Assalamualaikum wr.wb
"Jadikan temanmu sebagai pembimbingmu menuju ridho-Nya, bukan teman yang menyeretmu terhadap murka-Nya"
*Aisyah pov
Bagusnya aku pake gamis warna apa ya? Oh iya gamis yang kemaren baru beli aja. Tapi bagus gak ya? Hm warnanya terang juga dusty pink. Daripada bingung coba aja deh.
Lumayan sih pas, enak dan lebih penting lagi gak mencetak lekukan tubuh. Agak longgar, sesuai syariat. Kaos kaki warna kulit juga baru hehe. Pakai sandal tali aja lah biar gak ribet.
Gak lupa juga sling bag navy kesayangan. Aku cek dulu deh isinya kali aja ada yang ketinggalan. Ponsel udah, dompet udah, tisu udah, apa ya yang kurang...aha iya masker. Gak usah bawa banyak-banyak lah lagian bukan mau shopping inih.
Sandalnya aku taruh mana ya?! Ya Allah aku pelupa banget sih, padahal kemaren baru aku pake. Oh iya pasti di rak lah. "Gimana sih"
Udah siap semua tinggal turun aja nih nunggu jemputan...
Tap...tap...tap
"Kok kayak ada yang ketinggalan, tapi apa ya?"
"Ke ruang kerja bunda dulu deh, minta izin terus pamit"
🍃🍃🍃
*Author pov
Tuk! Tuk! Tuk!
"Assalamualaikum bun, Ais boleh masuk gak bun?""Masuk aja Syah"
"Lho rapi amat Syah? Mau kemana?" Tanya bunda mengalihkan pandangannya dari komputer. Menatap Aisyah dari atas sampai bawah.
"Ais mau minta izin bun, main ke rumah temen"
"Temen kamu yang mana, memang kamu punya temen?" Canda bunda.
"Ishh...Dini bun, orang tuanya empat hari lalu baru pulang umrah. Lagian gak sendiri kok, sama Tika juga"
"Kamu gak bawa apa-apa? Kali aja ntar butuh? Dompet gitu?"
"Oh iya! Aduh Ais lupa, ketinggalan di kamar bun hehe"
"Dasar. Yaudah bunda titip salam ya buat orang tuanya Dini"
"Insya Allah Ais sampaikan bun, yaudah Ais pamit ya bun" mencium telapak tangan bundanya.
"Hati-hati syah"
"Iya bun"
Aisyah keluar dari ruang kerja bundanya. Berjalan menapaki tangga menuju kamarnya, mengambil sling bag tadi. Sambil berjalan sesekali Aisyah mendumel, karna harus naik turun tangga gara-gara kelupaan tas nya.
🍃🍃🍃
Usai mengambil tasnya dan merapikan lengan gamisnya yang agak kusut, Aisyah bergegas keluar rumah. Duduk di teras rumah menikmati udara yang masih sejuk. Sembari menunggu kedatangan sahabatnya.
Lama menunggu, Aisyah sudah mulai bosan. Sudah setengah jam berlalu semenjak duduknya ia di teras depan rumahnya. Aisyah yang agak haus berinisiatif untuk masuk kembali dan minum. Nyatanya, baru saja Aisyah akan beranjak, Tika ---sahabatnya-- datang dengan senyum yang cerah sembari merentangkan tangannya lebar-lebar.
Aisyah yang tahu dirinya akan dipeluk segera menghindar. Alhasil Tika hanya bisa memeluk tembok. Aisyah terkekeh melihat hasil kejailannya.
*
Hari ini jalanan kota macet parah, walaupun biasanya memang macet. Hanya saja, menurut sopir taksi yang ditumpangi mereka di depan sana ada laka lalu lintas yang menyebabkan jalanan macet total dan sulit bergerak.Agak menyebalkan memang, tetapi mau bagaimana lagi ini bukan kedendak mereka. Hanya bisa pasrah dan berharap evakuasi korban laka lalu lintas segera dilakukan.
Aisyah melirik jam tangannya, tampak masih pagi. Tampaknya evakuasi korban laka lalu lintas ini akan lama. Aisyah memiliki ide untuk turun saja dari taksi.
Usai membayar tarif taksi, Aisyah dan Tika jalan kaki menyusuri trotoar di sisi jalan yang ramai. Rumah Dini masih jauh, tidak memungkinkan untuk jalan kaki untuk kesana.
Sudah jauh langkah mereka menyusuri trotoar menghindari kemacetan yang panjangnya melebihi ular tangga. Matahari yang mulai menampakkan kekuatannya menyebabkan mereka mengipas-ipaskan tangan mereka ke wajah. Keringat mulai mengucur sebesar biji jagung.
Setelah melewati kemacetan panjang, Aisyah dan Tika kembali naik taksi. Dini mungkin sudah lama menunggu.
🍃🍃🍃
.
.
.
.
.
.
.
.
.Lanjut apa engga? Komen dong hadirin-hadiroh rahimamullah❤
Tbc
KAMU SEDANG MEMBACA
Lafal Cinta untuk Aisyah✔
SpiritualSpiritual Teenfiction Started👉 January 15th 2019 ➡Agaknya sinetronable🙄 #HR👉 #19 in hijabers (29 Januari 2019) #2 in hijabers (31 Januari 2019) #4 in hijabers (28 Maret) #9 in hijabers ( 1 April) ...