Derak kaki memudar kehilangan jejak,
Mengembara ditengah samudra tanpa nahkoda,
Berubah haluan ketika petang kian merambat.
Seakan merapal mantra,
Mengucap harapan sama sebelum memejam mata.
Keterikatan berhasil mengunci raganya,
Jasad pucat yang tetap bernafas.
Terperangkap dalam badan yang tewas,
sebuah kotak tanpa jalan keluar.
Bibirnya membendung keluh tak bertuan,
Matanya menatap tajam ke arah layar,
Tampak samar samar derita yang ia sembunyikan,
Menyoroti ruang kosong dalam jiwanya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Tanpa Makna
Poetrypenggalan penggalan bait dari seorang pecandu aksara yang hanya mampu mengungkap rasa lewat goresan pena.