34. Fakta

12.3K 553 3
                                    

Happy Reading!
***

"Lo kalau jalan lihat-lihat dong!"

"Yeu! Lo nya juga yang nggak lihat-lihat!" balas orang itu.

"Eh, Clarissa! Lo tuh ya sama kakak kelas nggak ada sopan-sopannya! Mau lo apa? Nggak capek lo caper mulu?"

Clarissa tertawa. "Emangnya lo siapa? Pengen banget di perlakuin sopan sama gue?"

"Yur! Udah nggak usah di ladenin cewek gila kaya dia!" Jordan mencegah Masyura yang sudah ingin maju melawan Clarissa.

"Gue bilangin sekali lagi sama lo ya, Sa! Jangan pernah cari gara-gara sama gue, kalau lo nggak mau kena imbasnya!"

Masyura langsung meninggalkan kantin. Dia sangat kesal sekali dengan Clarissa yang semakin lama semakin menjadi.

"Yur, kamu harus bisa tahan emosi. Ingat, kamu ada darah tinggi. Aku nggak mau kamu kenapa-napa," ucap Jordan sambil mengusap kepala Masyura.

"Dianya aja yang tolol! Nggak lihat apa ada gue, dia tuh sengaja pastinya, Dan!"

Jordan menghela nafas panjang. Sangat susah untuk mengkontrol emosi Masyura yang seperti ini.

"Iya, tapi kamu harus sabar dulu ya."

"Gue udah cukup sabar ya sama dia! Dia ngerebut lo dari gue, dia ngelakuin hal-hal jahat ke gue, lo tau yang bikin gue hilang di bukit itu siapa?"

Jordan menggeleng.

"Itu Clarissa! Dia nyuruh orang buat ngelakuin hal kaya gitu ke gue! Gue udah nahan diri supaya nggak labrak dia!"

Jordan kaget mendengar fakta ini. Dia sangat tidak menyangka, Clarissa melakukan hal seperti ini kepada Masyura.

"Kamu jangan nuduh orang dulu, Yur."

Masyura menatap kesal Jordan. "Nuduh lo bilang? Gue yang denger pake kuping gue nih, kuping gue masih normal. Belum budeg atau tuli. Tadi dia yang bilang gitu di kamar mandi, yang emang di peruntukan buat gue!"

"Okay, tapi kan kalau kamu nggak ada bukti juga susah."

Banyak yang sudah mencuri pandang ke mereka. Bagaimana tidak? Kalau Masyura bicaranya sangat berurat seperti itu dan Jordan yang sangat lembut membalas kemarahan Masyura.

"Udah, gue mau ke kelas!"

Masyura langsung meninggalkan Jordan sendirian.

"Duh, parah banget si!"

Jordan ikut menyusul Masyura. Dia tidak ingin Masyura kenapa-napa.

"Dan!" Jordan menoleh dan ternyata Helina.

"Eh, Na? Udah masuk sekolah toh."

Helina mengangguk. "Iya, aku nggak mau larut dalam kesedihan. Oh iya, btw maaf tadi aku denger kamu sama Masyura berbicara. Kalau aku boleh saran, kamu kasih waktu dulu ke Masyura buat tenangin pikirannya dulu. Pulang sekolah baru kamu deketin dia lagi."

Jordan paham mengenai hal itu.

"Iya, Na. Makasih ya, kalau gitu gue pamit dulu."

Helina menatap punggung Jordan dalam.

'Ya, mengikhlaskan itu adalah hal yang sulit untuk kita jalanin.'
***

Setelah pulang sekolah, Jordan mengikuti saran dari Helina untuk menemui Masyura lagi.

"Tal, Masyura mana?" tanya Jordan saat melihat Talitha keluar dari kelasnya sendiri.

"Ada di dalem, Dan. Lagi catat tugas gitu. Gue duluan, ya!"

Jordan masuk ke dalam kelas Masyura, terlihat Masyura sedang mengerjakan tugasnya di temanin dengan Lila.

"Yur," panggil Jordan lembut.

Masyura menoleh. "Kenapa, Dan?"

"Masih banyak tugas kamu?"

"Nggak sedikit lagi."

Jordan mengangguk-angguk. "Yaudah aku tungguin."

Lila yang sedari tadi diam akhirnya membuka suara.

"Ada Jordan yang temenin lo, Ra. Gue duluan, ya!"

"Iya, La! Makasih ya!"

Akhirnya tinggal Jordan dan Masyura saja berdua.

"Kamu udah nggak marah, kan?" tanya Jordan hati-hati.

"Biasa aja."

"Pulang sekolah mau kemana? Langsung pulang atau kemana?"

"Langsung pulang aja. Nanti di omelin papah lagi kalau main mulu."

Jordan pasrah mendengar permintaan Masyura. Dia juga tidak ingin Masyura kenapa-napa lagi.

Masyura merapihkan bukunya. "Yuk, pulang!"

Mereka berjalan menuju parkiran. Sekolah sudah sepi karena bel sudah berbunyi sejak setengah jam yang lalu. Hanya tersisa murid-murid yang eskul saja.

"Loh, Dan? Itu motornya Amar, kan? Dia belum pulang?"

Jordan juga ikut bingung kenapa Amar belum pulang.

"Aku nggak tau deh. Tadi dia keluar duluan padahal. Kata Tino dia ada acara gitu."

Tak lama Amar berjalan menuju parkiran bersama Clarissa di belakangnya. Amar dan Clarissa terkejut melihat Jordan dan Masyura yang belum pulang.

"Loh? Kalian ngapain berdua gitu?" tanya Jordan penasaran.

"Mmm.. nggak sengaja tadi ketemu. Sama-sama mau ke parkiran."

Jordan mengangguk-angguk percaya. Sedangkan Masyura tidak percaya begitu saja. Masyura memberi tatapan mengintimidasi ke Amar dan Clarissa. Ya, kan dia tau rahasia Clarissa.

"Ayo pulang, Dan!"

Jordan langsung menghidupkan motornya. "Duluan, ya!"

Amar dan Clarissa mengangguk.

Masyura hanya diam saja. Setelah keluar gerbang sekolah, baru dia berbicara ke Jordan.

"Dan, kamu sama Amar ada masalah gitu dulu?" tanya Masyura penasaran.

"Nggak, Yur. Kenapa?"

"Nggak kenapa-napa. Sekarang kamu sama Amar kurang dekat, ya? Aku lihat dia kaya jaga jarak gitu."

"Iya, mungkin lagi banyak masalah kali. Dia kan kalau punya masalah di pendam sendiri. Nggak mau di bagi-bagi ke temen-temennya. Termasuk yang dia sama Clarissa berbuat hal itu."

Pantas kalau Jordan belum mengetahui tentang Amar.
***

Hii!!

Selamat menjalankan ibadah puasa bagi yang menjalankannya.

Jangan lupa vote dan comment ya untuk next chapter.

Yang mau berteman sama aku boleh!! ig : @isavarraa

Makasih❤️

Cute Couple [ Completed ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang