Dengan sepeda gunung miliknya, Kahfi terburu-buru akan pergi ke rumah Ena..
Mereka sudah ada janji menulis mading . Mading di tulis berdasarkan kabar apa saja, mengenai SMA Nusa.
"Mah... Kahfi ke rumah Ena dulu ya"
Dengan kaos putih dan mengenakan jaket hoodie zipper warna hitam, Kahfi tetap stylish meski terkesan sederhana.
Rambutnya sudah sedikit panjang, tidak nampak plontos lagi.
Hidungnya mancung, kulitnya memang tidak terlalu putih..
Ya.. Sawo matang.Ketika hendak berangkat, Elen Mama Kahfi menghampiri anaknya itu di garasi.
Perempuan cantik dengan tubuh sedikit gemuk itu membawakan Kahfi topi.Dengan celana santai se dengkul dan kaos polos warna krem, Elen tetap nampak cantik, wajahnya terlihat lemah lembut. Karena sore-sore begini Elen tengah masak untuk makan malam.
"E... Kahfi. Ini topi-nya lupa. Di pakai dulu"
Kahfi anak kedua dari dua bersaudara. Kakak perempuannya sudah kuliah di luar kota.
Jadi hanya tinggal bertiga di rumah."Ya ampun makasih ya ma.. Assalamu'alaikum"
"Wa'alaikumussalam"
* * *
"Duh udah jam segini.. Pasti Ena nunggu lama kan. Semua file gue yang bawa lagi"
Sambil terus mengayuh sepedanya Kahfi terus saja menyesali keterlambatannya
Wusshh..
Kahfi menambah kecepatan kuda besinya.. Tanpa menghiraukan apapun yang dia lewati
"Astagaa"
Terdengar suara cewek ketika Kahfi melintas.
Mungkin cewek itu kaget karena sepeda Kahfi yang melaju cepat."Aduh hampir aja... "
Kahfi hilang di ujung gang yang menuju jalan raya.
* * *
"Assalamu'alaikum.."
"Wa'alaikumussalam... Kahfi.. Akhirnya dateng juga loe"
Ena sudah menunggu Kahfi sejak 2 jam yang lalu dirumah.
Jilbabnya warna abu-abu terlihat sedikit lecek karena Ena tiduran lama di sofa
Pipinya tembem, dan kulitnya kuning langsat"Iya sorry banget Na.. Tadi gue juga udah ngebut di jalan"
Dengan nafas yang masih ngos-ngosan Kahfi duduk di sofa ruang tamu Ena
"Yaudah gue ambilin minum dulu"
"Makasih Na.."
Segelas teh hangat manis Ena sajikan untuk Kahfi
"Mama loe kemana Na?"
"Ada kok barusan pergi ke warung ujung jalan, beli gula katanya"
"Oh"
"iiih Kahfi.. Kebiasaan deh. Oh.. Aja"
Ena protes dengan suara manjanya
YOU ARE READING
DETAK
Novela Juvenil"Kau akan menunggu-ku? Memangnya sampai kapan Der? Maaf... Aku tak bisa memberi jawaban itu padamu Bagaimana kalau nyatanya aku menaruh hati ke orang lain? Aku sendiri juga tidak tahu, akan berapa lama ku sembunyikan perasaan ini ke dia Sedangkan ha...