3 Why ?

11 1 0
                                    

Hari-hari berlalu Ji Sung selalu mendekati Hye Ri. Ada rasa yang tumbuh di dalam hati Ji Sung. Tapi rasa itu sedikit sulit dimengeti dan sulit untuk diungkapkan.
Pagi hari Ji Sung sedang bercermin, “Hm.. Kira-kira kalau aku mengungkapkan perasaanku pada Hye Ri terlalu cepat atau tidak ya.” Pikir Ji Sung merasa ragu untuk mengungkapkan perasaannya pada Hye Ri, “Huh.. Aku juga bingung bagaimana cara mengungkapkannya.“ Keluh Ji Sung menghela nafas dia  merasa bingung bagaimana cara mengungkapkan perasaannya pada Hye Ri.
Setelah selesai bercermin dan berpikir Ji Sung pun keluar dari kamarnya menuju meja makan untuk sarapan. Pagi ini Ji Sang dan Ji Sung sarapan bersama.
“Berapa lama lagi kau akan lulus ?” Tanya Ji Sang
“Hah.. Hyeong kenapa kau selalu menanyakan itu. Apa kau benar-benar tidak sabar menginginkan aku bekerja diperusahaan?”
“Kau harus kembali ke Amerika.”
“Morago? Wae? Tidak bisakah aku tetap disini saja?”
“Kau tetap harus pergi hari ini juga, bereskan barangmu.”
“Baiklah, tapi izinkan aku bertemu seseorang sebentar saja, aku tidak akan kabur.”
“Baik, tapi kau harus makan dulu.”
“Nde.” Ji Sung makan dengan terburu-buru. Setelah selesai ia pun buru-buru meninggalkan meja makan.
“Ya! Ji Sung!” Panggil Ji Sang. Tapi Ji Sung tidak mengindahkan panggilan hyeongnya, ia tidak ingin membuang waktunya bersama Hye Ri.
Ji Sung memacu mobilnya dengan cepat untuk menemui Hye Ri yang terakhir kalinya sebelum berangkat ke Amerika.
...
“Ya Kang Hye Ri-ssii” panggil Ji Sung
Hye Ri menoleh ke belakang, “Nde, wae?”
“Aku akan kembali ke Amerika.”
“Jeongmal ? Kau tidak bercandakan ? Tidakkah ini terlalu cepat ?”
“Aish kau ini aku serius.”
“Kapan kau akan kembali?”
“Mungkin dua tahun lagi.”
“Kenapa tiba-tiba sekali ? Bukannya kau baru beberapa minggu di sini ?”
“Aku juga tidak tahu. Hyeong memintaku kemabali ke Amerika dan cepat menyelesaikan kuliahku di sana.”
“Temuilah aku jika kau kembali, hati-hati selamat tinggal. Mianhae aku harus pergi dulu.” Hye Ri berlalu dari sana tanpa Ji Sung tahu Hye Ri menangis.
“Kenapa kau cepat sekali pergi, aku baru saja mendapat teman yang baik sepertimu, tapi kau malah pergi.” Isak Hye Ri sambil berjalan pergi meninggalkan Ji Sung yang diam terpaku.

Ji Sung tidak mengerti kenapa Hye Ri berlalu begitu saja, ia bahkan tidak bisa mengungkapkan perasaannya dan pulang dengan perasaan yang kacau.

Kilas baik...
Dalam perjalanan menemui Hye Ri, Ji Sung mampir ke toko perhiasan ia membeli sebuah kalung dengan permata berbentuk bintang. Ji Sung ingin memberikan itu pada Hye Ri.

Ji Sung sudah dibandara dengan menyeret kopernya dan duduk di ruang tunggu bandara. Ji Sung mengetik pesan di ponselnya, “Hyeong.. kau tidak sempat datangkah?”
Setelah menunggu beberapa saat tidak ada pesan balasan dari hyeongnya, Ji Sung merasa sedikit kecewa.
...
Saat akan memasuki pesawat ia melihat kebelakang berharap ada yang mengantar kepergiannya.
“Hye Ri aku akan menemuimu nanti, dan perasaanku tidak akan pernah berubah, aku harap kau tidak melupakanku. Selamat tinggal Hyeong.. Hye Ri.. aku akan merindukan kalian.” Batin Ji Sung.

***
Di kampus Hye Ri tidak konsentrasi mendengarkan penjelasan dosen. Ia memikirkan Ji Sung yang baru dikenalnya dan baru merasa akrab tiba-tiba kembali ke Amerika. “Kenapa dia kembali begitu cepat ?” Batin Hye Ri.
Hye Ri merasa kosong. Saat berjalan pulangpun ia merasa tidak tenang seperti ada kurang, karena biasanya Ji Sung selalu menghampirinya.

Di tempat kerja pun Hye Ri terus ingat akan sosok Ji Sung.
“Kenapa aku terus memikirkannya? Aku harus menyibukkan diri.” Pikir Hye Ri, dan ia melalukan banyak pekerjaan untuk melupakan Ji Sung yang terus muncul dipikirannya.


Hyeong : Panggilan adik laki-laki ke kakak laki-laki
Wae ? : Kenapa ?
Nde/Ne : Ya/Iya
Jeongmal ? : Sungguh ?
Morago ? : Apa katamu ?

Sad Love StoryTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang