Ice 1

13.7K 363 4
                                    

"Jika engkau terbangun dari tidurmu, berdoalah kepada-Nya yang masih memberimu umur panjang"

فَبِأَىِّ ءَالَآءِ رَبِّكُمَا تُكَذِّبَانِ

"Maka nikmat Tuhan kamu yang manakah yang kamu dustakan"

*Author pov

Kriiiiiiiing...

Tampaknya seorang gadis cantik yang tengah terlelap itu tak terpengaruh dengan jam alarmnya yang terus menjerit membangunkannya. Mungkin jika jam tersebut bisa bicara, dia akan mengomel pada sang pemilik karena tak digubris.

Aisyah masih enggan bangun dari tidurnya. Masih nyenyak dengan segala khayalan di alam mimpinya. Ternyata gadis secantik Aisyah kebo juga ya.

06.07 WIB

Aisyah baru bangun dari mimpi-mimpi indahnya. Ya Aisyah begitu santai bangun jam segitu, dia sedang haid jadi tak apalah bangun terlambat. Lagipula ini hari minggu.

Tak seperti biasanya Aisyah begini, padahal Aisyah selalu memiliki slogan "waktu itu berharga, jangan buang sia-sia hanya untuk urusan dunia". Bukankah tidur itu urusan dunia?

Diraihnya ponsel di nakas samping tempat tidur. Sambil mengucek mata, Aisyah mencoba mengotak-atik ponselnya. Membuka akun chat pribadinya. Barangkali ada chat masuk, penting.

Dan ternyata tidak ada.

Aisyah memilih untuk mandi daripada bengong ataupun bingung layaknya orang linglung. Mungkin nyawanya belum terkumpul benar.

Seusai ritual paginya di hari libur selesai, Aisyah menuruni tangga. Menuju dapur, menemui sang ibunda tercinta yang tiba-tiba ingin dia peluk.

🍃🍃🍃

*Aisyah pov

Huh...rasanya malas banget aku bangun. Tapi ya sudahlah mana bisa tidur lagi kalau sudah jam segini. Tunggu! Sepertinya semalam aku bermimpi jam alarm ku berbunyi, tapi ah entahlah....

Aku tersenyum mengingat mimpi absurdku semalam. Oh iya mengawali pagi harus dengan senyuman, senyum kan ibadah. Tapi jangan senyum-senyum sendiri ya teman, nanti dikira orang gak waras.

Kurasa lebih baik aku mencuci mukaku dan sikat gigi. Mandi? Nanti lah hari libur juga. Cuma di rumah doang kan. Aku merasa berbeda hari ini, merasa malas yang luar biasa.

Ah segar sekali, air dingin yang menyentuh kulit di pagi hari memang membuatku semangat. Membangunkan sel-sel saraf yang sempat tidur.

Oops...perutku berdendang ria. Kok aku jadi lapar ya? Hm. Lebih baik aku turun saja ke dapur. Masakan bunda semerbak mewangi hingga kamarku. Oh ya bunda masak apa ya hari ini, jadi penasaran.

Aku menuruni tangga sambil bersenandung ngasal. Aroma masakan semakin membuatku lapar. Kenapa tiba-tiba aku pengen peluk bunda ya?

Segera saja aku lari ke arah bunda yang sedang menggoreng telur dadar seusai menggoreng nasi.

🍃🍃🍃

Selesai mencuci semua piring dan gelas kotor, Aisyah langsung ke kamarnya. Karena bunda juga sudah tidak ada di ruang makan, tampaknya bundanya itu sedang dapat project.

Lafal Cinta untuk Aisyah✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang