Sabtu siang dia menelpon ku dia bilang akan menjemputku ke toko, bahkan dia mengirimkan photo nya menunjukkan bahwa dia sudah siap.
"Kenapa selalu mendadak sih?" Tanyaku keluar dari toko "hari ini aku lembur toko tutup jam 9"
Brad tidak menjawab apapun dia langsung masuk ke toko dan membantu ku menutup toko"Kamu pikir ini toko mu? Kamu bisa seenaknya tutup aku pekerja di sini, gimana kalo pemilik toko tau kalo aku menutup toko nya lebih awal?" Teriak ku
"Aku kenal pemilik toko ini jadi kamu diam saja! Aku sudah meminta izin" Ucapnya
"Memangnya kita mau pergi ke mana?"
"Bukan nya kamu sudah menjanjikan untuk makan malam dengan ibuku?"
"Tapikan ini masih siang!"
"Rumah ibu ku jauh dari sini! Jadi kemungkinan kita akan sampai di sana malam! Jadi kamu jangan lupa bawa baju ganti, kita akan menginap di sana!"
"Nginap? Kenapa harus nginap?"
"Ya karena kita gk mungkin pulang saat rarut malam!"
"Kenapa kamu seenaknya mengaturku!"
"Siapa suruh kamu menjanjikan untuk makan malam pada ibu ku!"
"Sudah lah aku sedang tidak ingin berdebat dengan mu!"
**Benar saja yang di katakan Brad kami menghabiskan 5 jam menuju rumah nya.
"Kamu kenapa?" Tanya Brad melihat wajahku saat sampai di depan rumah nya "kamu mabuk darat ya? Mau muntah?"
"Aku cuma sedikit gugup!"
Brad tersenyum dan memegang tangan ku
"Ibu ku pasti nyukaimu!" Ucap nya saat menuntunku
** Aku mengobrol banyak bersama ayah dan ibu nya Brad, tapi dia malah tidak berbicara sedikitpun bahkan saat ibu dan ayahnya bertanya pun dia hanya diam, sampai ibu nya bertanya
"Sudah berapa lama kalian saling mengenal?""Sudah cukup lama!" Brad mendahului ku untuk menjawab
"Tidak begitu lama juga, baru beberapa minggu!" Tambahku
"Apa hubungan kalian cukup dewasa?" Tanya ayah nya
"Dewasa?" Tanyaku bingung
"Tentu saja!" Jawab Brad
Aku langsung menatap ke arah nya
"Apa?" Tanya nya"Sudah-sudah kami hanya memastikan saja, tidak perlu merasa malu kepada kami" ucap ibu nya
"Hemm dengarkan apa yg ibuku katakan, tidak perlu malu!" Sekali lagi Brad mengulangi kata-kata ibu nya, dengan nada yang sedikit menekan
Aku hanya tersenyum kesal
Setelah kami makan ibu nya Brad mengajak ku untuk berkeliling belakang rumah nya dan dia bercerita banyak tentang Brad kecil, dan di ujung pembicaran kami aku melihat nya menahan tangisannya "terimakasih kamu sudah membantu ku untuk mengajak dia kesini!"
Aku tersenyum "aku tidak membawa nya tapi dia yang membawa ku kesini"
"Brad pasti sudah menceritakan semua nya pada mu, Setelah hari itu Brad tidak pernah lagi menjawab telpon ku apa lagi untuk menemui ku, tapi saat dia menjawab telpon ku hari itu dan berbicara tentang mu itu membuat ku merasa dia telah kembali! Bisakah kamu membantu ku sekali lagi? Aku ingin lebih lama lagi mendengar suara nya, dan aku sangat ingin mendengar nya lagi saat dia memanggil ku ibu!"
Aku mengangguk
"Kamu memang gadis yang baik! Apa kamu sudah mengantuk? Pergilah tidur!"
"Good night!" Ucapku
"Ya, good night!"
Aku pun masuk ke kamar dan menyalakan lampu nya dan Brad kembali mengejutkan ku dia sudah berada di ranjang, aku hampir berteriak tapi aku menutup mulutku dengan kedua tanganku, aku tidak mau membuat Ayah dan ibu nya Brad terganggu dengan teriakan ku, aku menghampiri nya dan ternyata dia sudah tertidur pulas, tadinya aku ingin memarahi nya tapi saat aku melihat nya aku malah merasa kasihan, aku mengalah dan memilih tidur di sofa.
Tapi aku merasa aneh seperti ada yang tengah memperhatikan ku dan saat aku membuka mata benar saja wajah Brad berada tepat di depan ku, dan kali ini aku benar-benar memukul nya "apa yang kamu lakukan dengan wajah sedekat itu?" Aku bertanya dengan sedikit berteriak "dan kenapa aku tidur di ranjang yang sama dengan mu?" Tambahku
Kemudian dia menutup mulut ku dengan tangannya
"Suara mu bisa membangunkan semua orang!"Aku menggigit tangan nya
"Aaawww!!" Teriak nya
"Kenapa? sakit?" Ucap ku sambil tersenyum puas
Dia menatap mataku cukup lama, membuatku merasa gugup
"Apa? Kenapa kamu menatap ku seperti itu? Kamu mau membalas menggigit ku? Nih gigit nih!" Ucapku sambil mendekatkan tangan ku ke arah mulutnyaDia menyingkirkan tangan ku dan memegang kedua tangan ku cukup erat ini membuat ku cukup merasa takut, wajah nya mulai mendekat, dan semakin dekat sampai hampir tidak ada jarak antara kami hingga aku tidak bisa lagi menghindari nya dan pegangan nya semakin kuat "apa yang ingin kamu lakukan Brad?" Tanyaku gugup
"Sesuatu yang ingin aku lakukan sejak lama!" Dia mencium bibirku perlahan dia mulai melepaskan kedua tangan ku, dan saat dia sudah benar-benar melepaskan kedua tangan ku aku mendorong nya cukup kuat.
Aku berusaha untuk bangkit dari tempat tidur tapi Brad kembali menarik ku dan melingkarkan kedua tangannya di pinggang ku
"tetap di dekatku!" Bisik nya, dan menyadarkan kepalanya di bahu ku cukup lama "aku tidak tau apa yang terjadi pada mu sebelum ini! Tapi bisakah kamu menatap ku sekali saja dan jujur dengan perasaan mu!"
Dia membalikan badanku sehingga kita saling berhadapan dia tetap mengunciku dengan kedua tangannya yg dia lingkaran di pinggang ku
"Tatap mataku!" Perintah nya
Aku menuruti nya aku menatap nya cukup lama
"Aku mencintaimu!" Ucapnya"Aku tidak bisa mencintai mu Brad!"
"Kenapa? Apa kamu masih mencintainya?"
"Siapa yang kamu maksud?"
"Pria bernama Niall, aku tau semua tentang mu! Percaya padaku, aku akan mengubah segalanya"
Aku hanya diam saat itu dan entah kenapa aku mempercayai nya.
Dia kembali mencium bibir ku dan kali ini aku membiarkan nya, bahkan malam itu aku dan dia melakukan nya, hal yang bahkan tidak pernah aku bayangkan akan terjadi secepat ini, bahkan aku melakukan nya dengan pria yang baru saja aku kenal.
KAMU SEDANG MEMBACA
You
Fanfictionsaat Zilla memutuskan untuk pergi meninggalkan semua kisah cinta segi rumit nya, dan memilih Paris sebagai tempat persinggahannya. Namun sepertinya takdir lain sudah menunggu nya di sana, dia di pertemukan dengan pria yang membawanya dalam kisah bar...