Hye Ri merasa canggung dan malu. Setelah selesai makan Ji Sung berkata pada Hye Ri, “Aku akan mengantarmu kerumah, kau bisa bersiap-siap dan kita akan berangkat ke kantor bersama-sama.”
“Tidak usah.”
“Tidak apa-apa.”
“Tapi aku merasa merepotkanmu.”
“Kitakan teman.”
“Baiklah. Soal tadi malam aku minta maaf.”
“Tidak apa-apa. Tapi kau minum soju berapa banyak?”
“Dua gelas.”
“Kau tidak bisa minum?”
“Nde.”
“Seharusnya kau tidak usah minum kalau tidak bisa minum.”
“Mianhae.”
“Jangan minum bersama orang lain.”
“Nde?”
Ji Sung tidak menjawab dan berlalu, Hye Ri merasa bingung. “Kenapa dia begitu perhatian seperti itu?” Gumam Hye Ri.
Hye Ri sudah menunggu di depan kemudain Ji Sang dan Ji Sung pun keluar dan memasuki mobil.
“Masuklah Hye Ri.” Kata Ji Sung.
“Nde.”
Selama perjalanan terasa sunyi, Ji Sung memejamkan matanya karena kelelahan setelah pesta tadi malam, sementara Ji Sang melihat dokumen-dokumen dari tablet PC nya, Hye Ri pun hanya melihat keluar jendela mobil.
“Kita sudah sampai.” Ucap supir yang berhenti di depan rumah Hye Ri.
“Nde, gamsahamnida.” Hye Ri turun dari mobil masuk kerumahnya dan segera bersiap-siap. Selang beberapap menit Hye Ri pun keluar dan masuk ke mobil, kemudain merekapun berangkat ke kantor.
***
Setibanya di kantor mereka pun menuju ruangan masing-masing. Hye Ri menyiapkan kopi untuk Ji Sung. Hye Ri mengetuk pintu dan masuk ke ruangan Ji Sung.
“Sajangnim, ini kopi untuk anda.” Sambil menyerahkan secangkir kopi.
“Letakkan saja.” Kata Ji Sung sambil membaca dokumen.
“Nde. Saya permisi dulu.”
“Tunggu.” Tahan Ji Sung.
“Ada apa ?”
“Ayo makan siang bersama, kau tidak ada janjikan ?”
“Tapi..”
“Mwo ?” Potong Ji Sung.
“Bagaimana mungkin atasan dan sekretarisnya makan bersama di kantin kantor.”
“Itu tidak masalah.”
Hye Ri tidak bisa menolak lagi, “Baiklah. Kalu begitu aku permisi.” Hye Ri pun keluar dari ruangan Ji Sung.
***
Saat tibanya makan siang Ji Sung keluar dan menghampiri Hye Ri di mejanya. “Ayo.” Ajak Ji Sung.
“Nde.”
Mereka hanya makan berdua dalam satu meja dan itu membuat Hye Ri merasa tidak nyaman apalagi ia adalah pegawai baru.
“Sepertinya kau merasa tidak nyaman ya ?” Tanya Ji Sung.
“Tidak. Aku hanya belum terbiasa.”
“Lain kali kau bisa membawakan makanan ke ruanganku, aku akan makan di sana. Jika kau mau kau juga bisa makan di sana. Apa kau bisa masak ?”
“Nde.”
“Bolehkah kau membawakanku makanan masakanmu sesekali ?”
“Mwo ?”
“Kalau tidak bisa tidak apa-apa.”
“Tentu bisa, kenapa tidak.”
Ji Sung menyelesaikan makannya dengan cepat, “Kau bisa makan dengan lebih nyaman.” Ucap Ji Sung setelah itu berlalu pergi meninggalkan Hye Ri.
“Apa aku berbuat kesalahan ?” Batin Hye Ri.
Di dalam ruangannya Ji Sung membuka laci mejanya, dia mengambil sebuah kotak dan membukanya, ia menatap kalung yang ingin dia berikan pada Hye Ri saat sebelum pergi ke Amerika.
Terdengar suara pintu diketuk Ji Sung pen segera memasukan kotak itu ke laci mejanya. Hye Ri masuk membawakan dokumen dan minuman.
“Aku rasa tadi anda belum minum.” Ucap Hye Ri sambil menyerahkan dokumen dan minuman tersebut.
“Nde, gumawo.”
“Gwaenchana.”
“Maukah kamu makan malam denganku ?”
“Kapan ?”
“Malam ini ?”
“Dimana ?”
“Nanti aku akan menjemputmu.”
“Baiklah.” Hye Ri pun keluar dari ruangan Ji Sung.
“Yes!! Aku tidak boleh melewatkan kesempatan bagus ini.” Ucap Ji Sung dalam hati.Nde : Iya / Ya
Gamsahamnida : Terimakasih
Joseonghamnida : Maaf (formal)
Sajangnim : Presdir / Direktur
Mianhae : Maaf (informal)
Mwo ? : Apa?

KAMU SEDANG MEMBACA
Sad Love Story
RomansaKim Ji Sang dan Kim Ji Sung adalah dua orang bersaudara, mereka hanya tinggal berdua, kedua orang tuanya meninggal saat kecelakaan. Kim Ji Sang sangat menyayangi adiknya, dia bekerja keras untuk adiknya, sampai-sampai ia tidak punya waktu luang untu...