Untuk puan, yang sekarang telah dibahagiakan.
Lengkap sudah dirimu. Didampingi oleh tuan–ku, yang dulu menolak dirimu. Sekali lagi aku ucapkan selamat. Selamat atas keberhasilan mu orang kelima, membahagiakan nya.
Disaat semua janji dan mimpi ku bersama nya dibangun dengan rata. Tiba-tiba kami memutuskan untuk berpisah. Entah karena apa, hanya pasti kami memilih jalan untuk sendiri.
Dan sekarang, tuan dengan puan yaitu–dirimu. Sepertinya bahagia, aku tak mau mengungkit nya. Tetapi siapa yang tak penasaran dengan kalian. Yang hampir mengemparkan seantero sekolahan. Atas tingkah dan perbuatan–tuan.
Selamat sekali lagi, kau pintar untuk mendapatkan nya lebih dariku. Beruntung, kataku. Karena dia setia melebihi rasa nyaman nya.
–nes
Selamat puan dan tuan.
KAMU SEDANG MEMBACA
TODAY(END)
PoetryPerasaan hati yang dituangkan dalam tulisan Tidak hanya puisi yang berbentuk ilusi Tetapi, kata yang tak sanggup diucapkan juga -nes
