Bonus Chapter

2.5K 302 29
                                    

Ga nyangka aja, kirain bakal semingguan vote nya ngumpul 700, eh besoknya tau-tau udah 800 lebih aja. Thankyou ya...  Aku ga nyangka kalian se-excited itu 😂 padahal aku belum ngetik apa-apa loh, jadi maaf kalo telat banget. Bukan maksudku untuk mem-php kalian >< maaf banget ya...
.


.
.
.

Harus meninggalkan Yoongi ketika dia hamil menjadi beban tersendiri bagi Namjoon. Tiap hari-hari dinasnya selalu dilewati dengan tidak semangat, pikiran akan Yoongi selalu membayanginya. Bahkan enaknya makanan hotel saja terasa hambar baginya.

Namjoon mengunyah makanannya dengan lesu, sampai ponselnya bergetar, menandakan panggilan masuk.

"Ya, eomma-nim. Halo..."

"Namjoon, Yoongi melahirkan sekarang!"

Uhukkk...

"Benarkah, eomma?" nada bicaranya meninggi, membuat beberapa orang kini menatapnya heran.

"Ya, sekarang dia sedang dibawa ke rumah sakit"

Namjoon memijat pelipis. Dia total khawatir sekarang. "Eomma, aku benar-benar minta maaf. Aku--"

"Pak Kim, lebih baik Anda ijin pulang sekarang juga. Saya bisa menggantikan Anda," sahut temannya.

"Benarkah? Terimakasih," Namjoon tersenyum bahagia.

Temannya itu ikut tersenyum, ia ikut senang mendengar kabar tersebut. "Selamat, pak Kim"

"Kalau begitu aku pergi sekarang juga"

"Hati-hati, pak"

Secepat kilat Namjoon mengemasi barangnya. Untungnya kali ini ia membawa mobil sendiri, dalam perjalanan ia benar-benar tidak sabar. Tanpa pulang ke rumah dahulu, ia langsung menuju rumah sakit dengan masih mengenakan seragam kantor.

Braak

"Yoongi, kau baik-baik saja, sayang?" begitu membuka pintu, ia sudah mendapati istrinya tengah menggendong sesosok bayi mungil.

"Namjoon, bagaimana bisa kau-"

Ia tidak mendengar apa yang dikatakan Yoongi, dan langsung berhambur ke arahnya. Ia melihat bayinya, si mungil berpipi gembil yang tengah terlelap pulas.

Oh Tuhan, Namjoon terlalu bahagia rasanya. Ia telah menjadi seorang Appa!

"Astaga, bayi mungil kita." Namjoon mengusap lelehan air matanya.

Yoongi gemas. Ia jadi ikut tersenyum bahagia.

"Maaf, Yoongi. Maaf, aku tidak bisa menemanimu," ujarnya menyesal.

"Tidak apa-apa, sayang. Aku sudah ditolong oleh seseorang," Yoongi melirik sekitar. Taehyung sudah pergi rupanya.

"Aigoo syukurlah..."

"Euhm... Dia perempuan, Joon. Akan kau beri nama siapa dia?"

Namjoon berpikir keras. Keduanya bahkan tak pernah memikirkan ini sebelumnya, hanya saja mereka membuat perjanjian. Jika yang lahir perempuan, maka Namjoon yang akan memberi nama, jika laki-laki, Yoongi lah yang berhak memberi nama.

Dan sekarang giliran Namjoon.

"Bagaimana dengan Kim Yoojin?" lontarnya kemudian, Yoongi mengerutkan alis.

"Kedengarannya bagus"

"Apa kau setuju kita memberinya nama Kim Yoojin?"

"Deal"

[END] Hard Worker -Namgi Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang