Secret Admirer

45 4 0
                                    

           Nggak kerasa masa Mos udah berakhir, inilah kehidupan SMA Kina di mulai.

Di meja belajarnya, ia duduk temenung sambil memikirkan sepucuk surat dengan kertas warna Pink entah dari siapa. Kertas itu di letakkan di dalam sepatu ketika Kina sholat.

"Dari siapa ya? Ih mana bau sepatu lagi-_ Astaga.. Ini orang tau sepatu gue yang mana?!"



CINTA YANG AGUNG

Adalah ketika kamu menitikkan air mata dan masih peduli terhadapnya

Adalah ketika dia tidak mempedulikanmu dan kamu masih menunggunya dengan setia

Adalah ketika dia mulai mencintai orang lain dan kamu masih bisa tersenyum sembari berkata "Aku turut berbahagia untukmu"

Apabila cinta tidak berhasil
...Bebaskan dirimu...

Biarkan hatimu kembali melebarkan sayapnya dan terbang ke alam bebas lagi

Ingatlah... Bahwa kamu mungkin menemukan cinta dan kehilangannya

Tapi...ketika cinta itu mati.. Kamu tidak perlu mati bersamanya

Orang kuat BUKAN mereka yang selalu menang.. MELAINKAN mereka yang tetap tegar ketika mereka jatu.

(Sebuah Puisi dari KAHLIL GIBRAN)



"Semoga kamu suka puisi ini"


        Itulah isi kertas pink tadi.. Si admirer menuliskan puisi karya Kahlil Gibran untuk Kina.

Terlalu awal mungkin bagi Kina untuk mengenal laki-laki di awal SMA-nya ini


"Ah.. Mungkin orang iseng aja.. Atau dia salah masukin ke sepatu orang ya.. Kayaknya gitu deh"


Kriiiiing...kriiing


Ringtone hp Kina membuyarkan lamunannya

"Ya halo..."

Ngiiiiing...

"Halo.. Reslin"

"Eh iya sorry kin, tadi gue beli Sempol di depan. Sempol pak Mamat enak banget sumpah"

"Dih.. Terus lu mau ngomong apa? Ada apaan?"

"Oiya... Lupa. Temenin gue ke Toko buku dong.. Nanti sore jam 3 gue jemput. Okee byeee"


Tuuut..tuut..tuuut..
Tanpa persetujuan Kina, Reslin main matiin telfon. Mau nggak mau harus pergi deh


"Kebiasaan nih anak. Htf... Yaudahlah"

Kina menaruh hp nya dan kembali pada kertas pink.

Dia simpan kertas tadi di rak buku

"Kinaa.... Beliin ibuk sabun cuci di toko depan"


Suara Maya ibu Kina menembus pintu kamar seakan tak ada sekat yang membatasi mereka.

Kina berjalan menghampiri perempuan berkulit putih dengan rambutnya yang di jepit. Meski sedikit berantakan karena pekerjaan rumah, Maya tetap terlihat cantik mengenakan dress motif bunga.


"Iya buk.. Mana uangnya?"

"Nih... Cepet balik ya"

Toko Ibu Tutik, bercat hijau yang ada di gang depan rumah Kina.

"Buk beli sabun cuci yang ukuran sedang 1 ya"

"Oiya ini neng..."

"Ini uangnya buk"

"Makasih yaa..."


Kina melempar senyum dan berlalu pergi.
Jarak Toko Ibu Tutik kerumah Kina memang tidak terlalu jauh, bahkan Kina hanya perlu berjalan kaki


Wusssh....


" Astaga.."

Sepeda gunung warna hitam melaju di samping Kina, hingga rambut pendeknya bergoyang kecil. Nampak seorang laki-laki mengenakan topi menunggangi sepeda itu. Dia nampak terburu-buru

"Wangi ini.."

Kina mencium wangi yang tidak asing ketika sepeda tadi melaju. Wangi yang pernah dia temui sebelumnya.

Segera Kina menoleh kearah pesepeda tadi namun dia sudah hilang di ujung gang

DETAKWhere stories live. Discover now