Dunia tampak begitu kecil dari atas sini
Tampak buram, namun terasa tenang
Ku pandang langit kelam dan memejamkan mata
ku pikir kembali, dunia adalah tempat yang kacau dan kejam
Terdengar suara ratapan mahkluk fana yang tergencet perekonomian,
Teriakan keputusasaan yang menggema di tiap pelariannya,
Dan tangisan kekecewaan yang berujung ke sia-siaan
Semua memang tampak percuma, dunia tak lagi muda,
dunia tak lagi luas.
Dunia tlah lapuk termakan usia
Dan hancur dipenuhi para penguasa laknat
Kini semua tampak rumit,
Para bajingan yang menyamar sebagai kawan
Kemunafikan yang bertopeng ketulusan
Perang yang dilandasi ketidaksamaan
Dan tikus berdasi yang rakus akan tahta dan harta.
Dunia kita menjadi suram.
Tidak lagi merupakan tempat yang layak untuk dihuni
Bukan karena ia telah tak berupa, Namun karena apa yang berjalan diatasnya tak lagi punya hati dan belas kasihan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Tanpa Makna
Poetrypenggalan penggalan bait dari seorang pecandu aksara yang hanya mampu mengungkap rasa lewat goresan pena.