12. Keramaian di Ruang Musik

10.3K 2.3K 174
                                    

SMA 48 merupakan sekolah unggulan di pusat kota. Sekolah ini sudah berdiri puluhan tahun. Sekolah ini terkenal akan lulusannya yang selalu berhasil masuk ke perguruan tinggi negri ternama. Tak hanya itu, berbagai gelar kejuaraan juga berhasil dibawa oleh murid murid yang menempuh pendidikan di sekolah ini.

Dan itu adalah salah satu alasan kenapa Chaeyeon memilih untuk bersekolah di sini.

Namun bukan hanya itu saja yang membuat sekolah ini terkenal. Sekolah yang termasuk sekolah tertua di Indonesia ini ternyata juga terkenal sebagai sekolah terhoror.

Kontroversi yang paling terkenal dari sekolah ini adalah rumor dan mitos tentang 12 kutukan yang terjadi di sekolah ini. Konon katanya beberapa makhluk astral menguasai setiap sudut sekolah. Bahkan ada beberapa tempat yang kabarnya menjadi kerajaan atau istana dari para makhluk tak kasat mata tersebut.

Mulai dari arwah para pahlawan yang dulu pernah disiksa di sini, arwah para siswa yang meninggal, sampai arwah para penunggu yang merupakan korban dari kegiatan pembangunan sekolah.

Bukan hanya mitos yang terus tersebar tapi memang setiap sudut dari sekolah SMA 48 ini cukup menyeramkan.

Sebut saja ada satu lorong menuju area lapangan indoor dekat gedung belakang sekolah. Lorong tersebut terkesan gelap karena memang tidak ada pencahayaan yang cukup dan terkurung oleh gedung gedung sekolah yang cukup tinggi.

Ada juga tangga koridor yang menghubungkan gedung kelas 11 dengan gedung kelas 12. Menurut kabar yang beredar, area ini merupakan salah satu istana makhluk halus terbesar dimana pintu menuju istana tersebut sering sekali terbuka. Dan tak jarang seseorang yang tanpa sengaja melewati pintu tersebut tidak akan bisa kembali lagi.

Dan tempat dimana Chaeyeon tengah membereskan bekas kok bulu tangkis dengan teman satu eskulnya berada saat ini sering disebut Area Pembuangan. Konon katanya, dulu area ini merupakan area pembuangan mayat pada masa kolonial.

Mereka yang kebagian tugas membereskan dan membersihkan lapangan hari ini. Makanya meski kegiatan eskul sudah berakhir dari jam 5 lalu, mereka masih di sini.

"Lo tahu nggak sih Chaey, katanya aula itu tuh," ucap Moe sembari menunjuk Aula tempat biasa murid dikumpulkan dengan ujung dagunya. "Dipercaya sebagai salah satu pintu masuk ke ruang bawah tanah." Lanjut Moe lagi.

Chaeyeon mengerutkan keningnya.

"Emang ada ruang bawah tanah di sekolah kita?" Tanya Chaeyeon.

Moe menggedikan bahunya.

"Nggak tahu pasti sih gue, cuma gue denger cerita dari Yena, katanya dulu pernah ada murid 48 yang kesurupan dan setelah sadar, dia cerita kalau dia abis kelilingin semua tempat di sekolah ini. Dan dia cerita soal ruang bawah tanah yang dia bilang banyak arwah para korban penjajahan di sana."

Chaeyeon mengusap lehernya yang jadi meremang sendiri.

"Nah menurut dia lagi, selain Aula itu, Ruang Seni Musik yang ada di depan kita nih, juga ada pintu yang hubungin ke ruang bawah tanah itu. Makanya ruang Seni Musik itu terkenal paling angker karena rame sama mereka mereka itu yang keluar masuk."

"Moe stop stop stop!" Pinta Chaeyeon kemudian sembari memasukan satu kok ke dalam ranjang yang ada di tangannya.

"Udah mau maghrib jangan cerita gitu-gituan. Nanti mereka dateng!" Ucap Chaeyeon kemudian.

Moe terkekeh.

"Penakut amat sih lo!" Ledeknya sembari melempar satu kok ke arah Chaeyeon. Namun berhasil ditangkis oleh sang calon korban.

"By the way ya Chaey, mumpung kita masih di sini nih, gue mau kasih tahu lo salah satu mitos kutukan ke 12 sekolah ini-"

"Moe ih!"

"Seriusan cuma sekali lagi abis ini gue berhenti. Janji." Ucap Moe sembari mengangkat kedua jarinya.

Chaeyeon mengerucutkan bibirnya. Kemudian menganggukan kepalanya tanda ia mengizinkan Moe melanjutkan ceritanya.

Toh, kegiatan bersih bersih mereka tinggal sedikit lagi.

"Katanya nih pas pintu masuk ke sana kebuka, kita nggak boleh kemana mana. Karena pintu yang ada di sekitar kita tuh berubah jadi pintu buat ke alam mereka dan tanda tanda pintu itu kebuka dan mereka semua pada keluar dari ruang bawah tanah itu bakalan ada suara-"





((plays the media))




DUNG DUNG TENG


DUNG DUNG TENG


TING


TING

TING ~




Moe dan Chaeyeon menoleh bersamaan ke arah ruang Musik karena mendengar suara dentingan khas dari alat musik Gamelan yang berada di sana.

Tubuh keduanya mendadak kaku. Mata mereka terpaku menatap ke arah ruangan yang mendadak terdengar suara riuh tersebut.

"B-bakal kedengeran suara apa Mo?" Tanya Chaeyeon sembari menelan salivanya.

Raut wajah Moe mendadak pucat, ia menoleh ke arah Chaeyeon perlahan sembari mengatakan

"S-suara gamelan Chaey."

schoolve stories; izone ✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang