Chapter 2

2.7K 453 24
                                    

Satu alisnya menukik kala melihat istrinya itu sedari tadi sibuk sendiri. Sehabis membersihkan noda di sekitar kompor, Yoongi beralih mencuci piranti memasaknya. Bahkan setelah selesai, dia masih membuka lemari es untuk mencuci sekeranjang apel. Intinya, tiap kali Namjoon menunggu istrinya untuk ikut makan, dia selalu menyibukkan diri.

Selesai menelan. Namjoon menurunkan sumpitnya, lantas berujar pada sang istri. "Kamu tidak makan? Duduk lah, aku sebal melihat mu mondar-mandir di depanku"

Yoongi terhenyak, dia berpikir harus beralasan apa. Tidak mungkin bila dia harus mengatakan yang sejujurnya sekarang. Yang pasti, sejak kehamilannya ini, ia selalu mual saat sarapan pagi. Mencium aroma roti panggang saja dia tidak tahan.

"Nanti saja"

Namjoon mendesah jengah. "Kamu tiap pagi selalu banyak alasan saat ku ajak makan. Kamu kenapa? Sakit?"

"Tidak, aku baik-baik saja," tampik nya. Yoongi memegang kedua pipinya sendiri. "Wajahku bertambah bulat, aku perlu sedikit diet"

"Hey!" suaminya itu mendorong kursinya ke belakang dan menghampiri Yoongi. "Aku gak suka kamu diet. Ayo makan!"

Yoongi gelagapan saat tangannya ditarik, ia menolak keras. "Enggak yang, aku lagi ga pengen sarapan. Nanti aja"

"Kamu mau makan apa? Bilang, biar aku pesankan," Namjoon sedikit melunak, ia mengusap rambut istrinya dengan sayang. Yoongi menggeleng manja di dada bidang suaminya.

"Yaudah, aku gak maksa. Kalau sakit jangan ditahan, aku ga suka kamu diet, aku berangkat dulu ya, jangan lupa sarapan"

Keduanya berciuman mesra.

"Hati-hati di jalan," ujar Yoongi

Sejam kemudian, saat Yoongi sedang menyirami tanaman. Ponselnya berbunyi, ia melihat satu pesan dari Namjoon terpampang disana.

Suamiku 💜
'Sayang, jangan lupa sarapan. Luv u'

..........

Langit makin meredup seiring telah tenggelamnya matahari. Saat ia membuka pintu rumah, suara gonggongan Holly lebih dulu menyambutnya, membuat rasa letih nya hilang sehabis bertemu dengan tim penerbit tadi.

"Aigoo holly-ah, kau merindukan ku atau makanan mu sedang habis?" gumam Yoongi yang dihadiahi jilatan kecil anjingnya. Ia menengok mangkuk Holly, benar saja, makanannya habis.

Holly diturunkan ke lantai, ia menaruh tas nya di sofa, kemudian mengambil stok makanan Holly di dapur. Mata Holly berbinar cerah begitu sang majikan memberinya makan, ia makan dengan begitu lahap yang diselingi elusan lembut dari Yoongi.

Tidak begitu lama karena suara dentangan bandul jam menggema begitu keras sebanyak 6 kali.

Tersisa 1 jam lagi sebelum suaminya pulang. Ia harus melanjutkan chapter selanjutnya sebelum sore ini berganti menjadi pagi lagi.

........

Segelas kopi sudah tersedia di samping mac book. Yoongi memakai kacamatanya, lalu menguncir poninya ke atas.Otot-otot lehernya diregangkan, ia melakukan pemanasan pada jari-jarinya sebelum menjalani hobby nya yang satu ini.

Are you ready?

Ok,

Let's go!

.
.
.
Chapter 2
.
.

Aku merasa jenuh. Memasuki semester ke-2, tugas sudah seperti jadi makanan sehari-hari, begadang jadi kebiasaan, bisa tidur normal di malam hari saja merupakan nikmat Tuhan yang terindah.

[END] Hard Worker -Namgi Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang