Suasana pagi di SMA Nusa memang berbeda.. Jauh lebih tenang, berbeda jika mendekati jam pelajaran.
Hari yang semakin panas menambah cerita, banyak kejadian di balik gerbang. Ya... Siswa telat
Bukan hanya mereka yang terkenal bandel..
Telat tak lagi jadi tanda bahwa siswa ini nakal. Siapa saja bisa telat...Bahkan, mereka yang berjuang di balik gerbang dengan setianya menunggu guru piket membuka pintu besi itu
Memang ada beberapa yang putar balik karena gerbang tak kunjung di buka
Ada yang duduk di bawah pohon depan sekolah sambil berkebut-kebut karena kepanasan
Ada siswi berjilbab dengan kacamata tebal. Dia panik dan ketakutan,
Peluh-nya bercucuran mengenai jilbab bersih yang ia pakai
Kali ini mukanya memerah, terlihat deg degan dan tidak tenang, dia benar-benar resah
"Bu... Tolong... Saya ada ulangan hari ini.." dia merengek sambil memegang pagar bercat hitam
"Tidak bisa! Makanya jangan dateng telat! Nanti jam pelajaran ke 2 baru saya buka ini pagar" Seorang guru piket berbadan gemuk yang tegas menolak permintaan gadis berkacamata tadi
Si gadis ini sangat menarik perhatian.. Karena hanya dia yang terlihat panik, heboh, seperti hidupnya akan berakhir di balik gerbang saja. Siswa yang lainnya hanya diam dan memperhatikan sikap si gadis.
Diam bukan berarti tidak cemas karena telat, ini karena mereka tahu.. Kalau telat ya begini ini...
Tak terkecuali Kina... Dia telat hari ini
Tapi yasudahlah.. Tidak diambil pusingBangun kesiangan membuatnya terlambat melakukan aktifitas, ketinggalan angkot, dan pada akhirnya telat ke sekolah
Duduk di muka sekolah, jadi perhatian pengguna jalan yang berlalu tengah ia rasakan sekarang
"Hft... Gaenak ternyata telat" ujar Kina
Karena terlalu lama menunggu.. Rasa bosan mulai menerpa Kina
Menghitung kerikil jadi solusi pertama
Tapi tak lama... Kerikil mulai membosankanRanting kering jadi obat penat kedua.. Kina ambil salah satu ranting dan mulai memotek-nya sedikit demi sedikit..
Terus saja begitu hingga ranting itu habis"Kurang 40menit lagi... Lama juga"
Waktu setengah jam lebih yang entah di habiskan dengan hal apa..
Untung saja ada pohon di depan sekolah. Bisa saja Kina pingsan karena kepanasan pagi itu.Kina lihat si guru perempuan tadi..
Wajahnya seperti singa akan menerkam mangsa
Tahi lalat di atas bibirnya membuat guru ini terlihat galakDia berjalan mondar mandir di depan gerbang,
Astaga.. Seperti anjing penjaga saja
Tapi perlu di acungi jempol untuk guru perempuan ini..
Dia terlihat tidak takut dengan kelas 12 yang sedikit lebih berandal
Tak lama teeet...teeet...
Ini tandanya jam pelajaran kedua dimulai...Suara ricuh langsung memenuhi tempat ini
Si guru tengah berjuang mendorong gerbang, sedangkan murid murid yang telat di luar memberontak agar pintu besi itu segera di buka.
Semacam dua dimensi yang bertarung...
Akhirnya gerbang cepat kebuka karena bantuan satpam.Suara umpatan umpatan dan teriakan menambah keramaian..
Guru perempuan ini tidak bisa berontak karena jumlah mereka yang lebih banyak..
YOU ARE READING
DETAK
Teen Fiction"Kau akan menunggu-ku? Memangnya sampai kapan Der? Maaf... Aku tak bisa memberi jawaban itu padamu Bagaimana kalau nyatanya aku menaruh hati ke orang lain? Aku sendiri juga tidak tahu, akan berapa lama ku sembunyikan perasaan ini ke dia Sedangkan ha...