[ Bangku belakang ]
Satu persatu lembaran tulisan sudah aku tulis. Masih satu jam, aku disini. Tapi entah kenapa perasaan ku tak rela untuk duduk seperti biasanya.
Duduk didepan mu, sambil bercengkrama dengan teman sebangku ku. Tanpa–atau menghindari untuk menengok kebelakang. Yang tentu, ada kamu disitu.
Duduk tidak nyaman entah tiduran di meja sambil menggumam tidak jelas. Waktu lalu, aku selalu diam–lebih tepatnya terbiasa. Tapi sekarang, aku akan kehilangan kendali, ingin sekali memarahi dan tertawa bersama. Tetapi aku lupa.
Aku lupa bahwa kami sama-sama berniat untuk meninggalkan. Aku lupa bahwa kami sudah lama berjauhan. Aku lupa, tolong sadarkan aku.
–nes
Perihal bangku yang dibelakang ku.
KAMU SEDANG MEMBACA
TODAY(END)
PoetryPerasaan hati yang dituangkan dalam tulisan Tidak hanya puisi yang berbentuk ilusi Tetapi, kata yang tak sanggup diucapkan juga -nes