5 Party

10 1 0
                                    

Besoknya Ji Sung bangun pagi sekali dan memilih baju yang akan dipakainya, dia berkali-kali gonta-ganti baju agar terlihat cocok dan bagus didepan Hye Ri.
Setelah menemukan baju yang sesuai Ji Sung keluar dari kamarnya, “Hyeong aku sudah siap. Ayo berangkat!”
“Memangnya kau tidak mau sarapan?”
“Oh iya aku lupa.”
“Kelihatannya kau semangat sekali sampai-sampai sarapanpun lupa. Bukankah dulu kau ngotot sekali tidak mau?”
“Aku juga tidak tahu hyeong, aku hanya berubah pikiran.”
“Tapi baguslah setidaknya kau mau.”

Setelah selesai makan Ji Sung menunggu hyeongnya yang sedang menyiapkan beberapa dokumen.
“Hyeong ayolah cepat sedikit.” Desak Ji Sung.
“Kenapa kau menyuruhku cepat? Bukannya kau membawa mobil sendiri?”
“Ah aku lupa lagi. Oke aku akan pergi lebih dulu. Sampai jumpa dikantor Hyeong.”
“Ada apa dengan anak itu? Apa kepalanya terbentur lagi ?” Pikir Ji Sang sambil menyerengitkan alisnya.
...
Setibanya dikantor seperti biasa para pegawai wanita terpesona melihatnya.
“Wah tampan sekali dia.” Ucap salah satu pegawai.
“Siapa ya dia?”
“Mungkin itu Wakil Presdir baru, adikknya Presdir kita.” Sambung yang lainnya.
“Iya, kau benar, aku dengar adik Presdir akan menjadi Wakil Presdir disini.”
“Tapi dia sangat berbeda dari kakaknya, kakaknya terlihat dingin, dia terlihat lebih ramah.”
“Presdir datang, apa yang kalian lakukan?” tegur manager mereka.
“Maaf.” Mereka segera bubar.
...
“Asisten Kim, adakan rapat dan pesta penyambutan Wakil Presdir baru hari ini.” Pinta Ji Sang pada asistennya.
“Nde Sajangnim.”
...
Ji Sung sudah ada dirungannya dan melihat papan namanya.
“Ehm!” seru Ji Sang masuk keruangan Ji Sung.
“Ah Hyeong, mengagetkanku saja. Ada apa?”
“Siang ini ada peresmian jabatanmu, dan malam ini akan ada pesta.” Ji Sang akan berlalu dari sana tapi ia teringan sesuatu “Dan juga untuk sementara sekretarismu adalah pegawai baru Kang Hye Ri.”
“Nde.”
Ji Sang pun pergi untuk mempersiapkan acara selanjutnya.
Setelah Ji Sang Pergi Ji Sung berteriak kegirangan, ia sangat senang Hye Ri menjadi sekretarisnya.
“Yes! Akhirnya aku dapat bersamanya.”
...

“Asisten Kim tolong beri tahu Kang Hye Ri lulus wawancara kerja dan ia akan menjadi sekretaris Ji Sung.” Pinta Ji Sang pada asistenya.
“Nde Sajangnim.”
...
Sekretaris Ji Sang mengirim pesan pada Hye Ri. Hye Ri sedang beres-beres dan ponselnya berbunyi ada pesan yang masuk, “Nona Kang Hye Ri, anda lulus wawancara kerja dan anda ditugaskan untuk menjadi sekretaris Wakil Presdir yang baru. Siang ini acara peresmiannya dan malam ini pestanya, kau harus datang dan mengatur jadwalnya untuk hari selanjutnya.”
“Yeay!!” Hye Ri berteriak kegirangan, ia sangat senang. Ia membalas pesan tersebut, “Nde, gamsahamnida. Saya akan segera ke sana.” Hye Ri pun segera bersiap-siap dan pergi ke kantor.

Setibanya di kantor Hye Ri bertanya-tanya di dalam hati, “Siapa Wakil Presdir baru?” pikir Hye Ri “Hah.. tampaknya pekerjaanku akan berat.” Keluhnya.
Saat akan berjalan keruangannya ia bertemu dengan asistennya Ji Sang,
“Apa anda sudah tau dimana rungan Wakil Presdir?” Tanya Asisten Kim.
"Nde.”
“Semoga anda betah bekerja di sini.”
“Nde, gamsahamnida. Aku akan bekerja keras.”
“Nona Kang bawa bunga ini, untuk Wakil Presdir.” Ucap Asisten Kim.
“Ah nde.”
Sesampainya diruangannya Hye Ri tidak melihat siapapun, ia membaca papan nama yang terletak di meja, “Wakil Presdir Kim Ji Sung ? Apa itu Ji Sung ? Atau hanya sama.” Pikir Hye Ri. Ia pun meletakan bunga tersebut di meja dan segera pergi keruangan tempat di adakannya pesta penyambutan.
...
Acara penyambutan wakil Presdir baru akan segera dimulai, para karyawan dan kolega-kolega bisnis perusahaanpun mulai datang dan berkumpul di ruangan tempat di adakannya acara.
Presdir Ji Sang naik ke podium dan memulai sambutannya “Saya di sini akan memperkenalkan Wakil Pressdir baru kita Kim Ji Sung.”
Ji Sung naik kepanggung di iringi dengan tepuk tangan yang meriah, “Inilah Wakil Presdir baru kita.” Ucap Ji Sang.
Hye Ri yang sedang duduk dan melihat merasa tidak percaya, “Yang benar saja dia Kim Ji Sung.” Gumamnya.
Ji Sung pun memberikan pidato singkat, “Ini adalah pengalaman pertamaku menjadi Wakil Presdir, mohon bantuan kalian semua. Aku akan bekerja keras untuk kita semua.” Ucapnya sambil membukkukkan badan didepan para hadirin dan disambut dengan riuh tepuk tangan.

***
Setelah acara usai Ji Sung pun mencari Hye Ri, “Hye Ri-ya”
Hye Ri berbalik dan melihat Ji Sung dibelakangnya, “Nde?”
“Bagaimana aku menurutmu?”
“Kau keren sekali aku tidak menyangka kau adalah Wakil Presdirnya.”
“Ini sudah direncanakan.”
“Mwo ?”
“Aku.. Kim.. Ji.. Sung..” ucapnya sambil menekankan kalimat itu.
“Hah!” Hye Ri tersentak kaget. “Kim Ji Sang dan Kim Ji Sung. Kalian adik kakak ?”
“Nde, kau baru menyadarinya?”
“Aa nde, aku baru tahu.” Ucapnya masih kaget.
“Sudah.” Kata Ji Sung sambil melambaikan tangannya didepan wajah Hye Ri.
“Kau atasanku sekarang. Aku tidak bisa bicara seperti ini. Joseonghamnida sajangmin.”
“Gwaenchana. Jika tidak dikantor seperti biada saja oke?”
“Nde sasjangnim.”
“Malam ini kau ikut ke pestakan?”
“Tentu, aku ditugaskan menjadi sekretarismu.”
“Kau semakin cantik memakai pakaian formal seperti ini.” Canda Ji Sung.
“Kau ini bisa saja, kau kelihatan semakin tinggi.”
“Aku memang tinggi tidak berubah jauh.”
Mereka berbincang dan tertawa bersama.

***

Malam harinya Ji Sung pun bersiap-siap, ia memilih pakaian terbaiknya untuk menghadiri pesta, setelah selesai ia pun menghampiri Ji Sang, “Hyeong! Aku satu mobil saja denganmu.”
“Bagaimana dengan sekretarismu.”
“Ya mobil kita cukupkan untuk empat orang?”
“Ya sudah, ayo!” Merekapun berjalan keluar dari rumah dan memasuki mobil. Ji Sung dan Ji Sang sama-sama duduk di belakang, kemudian Ji Sung mencegatnya, “Hyeong kau di depan saja.”
“Wae ?”
“Sekretarisku akan duduk di sini.”
“Aish jinjja. Baiklah aku pindah.” Ji Sang mengalah dan duduk di depan. Merekapun segera melaju.
“Kau sudah memberitahu sekretarismu untuk pergi bersama?” Tanya Ji Sang.
“Aku lupa, aku akan mengirimkan pesan.”
Hye Ri di rumah sedang bersiap-siap dan ada pesan masuk dari Ji Sung di ponselnya, “Kami dalam perjalanan menjemputmu. Tunggulah.”
Hye Ri membalas pesannya, “Nde. Kau telat sekali memberitahuku, beruntung aku belum pergi.”
“Aku hampir lupa untuk memberi tahu dulu.” Balas Ji Sung.

Tidak lama merekapun sampai dirumah Hye Ri, Hye Ri sudah menunggu di balkon rumahnya dan segera turun melihat mobil mereka.
Ji Sung membukakan pintu dari dalam mobil, “Masuklah.”
“Nde.” Hye Ri sedikit kaget melihat di depan ada Ji Sang. Ia pun menyapanya, “Annyeonghaseyo sajangnim.”
Ji Sang hanya tersenyum tipis dan sedikit mengangguk.
“Kenapa kau tidak bilang kalau kau bersama Presdir.” Ucap Hye Ri pelan pada Ji Sung.
“Tidak apa-apa.”
“Tapi aku merasa canggung.”
“Wae ?”
“Diakan atasanku.”
“Aku juga atasanmu.”
“Tapi setidaknya kita berteman.”
Ji Sangpun mendengar sedikit keributan kecil mereke, “Nona Kang, kamu jangan merasa canggung.”
“Nde sajangnim.”
“Kalian terlihat akrab.” Kata Ji Sang penasaran.
“Kami ini teman kuliah.” Jelas Ji Sung.
“Jeongmal ? Kau tidak pernah memberitahuku.”
“Kau tidak bertanya.”
Hye Ri hanya tersenyum tidak tahu harus menyambung obrolan mereka seperti apa. Tidak lama merekapun sampai dan segera masuk kedalam.
Setelah acara resmi usai, karyawan tim Ji Sung mengajaknya untuk pergi ketempat karoke melanjutkan acara tak resmi mereka.
“Sajangnim bagaimana kalau kita pergi ketempat karoke?” Tanya salah seorang karyawan tim mereka pada Ji Sung.
“Tentu, kenapa tidak. Hyeong ah maksudku sajangnim kau mau ikut?”
“Tidak, kalian saja.”
“Ayolah ini adalah pesta penyambutanku.”
“Baiklah.” Ji Sang enggan untuk ikut, tapi karena ini termasuk pesta penyambutan adiknya ia pun setuju.
Ji Sung pun dengan senang hati pergi bersama Ji Sang, Hye Ri dan karyawan satu tim yang akan berkerja sama dengannya mulai besok.
...
Di tempat karoke mereka benyanyi dengan hebohnya, begitupun Ji Sung. Tapi tidak dengan Hye Ri dan Ji Sang.
Ji Sang melihat Hye Ri hanya diam “Kau tidak ikut mereka?”
“Em sebenarnya aku tidak suka acara yang seperti ini.”
“Oh begitu.”
“Aku bisa mengajaknya keluar saja.” Pikir Ji Sang.
“Nona Kang bisa kau ikut sebentar denganku?”
“Nde.”
Ji Sung melihat Ji Sang keluar dan disusul Hye Ri, “Mereka mau kemana?” Gumamnya.
Ji Sang membawa Hye Ri ke balkon dimana disana sangat tenang dan sepi.
Ji Sang menatap langit yang penuh dengan bintang dan terang cahaya bulan.
“Apa kau suka disini Nona Kang?”
“Nde, disini lebih terasa tenang.”
Tidak lama muncul Ji Sung “Ya Hyeong tidak salah perkiraanku kau disini. Kenapa kau membawa Hye Ri ?”
“Dia tidak suka tempat berisik.”
“Oh.. ya sudah kita pulang”
“Aku akan pulang naik bus.” Ucap Hye Ri.
“Kami akan mengatarmu.” Kata Ji Sung.
Batin Hye Ri “Aku merasa tidak enak pada Presdir Kim.”
“Ikut saja ini sudah larut malam.” Sambung Ji Sang.
“Baiklah.”
...
Ji Sung menyetir didepan, sementara Ji Sang dan Hye Ri duduk dibelakang, mereka diam seribu bahasa. Karena sudah larut malam Hye Ri mengantuk dan tertidur saat Ji Sung merem dilampu merah kepala Hye Ri jatuh bersandar dibahu Ji Sang.
Ji Sang mencoba untuk menggeser kepala Hye Ri.
“Biarkan saja hyeong dia tetidur karena kelelahan, takutnya dia akan terbangun.” Pinta Ji Sung.
Ji Sang hanya menghela nafas.
Sesampainya di rumah Hye Ri mereka mencoba mebuka password rumahnya, tapi tidak bisa, kemudian mereka mencoba mencari kunci di tas Hye Ri tapi tidak menemukannnya.
“Apa sebaiknya kita bangunkan saja dia ?” Tanya Ji Sang.
“Hm.. Apa tadi dia ada minum soju ?”
“Aku tidak tahu.”
Ji Sung pun sedikit mendekatkan hidungnya ke wajah Hye Ri, “Dia minum. Aku rasa dia sedikit mabuk.”
“Jadi bagaimana ?”
“Ya sudah biarkan saja dia menginap dirumah kita, aku rasa dia tidak akan mudah terbangun dan aku juga tidak tega membangunkannnya.”
“Tapi...”
“Sudahlah Hyeong, tenang saja aku mengenalnya diakan temanku.” Bujuk Ji Sung.
“Ya sudah terserah kau saja. Kau jangan macam-macam.”
“Tenang saja Hyeong, walaupun aku seperti ini aku ini orang yang sangat menghormati yeoja.”
Ji Sang hanya diam tak bergeming mendengar celotehan adiknya.
...
Setelah sampai Ji Sang langsung menggendong Hye Ri ke kamar kosong dirumah mereka.
“Hah kenapa dia menggendong Hye Ri.” Kesal Ji Sung.
...
Ji Sang tidur dan menatap ke langit-langit kamarnya, kemudian ia teringat pembicaraannya dengan Hye Ri saat di balkon
“Apa kau suka disini Nona Kang?”
“Ne, disini lebih terasa tenang.”

“Aku baru menemukan orang seperti itu.” Ucap Ji Sang sambil tersenyum. Setelah itu ia memejamkan matanya dan tertidur.

Sajangnim : Predir/Direktur
Yeoja : Wanita

Sad Love StoryTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang