Akan ku lakukan apa saja agar bisa melihatmu
Akan ku jalani, meski itu bukanlah kebiasaanku
Sudah lama kucari perban untuk luka-ku
Dan kulihat itu.. Ada pada dirimu~Detak~
"Kiri bang....." teriak Deren ke supir angkot
Rumah Deren yang strategis membuatnya mudah di jangkau
"Oke..." jawab supir
"Ini pak uangnya"
Memberikan uang lima ribu rupiah
"Makasih..."
Tanpa membuang waktu.. Angkot merah itu melanjutkan perjalanan.
Sepanjang perjalanan, dari rumah Kina hingga rumahnya, Deren terus saja merasakan perasaan yang aneh.. Semacam senang dan sedikit salting.
Dia terus saja mengingat-ingat saat wajah Kina berada tepat di depan matanya, bahkan Deren sempat merasakan hembusan nafas Kina mengenai wajahnya
Deren mengetahui Kina adalah anak SMA Nusa.. Karena dia tau persis seragam yang Kina kenakan
Mungkin sejak hari inilah... Deren memutuskan untuk naik angkot ke sekolah setiap harinya.
"Mimpi apa gue semalem... Bisa kenalan sama Kina... Natap matanya.. Astagaaa"
Sambil merebahkan diri di kasur, Deren terus saja mengulang-ulang nama Givana Kinanti
"Hmmm...Givana Kinanti.. Nama yang cantik "
Deren memejamkan mata kali ini..
Hanya terbayang wajah Kina di sanaSenyuman Kina bagai stempel besi yang melekat di pikiran Deren
Perlahan.. Dia buka lagi kedua matanya.. Hanya langit langit kamar yang putih
"Gue kenapa sih... Der.. Bangun!! Come on!" Sambil mengacak-acak rambutnya sendiri
Hati Deren serasa mau meledak karena nggak tau gimana meng ekspresikan rasa senangnya..
Rasa yang udah hampir dua tahun belum dia rasakan.. Sekarang dia rasakan sesuatu yang beda
Tiba -tiba pikiran Deren buyar.. Sesuatu hal yang mengganjal,
Ya... Bahwa besok dirinya dan Kina akan bertemu lagi di angkot yang sama. Tapi keputusan untuk naik angkot sudah bulat
"Duh mules gue.. Besok kalo ketemu Kina harus bahas apaan..."
Bahkan Deren merasa grogi sekarang..
Mungkin dia akan nge list apa saja yang ingin dia tanyakan.. Hadeh"Der.. Come on! Tenang... Tenang... Di list aja kali ya?! Eh tolol banget gue.. Gak gakkk..."
Sekarang dia mulai kacau dengan pikirannya sendiri.. Salting memang, dan campur aduk
Perhatiannya teralih ke suara hp-nya.. Notif wa dari Alifa
YOU ARE READING
DETAK
Teen Fiction"Kau akan menunggu-ku? Memangnya sampai kapan Der? Maaf... Aku tak bisa memberi jawaban itu padamu Bagaimana kalau nyatanya aku menaruh hati ke orang lain? Aku sendiri juga tidak tahu, akan berapa lama ku sembunyikan perasaan ini ke dia Sedangkan ha...