Chapter-7

1.2K 76 0
                                    

Happy reading guys😍
Don't forget vote🌟 and comment🌟💕

Maafkan kalo ada salah penulisan Nama, dan typo😄

***

Randy masih berusaha mempertahankan hubungannya dengan Prilly, karna dia yakin Prilly masih memiliki perasaan yang sama untuknya.

Saat ini mereka sedang berada disebuah cafe yang tidak terlalu ramai pelanggan.

Randy menatap gadis dihadapannya dengan lekat

" Prilly, aku mohon kasih aku kesempatan untuk memperbaiki hubungan kita. Aku masih cinta sama kamu" menggenggam tangan Prilly erat

Prilly menunduk tidak sanggup menatap Randy "Tapi aku udah punya pengganti kamu Ran. Dia orang yang baik, aku ga mau nyakitin dia"

Randy berdecak kesal "Untuk apa menjalin hubungan tanpa rasa cinta? Aku tau kamu belum sepenuhnya lupain aku! Tolong jujur sama perasaan kamu, Prilly" tutur Randy dengan memohon

Prilly mengangkat kepalanya menatap Randy dan cairan bening menetes dipipinya

"Apa yang harus aku katakan sama Ali? Bilang kalo aku masih cinta sama mantanku? Dengan minta putus mendadak? Itu menyakitkan Randy. Aku pernah mengalaminya saat kamu tiba-tiba minta putus dengan alasan kamu akan sekolah di Amerika!"Gumam Prilly dengan menghapus air matanya

Randy memalingkan wajahnya dengan rasa kecewa "Oke. Aku rasa kembalinya aku ke Indonesia hanya sia-sia. Orang yang mejadi alasanku kembali, sudah dimiliki orang lain. Untuk apa aku disini? Mungkin di USA lebih baik"

Randy bangkit dari duduknya dan melangkah meninggalkan Prilly

Namun baru beberapa langkah, Prilly menghentikan langkahnya dan memanggil nama Randy dengan lantang

" Randy..."

Randy membalikkan badannya menghadap gadis itu.

Dengan cepat Prilly berlari menuju Randy dan memeluknya erat

Tangisnya pecah dipelukan Randy "Aku mohon jangan pergi lagi. Jujur aku masih sayang sama kamu Ran, aku mau kasih kamu kesempatan untuk terakhir kalinya"ujar Prilly dengan lirih

Randy menangkup wajah Prilly dan menghapus air matanya "Makasih sayang" ucap Randy dengan senyuman khas nya

Prilly mengangguk "Aku akan cari cara buat putusin Ali. Aku yakin dia pasti ngerti"

****

Sisi sedang asik menonton tv sambil memakan cemilan. Ia sering tidur larut untuk melihat acara favoritnya. Terkadang ia tertidur dan TV nya terus menyala.

Sisi melirik jam sekilas "Udah jam 9 malem kak Prilly belum pulang juga sih! Untung Mama sama Papa di luar kota"

Tok tok tok...

"Assalamu'alaikum"

Prilly melangkah menuju pintu dan membukakannya "Wa'alaikumsalam, eh kok balik sama Randy bukannya pacar kakak itu Ali ya? Sejak kapan dia pulang ke Indonesia?" Ucap Sisi dengan nada ketus

Randy menyadari kehadirannya tidak disukai Sisi "Aku pulang dulu ya. Udah malem" pamitnya

Prilly melambaikan tangannya "Iya. Hati hati"

Prilly dan Sisi memasuki rumah. Prilly merebahkan tubuhnya disofa. Sisi menatap Prilly tajam, ia tahu betul Randy yang sudah membuat kakaknya menderita saat 3 tahun lalu

Dan sekarang dia kembali, dengan mudahnya Prilly memaafkan pria itu?

"Kak apa maksudnya tadi? Kakak balikan lagi sama dia? Bukannya dulu kakak bilang kalo kakak mau lupain Randy. Tapi tadi apa?"

Prilly mengusap wajahnya kasar " Sisi kakak gabisa bohong sama perasaan kakak. Kita masih saling mencintai! Apa salah kalo kakak kasih kesempatan buat Randy?" ucap Prilly dengan tatapan sendu

Sisi menghembuskan nafasnya kasar "Tapi gimana hubungan kakak sama Ali? Minta putus secara tiba-tiba? Dan bilang kalo mantan kakak ngajak balikan? Dimana hati kakak? Apalagi kalian satu fakultas. Mana mungkin Ali bisa move on kalo tiap hari ketemu sama kakak"protes nya dengan panjang lebar

Prilly mengangguk setuju "Kamu bener juga, Si"

"Pikirin sekali lagi kalo mau balikan sama Randy"usul Sisi

Prilly menjentikan jarinya "Kakak punya ide. Gimana kalo kamu gantiin kakak aja. Kita kan kembar.  Jadi kalo Ali ngajak keluar atau apapun kamu harus nyamar lagi jadi kakak. Nah kalo di kampus kakak akan bersikap seperti biasa. Jadi, kakak gaperlu putusin Ali. Bereskan?"

Ide gila macam apa itu? Sisi tidak mengerti isi otak kakaknya itu!

Sisi mengacak rambutnya "Itu bukan ide bagus kak. Aku ga mau nyamar lagi. Kalo kita ketahuan gimana?"cemasnya

"Kalo kita ketahuan biar aku yang jelasin sama Ali oke? Pliss bantu kakak, kamu mau kan kakak bahagia?"

Sisi mengalah. Ia tidak mau berdebat lagi dengan kakaknya karna itu membuang waktunya "Oke oke. Aku mau"

Prilly memeluk kembarannya dengan erat "Makasih adikku tersayangg, yaudah aku mau tidur dulu. Good night" ia melepaskan pelukannya dan menuju kamarnya untuk beristirahat

"Good night "

****

Prilpov

Maafkan aku Ali, aku masih cinta sama Randy.

Aku merogoh tas ku mencari keberadaan ponselku untuk menghubungi Randy

"Hallo"

"Hallo sayang, kok belum tidur? Ini udah malem loh"

"Aku punya kabar penting. Tapi kamu jangan marah ya" ucapku dengan nada lembut

"Iya. Kabar apa?"

"Jadi kalo di kampus jangan bersikap kita pacaran ya. Aku takut ketahuan sama Ali"

"Loh bukannya kamu mau putusin dia?" Tanyanya dengan kesal

"Engga mungkin, aku gamau nyakitin dia Ran. Dia itu cinta banget sama aku. Dan Sisi yang bakal jadi aku kalo Ali ngajak makan atau jalan keluar. Kita bisa jalan kalo diluar kampus" tuturku mencoba menjelaskan agar dia mengerti

"Kamu yakin ga bakal ketahuan?"

"Aku yakin seratus persen"

"Oke. Aku setuju"

"Yaudah kamu tidur gih. Udah malem"

"Good Night sayang"

****

Sisipov

Apa lagi ini? Aku harus nyamar lagi, dan lagi! Kenapa semuanya jadi rumit.

Kenapa kak Prilly menerima Randy lagi? Bukannya dia sudah menyakiti hatinya, tapi dengan mudahnya dia menerima pria brengsek itu lagi!

Baiklah kali ini aku mengalah demi kebahagiaan kak Prilly. Semoga saja usahaku tidak sia-sia.

****

Ceritanya gaje ya😶... maaf ya.😿
Menurut readers ceritanya seru ga sih. Kalo ga seru aku mau unpublish aja deh.😶
#17Jan2019

#revisi21sep2019

BERBEDA Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang