Hujan

2.9K 212 4
                                    

"Mau chatime!! Pokoknya aku mau chatime!!" Aku dari pagi udah uring-uringan sendiri. Mulutku ini seperti memberontak, ingin dimanja oleh cairan berwarna cokelat pekat yang rasanya manis dan lezat itu.

"Gak usah didengerin! Kesurupan setan emak-emak lagi ngidam kali.."

"Icipin dulu kek, Dir. Cokelat plus fresh milk buatan gue ini, gak kalah loh sama minuman kesukaan lo itu.."

Aku bergidik melihat minuman hasil karya Kak Fahmi. Kasihan dia itu. Udah mah jomblo. Ehh, di vila ini semua-semua yang ngurus dia.

"Enak loh..., beneran.."

Aku menatap lekat-lekat Kak Kenny. "Beneran?"

"Hmmm.., coba aja dulu.." Kak Kenny menyodorkan gelasnya. Dan tanpa pikir lagim kusambar gelas itu.

Kuteguk perlahan, sambil kuresapi. Dan ternyata..., minuman ini gak seburuk yang aku pikirkan.

Aku pun kini meminum sisa punya Kak Kenny, sambil bersandar dalam rangkulannya.

"Kak Fahmi pinter juga ya..."

"Weeeiitts, iya dong!"

"Mau aku cariin pacar gak? Ada Yusni, Kristy, Mega, Liana. Mereka itu teman sekelas. Cantik, ramah, baik, pinter, dan gak ganjen."

"Dira, si Kak Fahmi itu katanya minta dikenalin sama Mas Dion.."

"Hah?!!" Aku dan Kak Fahmi sama-sama terbelalak.

"Bohong, Dir! Jangan percaya!"

"Gak ada siapapun yang boleh milikkin Mas Dion selain aku!"

"Mas Dion apa Kak Kenny...?" Jordie meledekku.

"Mas Dion!"

"Mas Dion apa Kak Arga?"

"Mas Dion!"

"Kak Kenny apa Kak Arga?"

"Hmmm..." Aku terdiam sejenak.

"Bingung kan dia..Hhhaahaa..!"

Aku jadi malu sendiri. Apalagi saat ini aku masih bersandar dalam rangkulannya Kak Kenny. Dia itu, meskipun dari kemarin cuma cuci muka doang, tapi badannya tetep harum ya.

"Kalau Mas Taufan gimana?"

"Gue beresin belakang dulu deh.."

"Tuh kan, Kak Fahmi itu emang beneran suka sama Mas Taufan, Dir!"

"Kalau dia sih, aku ikhlas lahir batin loh, Kak!" Teriakku.

Jordie menatap padaku. Tatapan yang paling aku benci darinya.

"Penganten baru, semalem kuat berapa ronde?"

Aku meraih sandalku dan melemparkan pada si mulut kaleng itu.

"Udah mah ujan, gak bisa kemana-mana. Mending tidur lagi."

"Yahh, Dir. Kok lo kerjaannya tidur mulu sih?!! Gak jadi jalan dong kita...?"

"Bodo ah, Jord! Pokoknya kalau hujan-hujan gini enakkan tidur yang lamaaa..!!"

Aku balik lagi ke kamar. Sempat kulihat Kak Fahmi lagi duduk sendirian aja di ruang makan. Apa dia beneran suka sama Mas Dion ya? Atau Mas Taufan?

Ahhh, sebodo amat...!

Uhhuuaaaa....!! Aku naik kembali ke atas kasur. Menggeliat malas semalas-malasnya. Tidak ada tempat lain seenak dan senyaman kasur, disaat hujan seperti sekarang ini.

Mataku baru saja mulai terpejam. Tapi aku merasa seseorang sedang bernafas di leherku.

"Dira.."

Uhhmm, rupanya Kak Kenny. Kudiamkan saja coba. Kira-kira dia mau apa ya?

A PromiseTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang