Chapter 3

2.1K 446 12
                                    

Istriku 💜
'Sayang, pulang nanti mampir lah ke swalayan. Belikan aku lemon satu kilo ya ^^'

Jemari Namjoon tergerak untuk membalas pesan istrinya tersebut.

'Iya 😘'


Namjoon menutup pintu, dan mobil yang ia kendarai melaju perlahan meninggalkan kawasan kampus.

Sesampainya di rumah, sambil membawa apa yang istrinya tersebut minta,  saat Yoongi membukakan pintu untuk nya, matanya langsung berbinar mendapati sekantong lemon di tangannya.

"Ah akhirnya, terimakasih sayang," pekik Yoongi kegirangan.

Untuk kesekian kali, Namjoon dibuat terheran dengan tingkah sang istri yang tidak biasanya.

Yoongi begitu semangat menyesap buah lemon, seperti ia menyesap jeruk manis saja. Namjoon jadi berpikir, apakah lemon yang ia beli tadi rasanya manis?

Bahkan lidahnya pun ikut membayangkan asamnya lemon yang disesap Yoongi. Membuat wajahnya ikut mengernyit seolah tengah menyesap buah tersebut.

"Enak banget ya?" tanya Namjoon kemudian

"Iya, hmm... Slurrpp...  Seger banget," jawabnya yang masih keasikan menyesap buah tersebut. Ia mengambil potongan yang utuh dan menyodorkannya pada Namjoon. "Kamu mau?"

Namjoon langsung menggeleng. "Engga engga, habisin kamu aja sendiri"

Si kepala keluarga itu akhirnya beranjak pergi menuju kasur. Tidak tahan bila terlalu lama memandangi istrinya yang tengah asik menyesapi lemon, seperti lidahnya merangsang liur seakan-akan ia ikut menahan masamnya rasa buah tersebut.

Yoongi terkikik sendiri melihat reaksi Namjoon. Ia juga tidak mengerti kenapa ia bisa sebahagia ini hanya gara-gara menghisap air dalam buah lemon. Masa bodoh, yang penting keinginannya terpenuhi sekarang.

.........

Sekarang sudah jam 10 malam, Yoongi menengok kamar dimana suaminya tengah tertidur pulas. Sayangnya Yoongi sudah tidur sore tadi, jadi malam ini ia tidak merasa kantuk sama sekali.

Berpikir sejenak, menonton tv sudah terlalu membosankan. Yoongi beranjak menuju ruang kerjanya untuk membuka mac book nya. Kesempatan ini ia gunakan untuk menulis chapter selanjutnya.

.
.
.
Chapter 3
.
.

Sejak hari itu, aku langsung memutus kontak dengan Taehyung dan Jimin. Aku berganti nomor, pernah Taehyung datang ke kostan, tapi aku menyuruh Baekhyun untuk beralasan jika diriku sedang keluar.

Aku sudah tahu, Taehyung datang hanya untuk mengakhiri hubungan kami. Sudah sangat kentara sekali jika dia bosan denganku, sudah sejak lama hubungan kami terasa semu, tidak ada lagi debararan-debaran cinta saat pertama kali dulu.

Aku mencoba bersikap sok tegar, tapi  hubungan kami yang terlampau lama membuat niatan itu sangat sulit dilakukan. Hatiku sakit tiap mengingat bagaimana bahagianya mereka menjalin hubungan di belakang ku.

Aku merasa dikhianati.

Bahkan makan pun terasa hambar, inikah yang dinamakan efek patah hati?

Aku hanya makan dua suap saja, setelah itu aku langsung membuang sisanya, dan segera berangkat kuliah.

Mungkin seperti inilah sosok manusia tanpa nyawa, pandanganku kosong, pikiranku berkelana jauh, suara klakson menyahut nyaring saat aku menyeberang. Pagi ini aku hampir salah masuk jurusan bus jika tangan seseorang tidak menarikku.

[END] Hard Worker -Namgi Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang