Sebagian part dihapus.
"Dek, kakak kasih tau. Hijab itu bukan untuk bahan permainan. Memakai hijab itu wajib bagi setiap perempuan muslimah. Jika niat awal kamu aja bukan untuk Allah, Allah tidak akan memberi apa yang kamu mau. Niat awal kamu udah salah, Dek. Berhijablah demi Allah, bukan demi Ali. Lakukan kebaikan demi Allah, bukan demi Ali. Maka insyaallah, jika Ali adalah jodohmu, Allah akan dekatkan kamu pada Ali. Ingat, jangan memikirkan Ali lagi setelah ini."Juna diam sejenak, lalu melanjutkan, "Fokus sama sekolahmu, tunjukin sama papa, mama, dan kakak, kalau kamu bisa berprestasi. Belum saatnya kamu mikirin cinta-cintaan, Dek."
Zahra mulai merenungi setiap kata yang diucapkan kakaknya. setitik air mata jatuh bersamaan dengan segala rasa sesalnya. Jadi, selama ini ia salah?
"Terima kasih ya, kak. Aku bersyukur punya kakak sebaik Kak Juna. Aku janji, mulai hari ini aku mau hijrah. Aku mau berhijab karena allah, bukan yang lain," ucap Zahra yakin.
"Nah, ini baru adeknya Kak Juna," ucap Juna sambil mengecup kening Zahra."Sekali lagi, terima kasih. Zahra sayang sama Kakak," ucap Zahra dan langsung menghambur ke pelukan Juna.
"
Ketika hatimu terlalu berharap pada seseorang, maka Allah timpakan kepadamu pedihnya pengharapan supaya kamu mengetahui bahwa Allah sangat mencemburui orang yang berharap pada selain-Nya, Allah menghalangi dari perkara tersebut semata agar ia kembali berharap kepada Allah Swt.”
(Imam Syafi'i Rahimahullah)
KAMU SEDANG MEMBACA
Ali & Zahra (Sudah Terbit)
SpiritualRomance-spiritual _______________ TERSEDIA DI BEBERAPA ONLINE BOOKSTORE Yang mau pesan novelnya, bisa tanya-tanya aku lewat dm, ya.🤗 Blurb : Apa jadinya jika seorang perempuan rela hijrah dan mengubah penampilannya hanya demi mendapat balasan cint...