Prolog

177 12 9
                                    

~Nayanika Basupati~

Apa yang akan kau lakukan jika berada di posisinya?

Menangis, mengadu, berteriak, meminta tolong, atau mungkin kau akan berencana untuk kabur?!

Kehidupan Naya setelah kematian sang Ibu yang sangat ia sayangi semakin hancur karena ulah seseorang yang bahkan tidak mau ia sebut Ayah lagi.

Seseorang dengan status Ayah itu tega memukul anaknya sendiri hingga tak berdaya. Bahkan sampai terlintas di dalam pikirannya kalau ia bukanlah anak kandung sang Ayah.

Nayanika Basupati, dan sesungguhnya ia membenci nama belakang itu. Sudah pasti karena itu adalah nama belakang sang Ayah. Umurnya menginjak dua puluh tiga tahun dan ia salah satu mahasiswi semester akhir fakultas kedokteran di salah satu Universitas.

Naya bukanlah gadis dari keluarga kaya. Bahkan bisa dibilang hidupnya serba kekurangan. Ia bisa kuliah karena mendapatkan beasiswa dari program pemerintah.

Dan jika kau berpikir bahwa ia gadis yang rajin belajar, maka kau salah. Karena waktunya yang tersisa selain di sekolah dulu maupun di kampus sekarang ia gunakan untuk bekerja. Tapi Naya tak pernah menyia-nyiakan kesempatan dalam mengambil pendidikan itu.

Ayahnya sangat berambisi untuk menjadi seorang yang kaya raya. Meski dengan melakukan berbagai macam cara untuk mendapatkan keinginannya. Namun, ia juga kerap melampiaskan kekesalannya pada Naya jika ia gagal dalam rencananya. Bagaimana dia bisa kaya jika yang ia lakukan hanyalah mabuk dan berjudi.

Satu korban dari lelaki tua itu sudah tampak di depan mata Naya, yaitu Ibunya sendiri.

Ibunya sudah meninggalkan dirinya dengan sang Ayah sejak Naya berusia 15 tahun. Ibunya juga sering disiksa oleh sang Ayah. Dan sekarang Naya-lah yang menjadi pelampiasan kekerasan lelaki itu.

Kendati sering disiksa oleh sang Ayah, Naya sampai lupa bagaimana caranya menangis. Bisa Naya ingat, saat ia menangis terakhir kali yaitu saat Ibunya pergi untuk selamanya.

Jika kau berpikir Naya bodoh karena tidak kabur dari rumah terkutuk itu, maka kau salah besar. Jika dihiperbolakan, sudah hampir ribuan kali Naya mencoba kabur dari rumah. Namun sang Ayah selalu bisa membawanya pulang dan kembali memukulnya.

Bagaimana mungkin dia melepaskan Naya jika Naya-lah yang menghidupi lelaki tua itu. Bahkan dia selalu mencuri uang Naya untuk berjudi dan membeli minuman.

Sampai suatu hari Naya tak sadarkan diri dan terbangun di sebuah kamar yang bahkan lebih besar dari rumah yang ia tempati bersama lelaki tua itu. Naya mencoba keluar dari kamar tersebut karena merasa asing dan ingin pergi kembali bekerja. Namun seketika tangan seseorang merengkuh dan memeluknya.

Oh Naya sempat berpikir bahwa dia malaikat yang dikirimkan Tuhan untuk menyelamatkan dirinya. Namun Naya salah besar. Dia bukan malaikat, dia bahkan lebih kejam dari ayahnya. Ia itu Iblis yang berparaskan Malaikat.

****

~Galang D Mesach~

Galang bukanlah orang yang terlalu baik untuk memaafkan seseorang begitu saja. Jika ia menyebutkan bahwa dirinya menginginkan kepala seseorang maka anggotanya wajib membawakan kepala orang tersebut. Jika ia menginginkan wanita untuk menemaninya, maka Galang harus mendapatkannya disaat itu juga.

Galang Mesach. Banyak orang berkata bahwa ia lelaki tampan yang memiliki daya pikat yang kuat. Dan itu terbukti dengan siapa pun yang selalu ingin dekat dan menghabiskan waktu dengannya. Ia tidak ingin menyombongkan diri, tapi begitulah adanya.

Diumurnya yang menginjak dua puluh tujuh tahun ia termasuk seorang pengusaha muda yang sukses. Orang mengenalnya pengusaha yang menjalankan perusahaan besar yang legal. Namun ternyata ia juga bisa melakukan kegiatan ilegal yang ia gandrungi. Bisnis hitam mana yang tidak ia lakukan? Hampir semua sudah pernah dilakukannya.

Sampai seorang yang Galang tidak tau siapa dengan beraninya mengancam dirinya. Orang tersebut mengetahui salah satu bisnis gelapnya. Dan saat itu dia melihat Galang yang melakukan transaksi dengan client. Ia mengancam Galang agar memberikan bayaran untuk menutup mulutnya.

Sampai satu saat, Galang yang sudah mengacungkan pistol untuk menembak kepala orang yang telah berani mengancamnya ini tepat di depan pintu rumahnya. Dan orang tersebut tepat berada di hadapan Galang, setelah ia menyuruh anggotanya untuk menyelidiki.

Setelah melihat seseorang yang mengancamnya tersebut, ternyata ia hanya lelaki tua yang tak berdaya tetapi banyak bicara. Ingin sekali rasanya Galang tertawa mengingat yang telah mengancamnya adalah lelaki tua. Bahkan dengan tangan kosong pun ia bisa membunuhnya.

Sampai seseorang yang tak asing terlihat muncul dari ruangan lain menarik perhatian Galang. Dengan wajah dingin dan tangan terkepal kuat. Ia seperti menahan amarah dengan wajah penuh luka namun masih tetap terlihat ayu.

"TEMBAK DIA!" teriaknya yang menyadarkan Galang dari lamunan. Dan tatapan dinginnya yang sudah menghipnotis

Galang tersenyum menyeringai. Dia menemukannya. Galang mengurungkan niatnya untuk menembak lelaki tua itu karena fokusnya sudah teralihkan sepenuhnya oleh gadis di depan sana. Entah apa hubungannya dengan lelaki tua itu, yang pasti Galang akan mencari tahu hal itu.

****

HURTTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang