TADI SALAH PUBLISH, TERNYATA BELOM SELESAI DI KETIK MUEHEHE MAAFKEUN. SEBAGAI GANTINYA AKU PUBLISH YANG INI DULU
"Jisung, bagaimana kalau aku suka pada Hyunjin? Mau taruh dimana harga diri ku" Jeongin menceritakan semuanya dengan nada merengek.
"Yasudah itu derita mu"
"Ishh Jisung, kau sama sekali tidak membantu. Felix, bagaimana menurutmu?"
"Yah aku tidak tau, lagipula kau yang menyetujui taruhan itu" Felix mengendikkan bahunya.
"Tidak, aku tidak boleh sampai jatuh pada pesona si brengsek Hwang itu" Jeongin bertekad pada diri sendiri.
"Memangnya kenapa kalau kau kalah? Bukankah Hyunjin itu tampan dan seksi? Kalau tidak ada Minho, mungkin aku sudah jatuh cinta pada Hyunjin" Jisung menyaut.
"Yang benar saja Jisung. Haruskah aku mengatakannya pada Minho?"
"Eii jangan, nanti dia akan mendiami ku, jangan ya? Ya ya ya?" Jisung memeluk lengan Jeongin.
"Lepaskan, pergi sana, menjijikan"
"Hey kalian, itu Hyunjin kan? Sedang apa ia bersama Seungmin?" Felix tiba-tiba berbicara sambil menunjuk ke arah lapangan.
"Memangnya kenapa kalau ia bersama Seungmin?"
"Kau tidak cemburu?"
"Tidak, untuk apa cemburu? Mau ia pacaran dengan Seungmin juga aku tidak peduli.
Yah sebenarnya hati Jeongin 'sedikit' panas saat ini, tapi batin Jeongin meyakinkan dirinya kalau itu bukan cemburu.
*
"Hai sayang"
"Pergi sana, jauh jauh dariku"
"Lucu sekali, kau kan pacarku"
"Ya pacar di depan layar" Ucap Jeongin dengan menekankan bagian 'depan layar'
Ya, mereka hanya 'pacar di depan layar', ini semua berawal dari dare Changbin, temannya Hyunjin yang mengatakan kalau Hyunjin bisa membuat satu sekolah gempar karena kabar ia dan Jeongin berkencan, maka Changbin akan memberikan mobilnya. Jika Hyunjin juga bisa membuat Jeongin yang cuek itu jatuh cinta padanya, maka Changbin akan memberikan bonus, yaitu satu set vr yang dari dulu Hyunjin inginkan.
Oleh karena itu, Hyunjin membuat taruhan dengan Jeongin dengan harapan Jeongin akan jatuh cinta padanya—tetapi, Hyunjin tidak memikirkan resiko kalau bisa saja Hyunjin yang justru jatuh cinta pada Jeongin.
"Kau sudah makan?"
"Urusannya denganmu?"
"Kau urusanku"
"Sudahlah, aku ingin kembali ke kelas ku saja"
"Kenapa kau terus menghindariku?"
"Karena aku tidak suka dengan kehadiranmu" Jeongin membalas dengan dingin.
Yah, walaupun Jeongin membalas dengan dingin, sebenarnya jantungnya sudah berdetak kencang, Jeongin harap Hyunjin tidak bisa mendengar suara jantungnya.
*
"Bro, kalau kita merasa nyaman dan setiap berdekatan dengan seseorang jantung kita berdetak lebih cepat. Apa itu namanya jatuh cinta?"
"Ya sepertinya. Ada apa? Jangan bilang kalau kau jatuh cinta ada Jeongin?" Changbin menatap Hyunjin dengan tatapan menyelidik.
"A-apa apaan, aku? Jatuh cinta pada bocah itu? Tidak mungkin, bahkan aku harus merelakan tanganku menjadi terkena kuman untuk skinship dengan bocah seperti dia, semua ini demi mobil dan satu set vr man, kau sudah berjanji"
"Ya ya ya terserah kau saja"
Mereka tidak menyadari kalau daritadi ada seseorang di depan pintu mendengarkan semua obrolan mereka, dan sekarang orang itu sedang menahan rasa sesak di dadanya.
"Jeongin? Apa yang sedang kau lakukan disini?"
"Ah, tidak ada Guanlin. Aku hanya lewat saja"
"Baiklah, kalau ada apa-apa bilang saja"
"Ya" Jeongin segera pergi dari depan kelas Hyunjin.
Tbc
Enaknya selesai dalam 3 chap atau 4 chap?
KAMU SEDANG MEMBACA
[2] Te Amo {Hyunjeong} ✔
Short StoryHwang Hyunjin & Yang Jeongin oneshoot fanfiction Kumpulan cerita oneshoot atau kadang bisa lebih, dengan cast Hyunjin-Jeongin (I.N) Start : 28/8/2018 End : 4/2/2020