Tangan nya masih melingkar di pinggangku
"bisakah kamu melepaskan nya Sekarang?" Tanyaku, sambil berusaha menyingkirkan nya
"Biasakan dirimu!" Jawab nya "karena aku akan lebih sering melakukan ini!" Tambah nya
"Dasar cabul!" Teriak ku
"Apa cabul?"
Dia melepaskan tangan nya dan memunggungi ku
Ini lebih baik pikirku, aku mencoba melanjutkan tidur ku kembali."Apa kamu sudah tidur?" Tanya nya
Aku berpura-pura tidak mendengar
"Zilla, Bisakah kita lebih dekat dari sekarang?" Tanya nya
"Hey! Aku tau kamu belum tidur!" Tambahnya"Sedekat apa maksud mu?"
"Dekat! Sampai tidak ada jarak lagi di antara kita"
"Aku tidak bisa!"
Dia membalikan badan ku yang tadinya memunggungi nya
"Kenapa?" Tanya nya
"Aku takut itu akan melukaimu!"
"Bahkan aku sudah siap dengan itu!"
"Tapi aku, aku tidak akan pernah siap untuk melakukan nya!"
"Apa kamu masih mencintainya?"Aku hanya diam saat dia mengatakan itu, bahkan aku sendiri tidak tahu apakah aku masih mencintainya ataupun tidak
"Kamu hanya perlu memberikan aku waktu sedikit lagi!" Ucapnya
"Waktu untuk apa?"
"Waktu untuk membuat mu terbiasa dengan ku!"
"Bagaimana jika itu tidak berhasil?"
"Kamu hanya perlu percaya!"
"Bagaimana jika dia kembali saat aku mulai terbiasa dengan mu?"
"Itu adalah pilihan mu!"**
Esok nya ibu Brad mengetuk pintu membangunkan kami untuk sarapan"Apa kalian akan pulang hari ini?" Tanya ibu nya
"Ia!" Jawab Brad singkat
"Apa kalian tidak bisa jika pulang besok saja?" Tanya ibu nya
Brad melihat ke arahku
"Apa?" Tanyaku
Ibu dan ayah Brad ikut melihat ke arah ku
"Ada apa? Kenapa kalian menatap ku seperti itu?" Tanyaku polos
"Bisakah kamu menginap di sini satu hari lagi?" Tanya ibu nya
Aku melihat ke arah Brad, dan dia menganggukkan kepalanya
Aku tersenyum "ia!" Jawabku
"Bagus! Kita akan bersenang-senang hari ini!" Ucap ibu nya membereskan meja, akupun ikut membantu nya mencuci piring
"Biar aku saja!" Ucap ibu nya menyuruh ku berhenti
"Tidak apa aku biasa melakukan nya!"
Aku melanjutkan mencuci piring sebenarnya aku hanya memberikan waktu untuk Brad dan ayah nya agar bisa laluarsa mengobrol berdua di ruang makan.**
Brad, ayah POV"Dia gadis yang cantik!" Ucap ayah nya
"Siapa yang Ayah maksud? Zilla?jangan harap ayah bisa meniduri dia seperti ayah meniduri Sofia!"
"Apa kamu masih belum bisa memaafkan ayah?"
Brad tidak menjawab nya
"Ayah pikir kamu datang ke sini untuk memaafkan ayah!"
Brad pergi begitu saja meninggalkan ayah nya**
Aku yang melihat Brad pergi langsung menyusul nya "apa yang kamu lakukan? Kenapa kamu pergi?""Jadi aku harus bagaimana?" Dia membentak ku
"Sebaiknya kita pulang! Seperti nya kali ini aku benar-benar salah percaya pada mu!" Ucap ku pergi
"Hey Zilla!! Tunggu!!" Dia menarik tanganku "maaf!" Ucapnya
"Terus saja bersikap seperti itu!"
"Ya! Aku hanya butuh waktu untuk bisa memaafkan dia!"
"Berapa lama? Sampai kamu menyesali dan sadar banyak waktu yang kamu buang begitu saja untuk ini? Ini sudah cukup lama Brad!"
Brad menganggukan kepalanya dia tersenyum dan mencium kening ku.
**
Brad berjalan ke luar rumah nya dan melihat ibu nya tengah duduk di kursi sambil tangannya sesekali memijat kaki nya, Brad kemudian menghampiri dan meraih kaki ibu nya dan memijat nya
"Brad? Tidak usah ibu bisa melakukan nya sendiri!" Ucap nya berusaha melepaskan tangan Brad
"Ibu.... Aku sudah lama tidak pernah melakukan ini, apa ibu tidak merindukan nya?"
Ibu nya memeluk dan menciumi Brad "ibu sangat merindukan mu!"
"Ibu jangan menangis!" Ucap Brad menghapus air mata ibu nya
"Mana yang sakit? Sebelah sini? Atau di sini?" Tanya Brad kembali memijat ibu nyaAku melihat nya dari luar jendela dan tanpa aku sadari ayah Brad juga ikut melihat ini
"Kamu gadis yang luar biasa! Kamu bisa membuat anak keras kepala itu kembali pada ibu nya! Terimakasih!" Ucap ayah BradAku melihat ke arah Ayah nya Brad dan mengisyaratkan nya untuk Menghampiri mereka
"Tidak! Mungkin Brad sudah memaafkan ibu nya, tapi tidak dengan ku!"
"Percayalah pada ku!" Aku berusaha meyakinkan nya
Dia menganggukan kepalanya dan menghampiri mereka."Apa aku mengganggu waktu kalian?" Tanya Ayah nya
"Tidak!"
Merekapun duduk dan mengobrol bersama**
Aku tengah menelpon Rebecca untuk memberitahu nya jika besok aku dan Brad tidak bisa ke studioTiba-tiba Brad memeluk ku dari belakang "terimakasih!" bisiknya di telingaku
"Ok aku akan mengabarimu nanti!" Ucapku pada Rebecca sebelum menutup telponnya
"Terimakasih untuk apa?" Tanyaku
"Untuk hari ini!""Zilla Brad bisakah kalian turun sebentar?" Teriak ibunya dari luar kamar
"Ia Bu!!" Jawab Brad
~
"Kita akan pergi ke rumah nyonya Britney, sebaiknya kalian bersiap!" Pinta ibu nya"Apakah dia mengadakan pesta?" Tanya Brad
"Ya seperti biasanya!"
"Tapi, apa kamu membawa pakaian untuk pesta?" Tanya Brad padaku
"Kau tenang saja biar Zilla menjadi urusan ibu! Kau bersiap saja!"
"Ok, kali ini aku percaya pada ibu!" Jawab Brad tersenyum
**
Ibu nya Brad membawaku ke kamar nya dan memilihkan dress-nya untuk aku kenakan "seperti nya ini cocok dengan mu!" Menyuruh ku memakai nya"Apakah ini tidak terlihat aneh untuk ku?" Tanya ku
"Kau akan tampak cantik dengan pakaian apapun!"
Ibunya Brad merias wajah ku dan dia tidak membiarkan aku melihat cermin "ini akan menjadi kejutan untuk Brad!" Ucap nya
"Sayang apa kau masih lama?" Teriak ayah nya Brad dari luar
"Ia ibu!! Apa kau akan menghabiskan malam mu untuk mendandani dia saja?" Tambah Brad"Para pria tidak pernah memberi kita waktu untuk bersiap, padahal para wanita merias diri itu untuk mereka! Sudah siap!" Ucap ibu nya
Sebelum aku keluar dari kamar aku melihat diriku di depan cermin
Terakhir aku melihat diriku seperti ini di hari saat Louis mencampakkan ku, dan hari itu juga menjadi pertemuan pertama ku dengan Niall pria yang mengenakan ku pada cinta pertama.Tapi sudah lah, itu sudah lama berlalu, kini aku siap dengan takdir baru ku yang mungkin akan mengubah cerita lama ku dengan nya.
Dan saat aku keluar Brad menatap ku sambil menaikkan alisnya "apa yang ibu lakukan?" Ucap nya mendekati ku
"Apa ibu memakai sihir? Kenapa dia begitu cantik Bu?" Tambah nya, dan itu membuat ku malu dia terus saja menggodaku di Depn kedua orang tua nya.
KAMU SEDANG MEMBACA
You
Fanficsaat Zilla memutuskan untuk pergi meninggalkan semua kisah cinta segi rumit nya, dan memilih Paris sebagai tempat persinggahannya. Namun sepertinya takdir lain sudah menunggu nya di sana, dia di pertemukan dengan pria yang membawanya dalam kisah bar...