part 8

54 4 0
                                    

* happy reading

setelah kejadian dalam bus tersebut, dhea jadi berubah, kini ia jadi sering meamu dan memilih menyendiri. sikap nya pada devan pun berubah, ia menjauhi devan, ia tidak ingin dengan mendekati devan hatinya hancur, ia tidak ingin terluka lebih dalam lagi, ia tak sanggup.

"DHEA.......!", teriak devan memanggil dhea, dari kejauhan.

dhea mendengar suara itu, suara yang sangat ia sukai, ia rindukan walaupun ia dapat mendengarnya setiap hari, tapi ia tidak dapat membalas perkataan dari orang yang menyuarakan namanya itu. dhea lebih memilih pergi, seakan-akan ia tak mendengarnya.

"DHEA....! AKU TAU KALAU KAMU DENGAR SUARA AKU KAN.......!, PLEASE....."

tetapi dhea tetap pergi, ia pergi dengan berlinangan air mata, hatinya hancur. ia ingin membalas sahutan itu, ia ingin dekat dengan orang yang memanggil namanya, tapi ia tidak ingin berharap lebih dalam lagi,setiap sikap pria itu yang menerima perlakuan gaby padanya, seperti dia menyukainya jadi ia yak punya tempat walaupun hanya sekedar menyukai.

disisi lain, devan prustasi melihat sikap dhea padanya, ia marah melihat penolakan dhea padanya, ia marah pada dirinya sendiri yang tak bisa tau apa yang membuat dhea menjauhinya.

"kenapa..... kenapa kamu menjauhi ku de.....,apa yang aku perbuat sehingga kamu tidak mau menatap wajahku, bahkan menjawab sapaan ku, kumohonnnnnn"

semua penolakan itu membuat devan kecewa dengan perubahan sifat dhea.

gaby yang bersembunyi di dekat tembok pembatas, ia menyaksikan semua, dan mendengar semua yang dikatakan devan. gaby tau kalau devan itu menyukai dhea, tapi ia tak suka kalau pria incarannya di rebut orang lain. ia harus memanfaatkan keadaan ini agar ia bisa memiliki devan dan semua tujuannya tercapai.

setelah menyaksikan itu semua, gaby pergi dengan senyuman yang terlihat menyeramkan.

"kita akan memulai permainannya.... sweety"desis gaby ", meninggalkan tempat itu.

*

*

*

beberapa hari kemudian semua tetap sama,dhea masih saja menghindar dari devan. devan yang sudah tidak tau lagi bagaimana untuk mendekati dhea, jadi bingung. ia bingung dengan cara apa yang harus ia lakukan agar dhea mau kembali seperti semula lagi padanya.

satya yang memperhatikan perilaku dan sikap devan akhir-akhir ini sering uringan mendekati devan.

"van.....! kamu keanapa ? beberapa hari ini kayaknya kamu aneh deh sikapnya", tanya satya.

"nggap apa-apa koq cuma masalah pribadi doang", jawab devan.

mendengar jawaban devan, satya tak lagi melanjutkan untuk bertanya.

"yaudah kalau gitu, kita ke kantin yuk.... dah laper nihh"

"ok..."

diperjalanan menuju kantin, satya dan devan melihat gaby yang datang ke arah mereka.

"van... ini aku buatin kamu nasi goreng" sahut gaby lumayan keras, hingga banyak orang yang berada di koridor memperhatikan mereka. devan hanya diam, melihat reaksi itu gaby mendekat dan berbisik pada devan dengan sangat dekat.

"van... terima dong, semua orang lihatin kita tau, nanti aku jadi malu lagi kalau kamu nolak pemberian aku".

mendengar perkataan gaby, devan pun menerima bekal itu. tetapi tanpa sepengetahuan devan, dhea melihat semuanya kedekatan devan dengan gaby. dhea sedih, ia seakan ingin menangis tapi ia menahannya dan pergi dari sana.

Karena Ku CintaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang