Chapter 4

2.1K 450 28
                                    

Sekarang malam minggu, tidak hanya kaum muda-mudi saja yang bersuka cita, kedua pasutri ini pun juga turut menikmati indahnya malam ini.

Tidak seperti saat pacaran dulu, yang tiap malam mereka pergi keluar untuk kencan. Tapi sekarang, mereka memilih menghabiskan waktu bersantai di rumah.

Lelahnya sehabis menjalani rutinitas membuat keduanya kini saling berpelukan mesra di atas ranjang. Bercerita apa saja diselingi gombalan receh Namjoon kepada istrinya.

Tidak peduli di luar sana sedang turun hujan akibat doa para jomblo yang dijabah Tuhan, ditambah dinginnya udara. Namjoon dan Yoongi asik bergelung hangat dengan riang gembira.

"Semenjak kamu jadi istri aku kok makin ngegemesin sih," Namjoon mencubiti pipi gembul Yoongi. Membuat rona merah menjalar alami dikedua sisinya.

"Udah sayang, sakit nih..." gerutu Yoongi sambil mencebikkan bibir. Mengundang Namjoon untuk menciumnya

"Ga mau tau, salahin badanmu yang uyel-able ngalahin squishy," sehabis itu, ia peluk erat lagi istrinya, menenggelamkan kepalanya di ceruk leher Yoongi dan menghirup dalam-dalam aroma yang menguar darisana.

"Aaakkh!" erang Yoongi, membuat Namjoon sontak terkejut.

"Kenapa sayang?"

"Kaki mu ini lho berat, jangan tindihin perut aku," Yoongi menepis kasar kaki suaminya

Namjoon mengernyit heran, lalu mendekati perut istrinya yang akhir-akhir ini sedikit membuncit. "Kamu ga lagi isi, kan? Apa di dalam ada debay kita?"

Yoongi awalnya terkejut, namun dengan kemampuan bakat akting nya, ia dapat menyembunyikannya dengan apik. "Bukan, itu pengaruh efek usus ku yang membesar. Besok pagi juga balik rata lagi"

Namjoon tidak berkomentar, bodohnya ia percaya saja dengan omongan Yoongi

..........


Namjoon terkapar begitu saja di kasur selesai mandi, ia sudah tidak nafsu makan lagi. Yoongi sampai kasihan melihatnya, tangan putihnya itu menutup mulut suaminya yang terbuka lebar saking lelahnya. Tadi pagi tiba-tiba saja Namjoon mengajaknya liburan ke Pantai, di perjalanan mereka terjebak macet hingga berjam-jam, membuat suaminya yang menyetir itu sampai kelelahan.

Sebenarnya Yoongi juga lelah sore ini. Ia ingin tidur, tapi begitu melihat kurang seminggu lagi hari anniversarry pernikahan mereka, membuat Yoongi harus segera merampungkan hadiahnya yang telah ia garap hampir sebulan.

"Huftt... tinggal sedikit lagi," gumamnya

.

.

.

Chapter 4

.

.

Pulang dari kampus, aku langsung terduduk malas. Mataku melirik tas yang tergeletak asal di meja, itu tas berisi laptop milik Namjoon.

Oh, tugas, tugas, dan tugas lagi.

Ketika rasa pegalku sedikit berkurang, aku kembali bangkit untuk meraih buku peganganku. Ku hidupkan laptop nya, dan mulai mengerjakan tugas yang dia perintahkan.

Satu jam terlewati, menganalisis sebuah karya sastra membutuhkan waktu yang lama untuk berpikir. Di tengah jalan, pekerjaanku terhenti karena ada suatu hal yang tidak ku pahami.

[END] Hard Worker -Namgi Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang