3

46.4K 3.9K 138
                                    

Naya duduk dipinggir ranjangnya sendirian. Tangannya memegang selembar foto. Dalam foto itu terlihat seorang pria tampan yang sedang tersenyum lembut. Senyuman pria difoto itu mampu membuat jantung Naya berdetak tak karuan.

Hari yang sudah malam membuat Naya bersiap dengan piyama tidurnya. Namun, sebelum tidur, Naya memandangi foto itu. Foto yang dia dapatkan tadi siang dari orangnya langsung.

Yap, itu adalah foto Arka. Arka sendiri yang memberikannya pada Naya. Arka juga tetap menyimpan foto Naya yang diberikan oleh ibunya.

Naya masih setia melihat foto itu. Ibu jarinya bergerak dengan pelan mengusap permukaan foto. Lalu, memori tadi siang berputar didalam pikiran Naya.

Tadi siang, Naya memang tidak terlalu banyak bicara pada Arka. Namun, Arka aktif bertanya membuat Naya mau tidak mau menjawabnya.

Naya awalnya bingung kenapa Arka dengan mudah mau bertemu dengannya. Padahal, Arka sudah tahu statusnya yang seorang janda. Tapi, Arka malah bilang itu bukanlah sebuah masalah. Tidak suci lagi karena telah menikah adalah hal yang wajar bagi Arka. Namun, tidak suci sebelum menikah bukanlah tipe wanita yang Arka mau.

Siang tadi juga, Arka banyak bercerita tentang kehidupannya pada Naya. Naya yang ingin tahu pun mendengarkan dengan seksama. Ternyata, Arka memang pernah berhubungan dengan wanita. Namun, Arka tidak sampai berpikir untuk menikahi mereka. Naya yang tahu itupun takut kalau Arka juga akan mempermainkannya. Tapi, Arka bilang dia akan serius menjalin hubungan jika Naya juga mau menjalin hubungan dengannya.

Naya awalnya ragu menerima ajakan Arka untuk menjalin hubungan. Secara, Naya sudah pernah merasakan sakitnya dikhianati. Dan Arka adalah orang asing yang tidak Naya ketahui bagaimana hidupnya. Naya takut hal menyakitkan yang dulu menimpanya terulang kembali.

Takut dengan itu, Naya pun bercerita pada satu-satunya pendamping hidup. Yaitu ibunya. Naya menceritakan semuanya. Bagaimana sikap Arka dan bagaimana pembicaraan mereka. Rida pun menasehati Naya lagi agar tidak menyamakan semua pria seperti Marcel. Rida sangat berharap Naya akan menemukan tambatan hatinya lagi agar semua sakit hatinya hilang. Namun, susah juga membuat Naya percaya.

Tidak mau membuat ibunya sedih, Naya pun bersedia menjalin hubungan dengan Arka. Hubungan dalam tahap perkenalan diri dulu. Naya mengirimkan jawabannya itu pada Arka lewat sms. Naya memang sudah mempunyai nomor ponsel Arka. Tadi, Arka yang memberikannya.

Setelah mengirimkan pesan berisi jawabannya yang mau menjalin hubungan dengan Arka, Naya pun mendapatkan balasan dari Arka.

"Terima kasih sudah mau mempercayaiku. Aku berjanji tidak akan pernah mengkhianati kepercayaanmu Naya. Sekali lagi, terima kasih."

Entah Naya harus percaya atau tidak pada janji Arka yang bilang tidak akan mengkhianati kepercayaannya. Namun, Naya akan berusaha membuka hati dan dirinya. Semoga saja Arka pria baik-baik.

Naya menyimpan foto Arka diatas nakas. Lalu Naya membaringkan tubuhnya diatas ranjang. Matanya mulai terpejam. Naya ingat kalau besok dia harus bekerja lagi di butik. Dan dia juga memiliki janji dengan Arka akan bertemu lagi direstoran tadi. Jadi, Naya tidak mau sampai bangun kesiangan. Karena itu, dia harus segera tidur.

***

"Bagaimana Arka? Naya cantik kan?" Lia bertanya pada anak sulungnya itu. Mereka sekeluarga kini sedang duduk diruang keluarga seraya menonton televisi.

"Cantik Ma. Lebih cantik dari pada di foto." Jawab Arka dengan jujur. Lia tertawa pelan mendengarnya. Dari jawaban anaknya barusan, Lia tahu Arka memang tertarik pada Naya.

"Lalu, bagaimana pertemuan tadi?" Tanya Lia penasaran. Tentu saja, dia juga ingin tahu perkembangan hubungan anak sulungnya yang sudah dilangkahi menikah oleh dua adik perempuannya.

Pernikahan KeduaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang