17. I'm Sorry

17K 761 6
                                    

"Jordan?"

Jordan pun membalikan badannya. "Mmm... Sa- Eh, Yura."

"Kenapa?"

"Maaf, kejadian tadi itu bukan kaya yang kamu pikirin. Aku sama Clarissa nggak ada hubungan apa-apa," ucap Jordan menjelaskan.

"Lah? Terus masalahnya sama gue apa? Kita nggak ada hubungan kan? Ngapain lu jelasin?"

"Aku cuma mau jelasin. Biar kamu tau, dan nggak menduga-duga." Matanya menatap teduh.

"Buat apa? kita kan udah selesai." Masyura menatapnya remeh kemudian berjalan meninggalkan dan dicekal oleh Jordan.

"Please, sayang. Dengerin aku dulu!" cengkramannya mengerat. "Please dengerin aku, aku... aku, nggak bisa nahan ini terus." matanya berkaca-kaca.

"Kita udah nggak ada hubungan apa-apa, Dan. Lu yang bikin gue kaya gini, lu yang bikin gue memilih untuk putusin lu. Gue emang masih sayang sama lu, tapi gue nggak bisa maksa diri gue buat terus kaya gini. Gue capek, Dan."

Jordan hanya menghela nafas panjang. "Jadi, kita beneran selesai?"

"Ya." Masyura menahan dirinya untuk tidak menangis.

"Aku sayang kamu, Yur. Sampai kapanpun, akan terus seperti itu."

Jordan langsung meninggalkan Masyura. Masyura hanya bisa menatap kepergian Jordan, tanpa sepatah kata dan menahan air mata yang sudah di ujung mata.
***

"Siapa, Ra?" tanya Talitha saat melihat Masyura sudah kembali ke kamar.

"Jordan."

"Lah? Ngapain tuh si kutu kupret?"

Masyura hanya diam saja, dan tiba-tiba air matanya sudah keluar dari matanya.

"Anjir! Kok lu nangis si? Jordan ngapain lu?!" Talitha panik.

"Gue sayang Jordan, Tal. Tapi.. tapi gue nggak kuat sama sikapnya dia," ucap Masyura sambil menutup mukanya dengan kedua tangannya.

"Gue tau, Ra. Lu udah kasih yang terbaik buat dia, tapi dianya aja yang nggak tau diri."

Masyura terisak, Talitha pun mengelus-elus punggung Masyura. "Ra, udah jangan nangis. Kalau dia emang jodoh lu, pasti dia bakal kembali sama lu lagi."

"Kenapa si, gue lemah banget?" tanya Masyura.

"Ra, lu pasti kuat kok. Lu tenangin diri dulu aja, ya?"

Masyura hanya mengangguk saja.
***

Di malam hari, Masyura sedang berada di Supermarket dekat rumahnya. Monica memintanya untuk berbelanja bulanan.

"Buah udah, bumbu udah, daging udah, sayuran udah, camilan udah, minyak, kecap, saos, nugget, sosis, minuman, pewangi, detergen, sabun, nah udah lengkap!" ucap Masyura sendiri.

Dia pun mendorong trolley yang sudah penuh ke arah kasir.

Setelah membayar, Masyura menyempatkan diri untuk ke restaurant cepat saji terlebih dahulu.

Masyura pun duduk di kursi yang kosong. Sambil memakan makanannya. Masyura melihat-lihat orang-orang yang sedang berada disana. Sampai matanya melihat dua orang yang dia kenal.

'Amar? Clarissa? Mereka ngapain?'

Amar dan Clarissa terlihat sedang berbincang-bincang dengan serius. Masyura sangat penasaran dengan apa yang mereka bicarakan.

Tak lama kemudian, Amar dan Clarissa pun pergi bersamaan keluar dari restaurant cepat saji ini.

Masyura masih menerka-nerka, ada hubungan apa Clarissa dengan Amar?
***

Setelah menata belanjaannya, Masyura pun kembali ke kamar dan langsung tiduran di kasur empuknya.

Dia masih bingung dengan Amar dan Clarissa. Akhirnya dia pun mengambil ponselnya yang berada di nakas.

"Hallo."

"Hallo, Tal."

"Ngapain lu telpon gue malem-malem? Masih kangen sama gue? Tadi nggak cukup main di rumah gue dari siang sampe sore?"

Masyura memutar bola matanya malas.

"Nggak, Tal. Gue mau cerita nih ke lu."

"Apa apa?"

"Tadi kan, gue ke supermarket. Terus abis dari sana gue makan kan. Nah! pas gue makan, gue ngelihat Amar sama Clarissa lagi ngobrol serius gitu! Apa iya, Amar punya hubungan sama Clarissa?"

Talitha pun diam.

"Tal? Lu denger nggak si gue ngomong apa?!"

"Bentar, Ra. Gue lagi mikir. Apa iya Clarissa minta bantuan Amar buat dekat sama Jordan?"

"Tapi kan, Amar slengean gitu. Mana bisa bantu."

"Ya gimana ya, Ra? Kenapa nggak lu tanya Jordan aja apa hubungan Amar sama Clarissa. Pasti kan Jordan tau apa hubungannya Amar sama Clarissa, kan dia teman dekatnya Amar."

"Andai gue bisa, Tal."

"Terus gimana donggggg? Coba nanti gue akan telusuri dengan jiwa detektif gue. Tenang aja, Ra!"

Setelah berbincang-bincang lebih lama, Masyura pun menaruh kembali ponselnya di nakas.

Masyura berjalan ke dapur untuk mengambil minum.  "Assalamu'alaikum."

Tok.. Tok.. Tok..

Terdengar orang mengucap salam dari depan rumah Masyura. Masyura pun berjalan ke arah depan rumahnya.

"Loh? Abang ngapain si nggak langsung buka aja pintunya?!" ucap Masyura kesal karena yang datang adalah Devian.

"Hehehe, sengaja dek. Mau kerjain orang rumah, abang tau jam-jam segini tuh kalian lagi pada mager."

Masyura dan Devian pun masuk ke dalam rumah. "Ih! Sebel banget sama abang! Pantes aja putus sama pacarnya, abangnya aja ngeselin!"

Devian tertawa. "Loh? bukannya kamu sama Jordan juga putus? Apa kamu juga ngeselin kaya abang? Makanya kamu putus?"

Mampus!
***

Hallo guys!!!

Maaf banget ya aku baru up. Bcs im baru selesai pts.

Hope u like it!

COMMENT SEBANYAK-BANYAKNYA BARU AKU UP LAGI.

DONT FORGET VOTE AND COMMENT.

Cute Couple [ Completed ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang